“Oh, jadi Resign itu cerita fiksi?” tanyaku pada adik yang selama ini menjadi donatur buku di perpustakaan mini rumah kami.
Resign Almira Bastari bersampul kuning itu sudah menjadi penghuni salah satu sudut rak buku sejak 2016. Namun, saya belum tergerak membacanya karena mengira itu buku nonfiksi. Sejak dulu saya memang butuh effort lebih kalau harus membaca buku jenis itu.
Setelah adik memberi tahu, saya jadi penasaran. Selain itu, banyak pula rekan blogger yang mengulas novel-novel karya Almira Bastari, dan kebanyakan memberi respons positif atas karya penulis muda tersebut.
Belakangan saya juga melihat dari media sosial, penulis kelahiran 1990 ini sudah masuk circle penulis papan atas – Dee Lestari, A. Fuadi, Raditya Dika, JS. Khairen, dan lainnya. Para penulis hebat ini bahkan pernah berkumpul di rumah Dee. Wah, circle yang sulit ditembus, ya.
Di tengah namanya yang kian menanjak, di 2025 ini saya baru berkesempatan membaca karya Almira untuk pertama kalinya. Mungkin ini sudah sangat terlambat dan ketinggalan, tetapi setiap hal bagi setiap orang punya waktunya sendiri, kan, Playmates?
Di sela-sela hectic-nya antar jemput dua anak sekolah dengan jam berbeda, saya menantang diri untuk membaca satu buku setiap bulan. Menjelang akhir bulan, saya memilih Resign Almira Bastari sebagai the book of the month. Targetnya: 50 halaman per hari, jadi harusnya tamat dalam enam hari. Namun ternyata, saya hanya butuh waktu dua hari saja – saking telanjur masuk ke dalam dunia Alranita dan “kacung kampret” lainnya. Kalian sudah membaca novel ini?
Resign Almira Bastari

Pihak Gramedia Pustaka Utama memasukkan novel ini dalam kategori metropop. Metropop merupakan bentuk singkat dari metropolitan pop, yaitu jenis novel yang tokoh utamanya merupakan anak muda yang tinggal di kota besar.
Meskipun sudah masuk golongan ras terkuat di bumi, bukan berarti saya tidak bisa menikmati genre ini. Waktu dua hari untuk melahap novel ini menjadi bukti betapa saya jatuh hati. Biar nggak penasaran, berikut identitas Resign Almira Bastari.
Identitas Buku
- Judul: Resign
- Penulis: Almira Bastari
- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
- Halaman: 288
- ISBN: 9786020380711
- Cetakan keenam: Juni 2018
Sinopsis Resign Almira Bastari
Memiliki bos yang semena-mena membuat Alranita, Carlos, Karenina, dan Andre berlomba-lomba untuk resign. Ini bukan perkara gaji, melainkan beban kerja yang terasa tidak manusiawi. Entah kapan terkahir kali mereka bisa pulang saat matahari masih menyisakan kedigdayaannya.
Saking sudah tidak tahannya, mereka membuat semacam taruhan: siapa yang terakhir keluar dari perusaan konsultan itu harus mentraktir yang lain di tempat makan elit yang bisa membuat kantong bolong. Hanya orang yang pertama resign yang tidak mendapat hukuman.
Setiap orang punya big why of resign sendiri. Alranita, yang paling sering kena damprat dan menjadi penghuni terakhir kantor, sudah pada level sangat muak pada si bos. Sedangkan pada Karenina, seorang ibu anak satu, si bos kerap menjejali proyek baru, padahal dia menganggap Karen tidak becus.
Carlo sebenarnya tidak langsung berada di bawah tim Tigran – si bos – tetapi, dia kerap diperbantukan, jadi terkadang ikut terkena “bisa beracun” juga. Selain itu, dia baru menikah, jadi punya motivasi lebih untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Yang terakhir, Andre sebenarnya anak emas Tigran. Jarang sekali si bos memperlakukannya dengan tidak layak, tetapi Andre ingin bekerja di perusahaan dengan manajemen yang lebih rapi.
Di sela-sela urusan kantor yang tidak ada habisnya, mereka sembunyi-sembunyi melakukan wawancara di perusahaan lain. Anehnya, Tigran seolah punya indra keenam, sehingga bisa mencium pergerakan para anak buahnya.
