Bila Esok Ibu Tiada, Kumcer Tentang Kehilangan dan Penyesalan

Deretan buku di rak berwarna coklat itu menampilkan judul-judul yang saya tahu, meskipun belum sempat dibaca semua. Namun, tiba-tiba saja sepasang mata ini tertumbuk pada sebuah tajuk yang asing, Bila Esok Ibu Tiada. Saya mengambilnya agar lebih yakin. Benar saja, saya memang belum pernah mendengar tentang buku itu.

Pada awalnya saya mengira itu sebuah novel, ternyata buku tersebut adalah kumpulan cerita pendek. Berbeda dengan proyek antologi yang beberapa kali saya ikuti dengan para penulis lain, kumcer ini ditulis oleh satu orang.

Review Kumcer Bila Esok Ibu Tiada

Tidak membutuhkan waktu lama untuk menamatkan kumpulan cerita ini, hanya beberapa hari saja. Ini dia review sederhana dari saya, let’s check this out.

Related:

Review Buku Merajut Cinta Meniti Surga

Review Novel Sehidup Sesurga Denganmu

Review Novel Hujan

Review Novel Death on The Nile

Deskripsi

  • Judul: Bila Esok Ibu Tiada
    Tagline: Kisah inspiratif & menyentuh hati ketika ibu telah tiada
    Penulis: Nagiga Nur Ayati
    Penerbit: Puspa Swara, Anggota Ikapi
    Cetakan: 1 – Jakarta 2014

Blurb

Sejak dalam kandungan, ibu selalu menemani anaknya. Selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Selalu menjaganya. Bahkan selama hidupnya, ibu selalu ada untuk anaknya dan mendedikasikan dirinya untuk kebaikan sang anak.

Jasa dan pengorbanan ibu amat besar dan tak mungkin dapat dibalas. Cinta seorang ibu kepada anaknya tak akan pernah pudar. Namun, seberapa pentingkah arti keberadaan seorang ibu bagi sang anak?

Buku ini mengisahkan tentang sepuluh anak manusia yang mengisi hari-hari berbeda ketika ibu masih ada. Lalu, penyesalan apa yang terjadi setelah ibu tiada? Dan, bagaiman mereka menjalani hidupnya kemudian, tanpa seorang ibu, dengan membawa rasa sesal yang teramat dalam? Semoga ibu selalu berada di hati kita.

Sinopsis

Buku ini berisi kumpulan sepuluh cerita pendek. Berikut sinopsis tiga cerita diantaranya:

Daftar Isi Kumcer Bila Esok Ibu Tiada
Daftar Isi Bila Esok Ibu Tiada

1. Beri Sehari Saja

Nita, seorang mahasiswi yang sibuk. Setiap hari berangkat pagi, pulang malam. Hari libur pun ada saja agenda yang membuatnya keluar rumah. Memang bukan hanya keluyuran, gadis itu pun kerap membantu teman-temannya belajar.

Kesibukannya ini membuat sang ibu kesepian. Beberapa kali dia meminta Nita untuk meluangkan waktu, wanita itu ingin menikmati semangkuk bubur kacang ijo bersama sang putri kesayangan.

Nita sudah beberapa kali berjanji akan makan bubur kacang ijo bersama, tetapi lagi-lagi kesibukannya di luar rumah membuat dia mengingkari janji itu.
Sampai pada suatu hari, Nita pulang dan sang ibu tidak ada di rumah. Ternyata ibunya dibawa ke rumah sakit karena pingsan. Belakangan diketahui kankerlah penyebabnya. Sampai akhir hayat, keinginan sepele ibunya tidak pernah terwujud.

2. Hanya untuk Ibu

Mita dan Toni adalah adik kakak. Sang kakak laki-laki merupakan kebanggan keluarga. Setelah lulus sekolah, Toni bekerja di luar kota. Karirnya cemerlang dan dalam waktu relatif cepat, dia mencapai posisi yang strategis di tempatnya bekerja.

Sebagai orang tua, tentu sang ibu bangga dengan pencapaian Toni. Namun, tanpa dia ketahui putra kesayangannya itu melakukan hal yang tidak jujur. Yang namanya bangkai, dututupi pun lambat laun baunya akan tercium juga. Begitu pula dengan sepak terjang Toni.

Hingga kasus yang menimpa Toni ini muncul di media, sang ibu tidak memercayainya. Dia ingin mendengar langsung dari sang anak. Namun, kesibukan membuat Toni tidak bisa pulang untuk menemui ibunya.
Sampai pada suatu hari Toni dipenjara dan terpaksa ibu, ditemani sang adik, yang berniat menemuinya di sel. Namun, malangnya saat berada di hotel, ibu mengembuskan napas terakhir.

Related:

Review Novel Ancika

Review Novel Serpihan Asa

Review Novel Anak Rantau

Review Novel Rapijali 1: Mencari

3. Ketika Ibu Sakit

Yuni, seorang anak bungsu yang berbakti. Gadis itu mengurus ibunya yang sakit sampai tidak peduli pada urusan jodoh. Dia takut setelah menikah nanti tidak bisa lagi menemani sang ibu. Padahal ibunya ingin melihat sang anak kesayangan segera melepas masa lajang.

Kakak-kakak Yuni sampai turun tangan untuk mencarikan calon suami. Walau sudah didesak, gadis itu masih enggan membuka hati. Hingga akhirnya sang ibu yang turut campur.

Ibu meminta Yuni kembali tidur di kamarnya setelah selama ini gadis itu menemaninya tidur setiap malam. Ibu ingin membiasakan putrinya sedikit demi sedikit mulai memperhatikan diri sendiri.

Yuni mulai membuka hati untuk pria yang dikenalkan kakaknya. Namun, kegalauan hatinya masih ada, dia khawatir nantinya akan mengabaikan sang ibu kalau sudah menikah nanti. Sampai akhirnya ibu wafat, Yuni belum menikah juga.

Selain tiga judul di atas, ada juga cerpen dengan judul warisan, Aku Ingin Sendiri, Sebuah Harga, Aku Pulang, Pizza Buat Ibu, Ajari Ibu, Nak, dan Mama Terlalu Gaul. Di semua cerita ini sosok sang ibu meninggal dunia, sesuai dengan judulnya.

Kumpulan Cerita Bila Esok Ibu Tiada

Ulasan

Di beberapa bagian cerita saya menemukan inkonsistensi PoV, yang tadinya PoV 3, tiba-tiba menjadi Pov1. Selain, itu ada adegan yang tidak tergambarkan dengan jelas. Namun, tema yang diusung memberikan banyak pelajaran yang bisa diambil.

Apa pun yang kita lakukan memang tidak akan pernah bisa menggantikan apa yang sudah ibu berikan pada kita. Namun, sudah sepatutnya kita melakukan sebaik-baiknya bakti pada orang tua.

Saat kita sibuk mendewasa, kita sering alpa memperhatikan ibu pun menua. Saat-saat itulah kesepian dan kesunyian sering menghampiri. Perhatian kecil dari kita pasti akan sangat berarti.

Bila esok ibu tiada, kumcer tentang kehilangan dan penyesalan ini mengingatkan saya bahwa waktu tak kan pernah bisa kembali. Selama masih diberi kesempatan hidup berdampingan dengan ibu, semoga kita dimampukan memberikan yang terbaik.