Kisah Rumah Tangga dalam Novel Behind The Marriage

Setelah beberapa waktu tidak membaca. Saya kembali memulai kegemaran itu dengan memilih buku bergenre romansa. Ini merupakan kisah rumah tangga yang memiliki sentuhan time travel. Menarik bukan, Playmates?

Novel tersebut berjudul Behind The Marriage. Ini merupakan karya Leci Seira, penulis sekaligus editor. Sosok Leci tidak asing bagi saya karena pada tahun 2020 kami sama-sama belajar di sebuah komunitas menulis online.

Semenjak awal bertemu, saya langsung tahu kalau kemampuan dan keterampilan menulis Leci jauh di atas kebanyakan peserta lain. Hal ini jelas terlihat karena dia serba tahu perihal kebahasaan. Terlebih, saat itu dia sudah memiliki dua buku solo.

Kini pun saya masih harus banyak belajar dari Leci, dalam artian sebenarnya. Terbilang dua kali sudah saya mengikuti kelas editing yang dia selenggarakan. Hebat banget, kan? Padahal usianya jauh di bawah saya. Pada saat pertama kenal, dia baru berusia 18 tahun.

Usia muda bukan penghalang untuk melakukan dan menguasai sesuatu. Leci sekali lagi membuktikannya dengan menulis kisah rumah tangga padahal dia sendiri belum menikah. Belum mengalami sesuatu tidak selalu bisa kita jadikan alasan untuk tidak menuliskannya. Kita selalu bisa riset, kan?

Kisah Rumah Tangga

Genre romansa merupakan genre yang paling banyak pembaca suka. Meskipun ada yang tidak tertarik karena katanya bukan penikmat cerita menye-menye. Nyatanya, kisah romansa itu beragam. Bahkan, ada yang bergabung dengan genre lain, misal serial aksi, komedi atau horor.

Romansa rumah tangga termasuk yang banyak peminatnya, terutama yang mengangkat isu perselingkuhan. Cerita seperti itu biasanya viral dan menjadi bahan pembicaraan dalam kurun waktu yang cukup lama.

Akan tetapi, cerita rumah tangga di Behind The Marriage tidak menampilkan orang ketiga. Ini murni permasalahan dua pihak saja. Tidak selalu harus ada pihak lain untuk membuat hubungan suami-istri goyah, kan, berdua pun bisa saling melemahkan.

Cerita Leci ini merupakan salah satu naskah terpilih dari event Husband Series yang penerbit AT Press gelar. Berikut ulasan buku yang bisa saya tamatkan dalam waktu beberapa jam tersebut.

Identitas Novel

Blurb Novel Behind The Marriage karya Leci Seira

  • Judul : Behind The Marriage
  • Penulis : Leci Seira
  • Tebal: x + 124 Halaman; 14×20 cm
  • Penerbit : AT Press Sumatera
  • Cetakan Pertama, Desember 2022

Sinopsis Kisah Rumah Tangga

Kisah ini milik Argo dan Celsa. Argo merupakan pemilik sebuah perusahaan penerbitan dan Celsa menjadi salah satu karyawannya. Pembawaan perempuan berkerudung itu yang ceria dan menggemaskan sukses meluluhkan hati sang atasan.

Di tahun kelima pernikahannya, Argo kehilangan asa untuk meneruskan hubungan dengan Celsa. Setelah sebuah pertengkaran hebat, lelaki itu membawa seluruh amarah bersamanya sehingga tidak fokus pada jalan yang dilalui.

Kegamangan itu mengakibatkan Argo memacu kendaraan dengan sangat cepat. Naas, kecelakaan terjadi dan tiba-tiba saja laki-laki itu kembali ke masa-masa pertama dia mengenal sang istri.

Argo kembali ke masa lalu sebagai roh. Dia bisa melihat kembali apa yang telah dilewatinya bersama Celsa. Mulai dari awal kedekatan mereka, pernikahan, bulan madu ke pulau seberang, menjadi pejuang garis dua, hingga perjuangan mereka merawat sang anak spesial.

Napak tilas ini mampu mengingatkan rasa yang hilang tergerus waktu. Padahal sebelumnya, dirinya yakin untuk mengakhiri hubungannya dengan sang istri. Lebih dari itu, Argo bisa melihat lebih jelas segala pengorbanan, kasih sayang, juga penderitaan Celsa. Dirinya mulai berpikir bahwa dialah yang tidak peka dan jahat pada Celsa selama ini.

Dia gagal menjadi suami. Seharusnya dia menjadi pelindung Celsa saat dunia menudingnya yang tidak-tidak, terutama perihal anak. Namun, dia malah turut berdiri menentangnya, alih-alih memeluknya.

Tanpa diminta kekhawatiran itu menghampiri, apakah akan ada kesempatan untuknya membuka mata kembali? Walau itu hanya sebuah kesempatan untuk meminta maaf pada Celsa.

Ulasan Behind The Marriage

Quote dari kisah rumah tangga Behind The Marriage

Kover buku berwarna cokelat dengan hint keunguan ini sepintas tampak seperti sebuah kartu undangan. Selain judul, ilustrasi berupa sepasang pengantin makin menguatkan bahwa novel ini mengisahkan romansa rumah tangga.

Novel ini mengambil sudut pandang orang pertama. Meskipun Argo (jelas) seorang lelaki, uniknya, sang penulis adalah seorang perempuan. Selain itu saat menulis kisah ini Leci belum menikah, tetapi dia mampu menghidupkan romansa ini.

