Pada tahun 2019, Laskar Pelangi memperingati hari jadinya yang ke-15 dengan meluncurkan cetakan ke-50. Uniknya, mulai dari cetakan ke-50, Laskar Pelangi hadir dalam edisi original. Nanti kita intip harga novel Laskar Pelangi edisi original ini, ya, Playmates.
Kalian pasti bertanya-tanya apa maksud edisi original tersebut. Berdasarkan kata pengantar dari pihak penerbit, edisi original ini merupakan naskah asli Laskar Pelangi yang Andrea Hirata tulis pada tahun 2004. Dari karya awal semula ini, kita dapat melihat gaya penulisan Pak Cik yang sesungguhnya.
Saya membaca Laskar Pelangi sekitar tahun 2006 saat masih kuliah. Saya meminjamnya dari seorang sahabat yang sudah memiliki keempat serial tersebut. Karya Andrea tersebut booming tidak hanya di dalam negeri, di luar negeri novel ini telah diterjemahkan ke banyak bahasa asing.
Sejak saat itu, saya menjadi candu terhadap karya-karya Andrea Hirata. Lewat tulisan Pak Cik, saya jadi punya gambaran kehidupan Melayu udik. Penulis sendiri yang kerap menyebut kata “udik”, bukan saya, ya, Playmates.
Saya terpesona dengan cara hidup mereka dan gaya penceritaan penulis. Kalau udah ngata-ngatain dan mendramatisasi memang juara banget Pak Cik yang satu ini. Namun, hal itu malah terlihat lucu bagi pembaca. Mungkin inilah yang dimaksud gaya bahasa satire.
Meskipun menyukai karyanya secara keseluruhan, tetapi ada satu hal yang mengganjal. Dulu saya merasa agak jenuh karena proporsi dialog dan narasi di novel tersebut tidak seimbang, terlalu banyak narasinya.
Akan tetapi, saat saya kini membaca ulang, ternyata Laskar Pelangi itu indah di setiap kalimatnya. Betapa kata-katanya mempunyai daya magis yang menghipnotis. Saya takjub dengan novel dangan sastra tinggi itu. Rasa jenuh yang pernah ada, kini menguap jauh.
Harga Novel Laskar Pelangi
Untuk cek and ricek harga memang paling gampang stalking di Toko Oren. Namun, pastikan kalian cek di toko mall atau star seller tepercaya. Dengan kekuatan ras terkuat di bumi, saya mendapatkan harganya dalam satu kali pencarian.
Kalian bisa tebak? Ternyata harganya cukup terjangkau, yakni Rp. 84.150. Bagi pencinta sastra, tentu harga segitu tidak jadi masalah. Libur jajan baso dan seblak selama seminggu juga, novel itu sudah bisa kita beli.
Adik saya membeli buku tersebut di toko kesayangan. Biasanya ada sedikit perbedaan harga antara toko online dan offline. Senyamannya kalian saja mau beli di mana. Yang penting jangan beli buku bajakan.
Harga di toko offline umumnya lebih mahal dari toko online, tetapi banyak orang yang lebih memilih menyambangi tokonya langsung. Ada pengalaman menyenangkan saat melihat ratusan buku berjajar dengan rapi. Tentu saja itu tidak bisa kita dapatkan jika berbelanja online.
Novel Laskar Pelangi Ada Berapa?
Di perpustakaan pribadi rumah kami belum ada tetralogi Laskar Pelangi. Namanya tetralogi berarti ada empat buku. Empat judul itu adalah Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov.
Suatu ketika adik saya ingin memiliki seri fenomenal tersebut. Namun, pihak toko mengatakan kini karya Andrea Hirata yang itu telah berubah menjadi trilogi.
Sudah tidak ada lagi Edensor dan Maryamah Karpov. Keduanya melebur menjadi Buku Besar Peminum Kopi. Beruntunglah kalian yang dulu memiliki tetraloginya. Itu harta karun!
Novel Laskar Pelangi untuk Usia Berapa?
Saya sudah membolak-balik novel ini, tetapi tidak ada keterangan usia minimal pembaca. Namun, menurut pengalaman saya dalam membaca karya-karya Andrea Hirata, isinya itu relatif aman bagi anak usia sekolah.
Tidak ada penggambaran sesuatu yang tidak pantas. Bahkan, saya lihat di media sosial, katanya, novel karya Andrea Hirata termasuk dalam ratusan novel yang kini masuk kurikulum sekolah.
Pak Cik merupakan salah satu penulis yang bisa menarik perhatian pembaca tanpa menyuguhkan kata-kata erotis. Sejauh ini, karya-karyanya aman, bahkan menginspirasi.
Pertama kali nonton laskar pelangi waktu SMP. Perasaan semangat untuk memperjuangkan mimpi dan belajar, terus terasa hingga sekarang.