Menarik! Sinopsis Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata

Andrea Hirata sudah begitu lekat dengan tetralogi (kini trilogi) Laskar Pelangi. Namun, selain itu ada series lainnya yang tidak kalah menarik, yakni dwilogi Padang Bulan. Dwilogi ini terdiri dari dua judul, yaitu Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas. Kita bahas sinopsis novel Padang Bulan, yuk! Ada yang sudah baca?

Dwilogi ini berkaitan erat dengan Laskar Pelangi karena sejatinya karya tersebut tadinya memang satu paket. Serial Laskar Pelangi versi terbaru menghadirkan original story, yang mana serial tersebut dan serial Padang Bulan masih menyatu dengan judul Buku Besar Peminum Kopi.

Berbicara karya Andrea Hirata, judul yang mana pun itu, berarti membahas Belitong dengan segala perniknya. Saya mempunyai gambaran tentang masyarakat Melayu di pulau Sumatra itu dari kisah-kisah Pak Cik yang unik dan menarik.

Saya paling suka dengan gaya bercerita penulis yang kerap memandang sesuatu seolah-olah dengan ringan ini, tetapi sebenarnya menyimpan makna mendalam. Terkadang terlihat lucu, tetapi sebenarnya itu merupakan satire.

Dari kisahnya, kita tahu bahwa pulau nun jauh di sana itu masih jauh dari kata sejahtera. Namun, Andrea Hirata mampu mengemasnya dengan penuh suka dan canda. Kita memang tertawa, tetapi kemudian timbul suatu kesadaran yang menyergap bahwa ada yang salah dengan ketidakmerataan di negeri ini.

Akan tetapi, di balik segala keterbatasan, Pak Cik selalu menyelipkan kekuatan mimpi sebagai bara dalam menjalani pahitnya kehidupan. Saya sudah membaca hampir semua karyanya, sehingga saya merasa begitu dekat secara emosional dengan para tokoh dan atmosfer yang diciptakan.

Sinopsis novel Padang Bulan dan Buku Besar Peminum kopi tumpang tindih dalam ingatan saya karena keduanya memang berkelindan. Ikatan keduanya menyatu mengisahkan tokoh bernama Enong Maryamah.

Deskripsi Buku

  • Judul : Padang Bulan
  • Penulis : Andrea Hirata
  • Tebal: 253 halaman; 20,5 cm
  • Penerbit : Bentang Pustaka
  • Cetakan Keempat, April 2011

Blurb novel Padang Bulan karya Andrea Hirata

Sinopsis Novel Padang Bulan

Gadis itu bernama Maryamah dan Enong merupakan panggilannya. Dia baru berusia 14 kala kehilangan ayah. Sebuah kecelakaan kerja yang menjadikannya anak yatim. Sang ayah tewas tertimbun pasir saat sedang mendulang timah.

Atas keinginannya sendiri, Enong berhenti sekolah dan pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Tekadnya memang kuat, tetapi siapa pula yang akan memperkerjakan anak di bawah umur. Tak lama, Enong pulang ke kampung dan mengejutkan semua orang dengan keputusannya yang hendak menjadi pendulang timah.

Enong bukan hanya masih anak-anak, tetapi ia juga seorang perempuan. Sebelumnya, belum pernah ada kaum hawa yang menjadi pendulang timah. Pekerjaan tersebut kasar, tetapi hanya itu yang terlintas di pikiran Enong saat melihat barang peninggalan sang ayah.

Keputusan yang Enong ambil itu semakin menutup jalan impiannya untuk terwujud. Dia ingin menjadi guru bahasa Inggris, bahkan sang ayah sempat menghadiahinya sebuah Kamus Bahasa Inggris Satu Miliar Kata.

Enong mengubur mimpinya demi kelangsungan keluarga yang telah kehilangan nakhoda. Tidak ada yang memaksa, dirinya sendiri yang ingin berjuang untuk ibu dan adik-adik dengan kedua tangan kecil itu.

Di sisi lain, Ikal pun memiliki perjuangannya sendiri. Kisah cintanya dengan si pujaan hati, A Ling, tiba-tiba saja menghadirkan orang ketiga bernama Zinar. M. Nur, sang sahabat yang mengaku sebagai detektif swasta, yang memberi kabar perihal adanya lelaki pesaing itu.

Dada Ikal semakin sesak setelah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana tampan dan gagahnya Zinar. Pemuda itu tampak memiliki kesempurnaan fisik campuran Timur dan Selatan.

