Novel Laskar Pelangi, Karya Anak Bangsa yang Mendunia

Tadi siang saya baru menamatkan novel Laskar Pelangi untuk kali kedua. Lebih dari 10 tahun lalu saya pertama kali membaca novel fenomenal tersebut. Buku ini merupakan karya pertama Andrea Hirata dan langsung menemukan kesuksesannya.

Buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa internasional. Ini merupakan suatu kebanggan bagi kita. Selain itu, sang penulis mendapatkan banyak penghargaan di bidang literasi terkait novelnya tersebut.

Novel Laskar Pelangi yang baru selesai saya baca merupakan edisi ke-55 dan sejak edisi ke-50 pihak penerbit merilis novel itu dalam versi originalnya. Maksud original di sini adalah edisi asli naskah Andrea Hirata.

10 tahun merupakan waktu yang panjang sehingga dapat menggerus ingatan tentang detail buku yang telah saya baca. Sehingga saya belum bisa membandingkan isi Laskar Pelangi versi lama dan versi baru sebelum membaca ulang versi lama.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang masih saya ingat. Yang pertama adalah nama sekolah. Di versi lama Ikal bersekolah di SD Muhammadiyah Gantong, sedang di versi baru, sekolahnya bernama Sekolah Laskar Pelangi.

Kemudian yang kedua adalah penyebutan tempat asal. Di versi lama, Pak Cik Andrea jelas menyebutnya Belitong, sedang di versi baru tidak menyebut nama Belitong.

Perbedaan yang berikutnya adalah di versi baru, Ikal tidak terlalu banyak menceritakan ayahnya. Selain itu, rasanya di versi lama novel Laskar Pelangi nama panjang Ikal bukanlah Ikaludin.

Novel Laskar Pelangi

Novel Laskar Pelangi, Karya Anak Bangsa yang Mendunia

Laskar Pelangi mengecap kesuksesan di tiap dimensinya. Mulai dari novel, drama musikal, film, hingga original soundtrack-nya. Di usianya yang ke-20, Laskar Pelangi masih menempati ruang istimewa di hati para pencintanya.

Bagi saya pribadi, kecintaan itu kian bertambah setelah selesai “melahap” novel tersebut untuk kali kedua. Dahulu saya merasa agak sedikit jemu saat membacanya karena proporsi narasi dan dialog yang amat timpang. Kini justru saya menyadari bahwa Laskar Pelangi itu indah di setiap kalimatnya.

Deskripsi Buku

  • Judul : Laskar Pelangi
  • Penulis : Andrea Hirata
  • Tebal: 328 Halaman; 20,5 cm
  • Penerbit : Bentang Pustaka
  • Cetakan ke-55, Juli 2022

Sinopsis

Nun jauh di sana, di sebuah pulau kecil dan terpencil terdapatlah timah yang melimpah ruah di dalam perut buminya. Timah itu memakmurkan para petinggi dan staf PN Timah beserta keluarga. Mereka hidup di wilayah eksklusif dengan fasilitas nomor wahid.

Kemewahan tersebut berbeda 180% dengan keadaan para pribumi, warga lokal yang bersuku melayu. Mereka miskin dan tidak berpendidikan. Anak-anak sudah bekerja sejak dini, sehingga kebanyakan tidak tertarik untuk bersekolah.

Ikal sedikit lebih beruntung dari anak-anak lain, sang ayah mendukungnya untuk mengenyam bangku sekolah. Namun sayangnya, ada sedikit kendala. Sekolah tersebut harus mendapatkan 10 murid agar tidak dibubarkan dinas pendidikan, sedang hingga injury time baru ada 10 calon murid.

Murid ke sepuluh, sang pahlawan, datang tepat waktu di saat kepala sekolah hendak mengumumkan pembatalan penerimaan murid baru. Meskipun dia hanya tahu bermain layangan, tetapi bocah itu berhasil memperpanjang nyawa sekolah tersebut.

Ikal dan Laskar Pelangi

Ikal seperti kebanyakan anak-anak lain di kampungnya, memprihatinkan. Sang ayah merupakan kuli di PN Timah. Nasib semua temannya pun seragam. Sekolah reyot mereka merupakan penghiburan di tengah kemiskinan yang mencekik.

Guru mereka, Bu Mus, menyebut sekolah sebagai sekolah Laskar Pelangi karena Ikal dan teman-temannya kerap memandang pelangi dari pohon jambu mawar yang ada di halaman sekolah. Meskipun, penuh dengan keterbatasan, mereka bersekolah dengan gembira.

Ikal mempunyai dua orang sahabat yang cemerlang, Lintang dan Mahar. Lintang si otak kiri merupakan genius matematika, sedangkan Mahar si otak kanan tidak lain merupakan seniman yang eksentrik.