Di balik urusan pekerjaan tenyata ada kisah romansa yang membayangi. Tanpa Alranita sadari, Tigran berada di lingkungan pertemanan yang sama saat mereka kuliah di Melbourne.
Si bos tahu banyak tentang anak buah terlamanya itu karena dia merupakan sahabat Arya – orang yang naksir dan ditaksir Alranita. Selain itu, hadirnya anak baru bernama Sandra yang merupakan adik sahabat Tigran yang lain, menambah rumit cinta yang bersegi-segi.
Berhasilkah misi mereka berempat – para kacung kampret – untuk resign? Dan, berlabuhkah rasa-rasa di masa lalu yang telah sekian lama berbunga dalam diam?
Kesan dan Review Pribadi

Saya langsung jatuh cinta pada tulisan Almira Bastari sejak pertama kali membaca novelnya ini. Meskipun tidak termasuk golongan anak muda gaul, tiap susunan kalimatnya di buku ini bisa saya cerna dengan baik. Selain itu, karakternya terasa hidup dan suasananya terbangun dengan baik.
Hanya butuh dua hari untuk melahap novel ini – saking seru dan mengalirnya. Tidak ada sesuatu yang rumit dalam menamatkannya, sehingga setiap kali sampai pada kata terakhir di suatu halaman, kata pertama di halaman berikutnya tidak membiarkan kita mengabaikannya.
Melihat judul dan blurb, saya sempat mengira novel ini murni menceritakan berbagai usaha para cungpret untuk resign. Namun ternyata, saya lebih banyak disuguhi kekompakan mereka berempat, terutama dalam ngerumpi. Tak ketinggalan juga saling roasting – sengit, telak, ceplas-ceplos – tetapi tanpa drama saling bermusuhan.
Latar belakang Almira yang pernah kuliah di Melbourne menjadikan bagian kisah Alranita dan Tigran yang juga kuliah di sana terasa seperti catatan nyata. Terlebih, Almira pun bekerja sebagai analis, persis seperti Alranita.
Kisah dalam novel ini terasa ringan karena tiap kejadiannya tidak direspons secara berlebihan. Misalnya, saat ada alur MT alias “makan teman”, si teman yang ditikung memang kaget, tetapi tidak sampai marah besar. Kalau genrenya drama romansa, mungkin sudah ada adegan baku hantam yang berakhir dengan saling memendam dendam.
Romansa yang hadir sebagai pemanis muncul tipis-tipis, tetapi tetap mampu membuat dadaku kembang-kempis. Meski begitu, novel ini sangat aman untuk remaja karena tidak mengandung narasi 17+. Secara keseluruhan, Resign Almira Bastari termasuk salah satu novel favoritku.
Penutup
Saya menutup halaman terakhir dengan perasaan lega, meski ada sedikit rasa tak rela. Terlalu cepat – hanya dua hari. Ah, mengapa hal-hal menyenangkan selalu melaju seolah diburu waktu?
Resign bisa jadi karena lelah, tetapi bukan berarti hendak menyerah. Mungkin, ia justru kunci untuk menemukan ruang baru yang membuat kita bisa bernapas lagi – bukan berhenti.
Resign Almira Bastari lebih dari sekadar kisah empat cungpret tukang rumpi. Dari sini, saya lebih memahami bahwa saling mengisi itu berarti, sebelum akhirnya segala tawa pergi. Bagaimana dengan kalian, Playmates? Tertarik juga dengan novel metropop yang ringan dan hangat semacam ini?
Menarik kisahnya, baeu sinopsisnya aja dah bikin kepincut dan benar-benar penasaran. Bagaimana kalau baca versi lengkapnya ya, paling ikut geram juga. Jadi pengen dapetin nih novel.
Dari judulnya aja udah bikin pengen mengenang masa-masa Dunia kerja dulu deh. Tapi punya boss yang toxic Gini, pasti bikin nggak betah banget. Beban. Aku jadi pengen baca novel Resign karya Almira Bastari ini.
Saya termasuk penyuka karya Almira Bastari ini. Novel² nya seru ceritanya ringan namun memberi pembelajaran kepada pembacanya.
Kalau seneng banget bacanya, emang dua hari cukup sih buat menghabiskan satu novel. Kayanya novel Almira Bastari yang ini relate sama para gen Z yang demen ngeluh bae pen resign wkwkwk. Selain ringan, metropop juga cocok buat ngisi akhir pekan sih.