Buku dengan jumlah halaman 124 ini cocok bagi kalian yang tidak terlalu suka novel tebal. Saya pun mampu menamatkannya dalam waktu beberapa jam saja. Kalian punya teman yang akan segera menikah? Buku ini bisa banget kalian jadikan kado karena bisa menjadi pengingat bahwa tidak ada pernikahan yang sempurna.

Seperti kata Celsa, “hubungan yang sempurna tercipta dari dua orang yang tidak sempurna yang berusaha saling menyempurnakan”. Fun Fact: Nama lengkap Celsa adalah Eiri Celsa. Apakah nama ini mengingatkan kalian pada sesuatu? Di mata saya, itu tampak seperti anagram dari Leci Seira.

Satu hal yang paling saya suka dari novel ini adalah susunan katanya yang tertata rapi, sehingga membaca setiap kalimatnya terasa satisfying. No wonder, Leci kan juga seorang editor. Selain itu, dia juga spesialis penulis senandika, jadi atmosfer sedihnya dapet.

Penutup “Kisah Rumah Tangga”

Memang menyenangkan membaca buku terbitan mayor yang merupakan karya para penulis sohor di Indonesia maupun internasional. Namun, dari novel terbitan indie pun kita bisa banyak belajar.

Bagi para penulis yang berencana menerbitkan karya di penerbit independent, buku-buku yang terlebih dahulu terbit di sana bisa dijadikan sebagai acuan. Selain berburu inspirasi, kita pun bisa mempelajari detail penulisannya.

Behind The Marriage merupakan salah satu buku terbitan indie yang saya punya. Meskipun begitu, kualitas kertasnya tidak mengecewakan. Pun, isinya layak kita baca, baik sebagai penikmat maupun pembelajar.

Novel ini bagi saya pribadi merupakan sebuah pengingat bahwa waktu bisa mengubah segala. Termasuk rasa yang di awal terasa menggebu. Pada akhirnya, kita akan sampai pada titik jenuh.

Akan tetapi, itu bukan berarti kita harus berhenti. Apalagi kalau sudah menyangkut sebuah pernikahan. Kita akan selalu membutuhkan jeda untuk merefleksikan apa yang sudah terjadi dan bagaimana rencana ke depannya.

Oleh karena itu, di antara gedebak-gedebuknya urusan rumah tangga, suami-istri harus selalu punya waktu berdua. Agar rasa dan komitmen itu tetap terjaga. Nggak salah, loh, kalau kita mengkhususkan waktu untuk jalan berdua saja, tanpa anak-anak.

Kisah rumah tangga Argo dan Celsa pun berawal manis, tetapi bukan berarti waktu dan keadaan tidak membuat mereka menangis. Namun, waktu tidaklah kejam, ia hanya ingin tahu sejauh mana kita bisa bertahan. Kalian pernah membaca novel romansa rumah tangga juga, Playmates? Judulnya apa? Share di sini, yuk!

13 pemikiran pada “Kisah Rumah Tangga dalam Novel Behind The Marriage”

  1. keren ya Leci si penulis buku ini. Berani menuliskan topik yang belum dialaminya. Semoga sy tidak gagal memahami. Benar begitu ya mbak monica ?

    Dan……..kayaknya perlu baca bukunya langsung deh mbak. Aku penasaran bagian awal kehidupan rumah tangga Argo dan Celsa . HIngga beragam tantangan yang membuat ingin menyerah.

    Balas
  2. Ya ampun masih mudah udah jadi penulis dan editor bahkan belajar tentang kisah rumah tangga, keren banget. Seharusnya gini ya pasangan kalau bertengkar lihat perjuangan awal dan rumah tangga yang sudah dibangun, jadi nggak akan mudah ingin pisah. Aku pun gitu, selalu melihat kebaikan pasangan dan melihat lagi apa yang sudah kita bangun dan rencanakan.

    Balas
  3. Salut buat kak Leci, menulis kisah yg belum pernah dialaminya.
    Memang pernikahan ngga ada yg sempurna, dan bukan hal mudah untuk menyatukan 2 pribadi yg berbeda ke dalam satu biduk rumah tangga. Kuncinya adalah komunikasi antar pasangan.

    Balas
  4. Kalau novel rumah tangga seperti ini belum pernah baca, hanya kumpulan cerpen yang sudah pernah baca. Sepakat cinta sepasang suami-istri itu perlu dihidupkan dan dijaga, oleh karena itu butuh waktu untuk berdua saja diantara kesibukan lainnya

    Balas
  5. Sepertinya, time travelling yang dimaksud pada cerita, memberi pesan kepada pembaca untuk melihat kembali ke belakang bisa menyadarkan diri sendiri bahwa bisa jadi kita lah yang terlalu cepat beranggapan buruk terhadap suatu hal

    Balas
  6. Novelnya bagus buat mengajarkan bahwa dalam pernikahan tak selamanya bahagia.
    Ujian pernikahan memang tak sepenuhnya karena pengaruh luar ya. Bisa murni ujian antara kedua belah pihak.

    Balas
  7. Setiap perjalanan rumah tangga tentu tak mulus. Namun bagaimana pasangan tetap saling bergandengan di masa-masa sulit itu menjadi kekuatan yang sangat besar. Keren penulisnya bisa menuangkan kisah ini meski ia belum menikah

    Balas
  8. Suka banget dengan genre keluarga seperti ini, baik cerita, film atau drama. Rasanya dekat dengan kehidupan kita, dan related dengan peran kita sebagai istri dan ibu. Menjadi pengingat dan penyemangat juga setelah nonton. Asli jd penasaran sama ending ceritanya, hehehe… Happy ending kan, Mbak?

    Balas

Tinggalkan komentar