Ikal yang merasa kalah dalam segalanya melihat peluang untuk mengungguli Zinar di gelaran pertandingan olahraga Agustusan. Dia bahkan membatalkan rencana keberangkatan ke Jakarta untuk mencari kerja.

Obsesi untuk mengalahkan pemuda tampan itu ternyata mampu menutupi rasa takut Ikal pada ibu. Ikal tahu dengan pasti, ibu pasti murka kalau dia tidak jadi merantau.

Ulasan Padang Bulan

Novel ini seperti memiliki dua kisah yang menyatu, satu menceritakan Enong dan satu lagi mengisahkan Ikal. Keduanya bertaut karena Ikal membantu Enong belajar bahasa Inggris. Meski sudah menjadi pendulang timah dan berusia dewasa, Enong masih ingat cita-citanya menjadi guru bahasa Inggris.

Bahasa asing itu tentu bukan perkara susah bagi ikal yang lulusan luar negeri. Namun, saya merasa tergelitik mengenai perkara ini. Meskipun telah mengenyam pendidikan di negeri orang, saat kembali ke kampung, perilaku dan jalan pikiran Ikal menjadi sama kembali dengan lingkungan sekitarnya.

Pantaslah, ibunya menganggap ijazah sang anak palsu karena memang ikal seperti orang buta, apalagi kalau sudah menyangkut perihal cinta. A Ling masih menjadi cinta pertama dan sejatinya. Tidak ada yang berubah, perasaannya masih seperti saat mereka SD dahulu.

Akan tetapi, justru ke-random-an Ikal dan kawan-kawannya lah yang menjadi nyawa di setiap karya Andrea Hirata. Ada saja tingkah yang membuat geleng-geleng kepala, di antaranya proyek “bunuh diri” sebagai akibat keinginan meninggikan badan empat centi meter.

Selain itu, novel ini pun menampilkan hubungan Ikal dengan ayahnya yang nyaris tanpa kata, tetapi mampu mengirimkan kedalaman makna. Di sini terjadi “tabrakan” akibat hubungan Ikal dan A Ling.

Sebuah plot twist yang membuat senyum Ikal mengembang menjadi penutup cerita ini. Meski kisah belum benar-benar berakhir, tetapi novel Padang Bulan memberikan ending yang memuaskan.

Penutup “Sinopsis Novel Padang Bulan”

Meskipun tidak sepopuler Laskar Pelangi, Padang Bulan menempati tempat khusus di hati saya. Tidak berbeda dengan karya Andrea Hirata lainnya, menertawakan kemiskinan masih menjadi gaya bercerita andalannya.

Buku Padang Bulan di tangan saya ini menjadi satu dengan Novel Cinta di Dalam Gelas. Jadi, bolak-balik, gitu, dengan posisi terbalik dan saling memunggungi.

Kali ini saya baru menulis sinopsis novel Padang Bulan. Semoga secepatnya segera bisa menulis ulasan sekuelnya, ya, Playmates. Kalau kalian suka karya Andrea Hirata yang mana? Sharing di sini, yuk!

9 pemikiran pada “Menarik! Sinopsis Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata”

  1. Wah menarik mbak, novel Padang Bulan. Thanks reviewnya, sy blm pernah baca. Andrea Hirata memang jago mengemas cerita yang lekat dengan masyarakat, dengan latar Belitong. Jadi penasaran jg sama ceritanya Cinta di Dalam Gelas..

    Balas
  2. Wah, aku cuman tahu novel Andrea Hirata yang berjudul laskar pelangi aja, baru kali ini tahu novel dia yang berjudul Padang Bulan. Dari sinopsisnya sepertinya novel ini seru. Jadi nggak sabar buat baca.

    Balas
  3. Jadi penasaran sama akhir cerita cinta pertama Ikal dan A Ling. Apa novel ini terbit setelah serial laskar pelangi, Mbak? Kalau Ikal setelah lulus kuliah luar negeri, brati setelah edensor itu kan, ya?

    Balas
  4. Bagus untuk yang merasa cita-citanya harus dipendam karena keadaan (faktor luar) maupun keadaan dalam diri sendiri. Zaman sekarang isu semacam ini bisa bikin depresi yang tak kelihatan. baca yang ringan gini bisa lebih mudah diterima.

    Balas
  5. Andrea Hirata memang mengagumkan dengan energi menulisnya yang sangat besar. Ulasan ini keren sebab memaparkan dengan lebar aspek-aspek novel ini, yang pastinya akan sangat membantu buat yang belum pernah baca tapi tertarik untuk membacanya..

    Balas

Tinggalkan komentar