Selain mereka berdua, ada Sahara si satu-satunya perempuan, Kucai sang ketua kelas, Trapani si tampan rupawan, Harun si baik hati, Samson yang berbadan bak binaragawan, serta Aki dan Adan yang tak terpisahkan.

Berani Bermimpi

Laskar Pelangi mengajarkan untuk berani bermimpi

Ikal dan sekolahnya merupakan sebuah ironi. Hidup di pulau yang kaya akan timah tidak lantas membuat mereka hidup dengan layak. Hal ini membuat Ikal dan teman-temannya menjadi pribadi rendah diri dan pesimistis. Hingga suatu ketika dua teman cemerlang itu memberikan sebuah gebrakan yang tidak pernah Sekolah Laskar Pelangi capai.

Mereka mampu menghancurkan kedigdayaan sekolah PN Timah dan sejak itu laskar Pelangi berani bermimpi. Kini Ikal dan teman-temannya lantang meneriakkan cita-cita, yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan.

Bahkan, mereka mempunyai teman baru bernama Flo. Dia murid pindahan dari sekolah PN. Timah. Pencapaian sekolah Laskar Pelangi membuat gadis itu ingin bergabung dan meninggalkan kehedonan sekolahnya yang lama.

A Ling, si Cinta Pertama

Setiap siswa di Sekolah Laskar Pelangi bergiliran membeli kapur ke pasar. Ini merupakan tugas nomor dua yang paling tidak disukai mereka, setelah menyiram tanaman. Persfektif ini berubah setelah Ikal punya kesempatan melihat sosok berkuku indah itu secara utuh.

Biasanya, Ikal hanya melihat tangan indah tersebut saat dia menyerahkan sekotak kapur melalui lubang kecil mirip jalan masuk sangkar merpati. Namun, setelah kejadian itu, membeli kapur menjadi tugas favorit Ikal. Bahkan dia rela tidak berbagi tugas dengan kawan-kawannya.

Setiap Senin bersama Adan, Ikal membeli kapur. Dia mulai tahu arti rindu dari Senin ke Senin. Dari Adan pula, Ikal tahu A Ling merupakan sepupu dari Aki, salah satu kawan sekelasnya. Lewat Akilah, Ikal dan A Ling berkirim surat.

Beberapa kali dua anak itu memutuskan untuk bertemu di pinggir sungai. Mereka hanya saling melihat dari jauh dengan seutas nilon yang di setiap ujungnya memiliki kaleng bekas susu sebagai alat komunikasi.

Interaksi Ikal dan A Ling hanya sebatas itu. Namun, Ikal menyerahkan seluruh hati dan pikiran untuk gadis berkuku indah tersebut, sehingga saat A Ling pergi ke tempat jauh dengan pesawat terbang, Ikal limbung selama 13 hari.

Kisah Belum Usai

Laskar Pelangi merupakan sebuah tetralogi, yakni Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Namun, sejak edisi ke-50 serial itu berubah menjadi trilogi, yakni Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Buku Besar Peminum Kopi.

Kisah pertama atau Laskar Pelangi berakhir di tahun kesembilan setelah Ikal dan kawan-kawan menjalani pengalaman pendidikan yang berkesan di kelas lima. Ikal belum mencapai cita-citanya sebagai pengarang, dia malah berakhir menjadi tukang sortir di kantor pos.

Dahulu dia pernah meminta pada Tuhan untuk menjadikannya apa saja asal bukan bekerja di kantor pos dan tidak berkerja sebelum subuh. Namun, ternyata Ikal mengalami persis seperti apa yang tidak dia harapkan.

Sambil bekerja, Ikal masih menyimpan mimpi untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri, dia pun menemui Lintang untuk memberitahukan bahwa ada kesempatan bagi kawan cemerlangnya itu untuk meneruskan mimpi menjadi ilmuwan matematika.

Penutup “Novel Laskar Pelangi, Karya Bangsa yang Mendunia”

Laskar Pelangi telah menorehkan tinta emas di sejarah literasi Indonesia. Ia menjadi kebanggan, baik dari segi isi maupun cara bercerita khas Andrea Hirata. Novel ini pun menjadi motivasi bagi siapa pun untuk berjuang mendapatkan pendidikan yang layak, tak peduli bagaimana latar belakangnya.

Saya melihat novel ini juga semacam satire bagi ketidakmerataannya kesejahteraan rakyat Indonesia. Yang kaya tidak ketulungan kayanya, yang miskin tidak tanggung-tanggung miskinnya. Bahkan, penduduk yang tinggal di pulau kaya sekali pun tidak mampu terlepas dari jerat penderitaan karena ketidakmerataan tadi.

Novel Laskar Pelangi mengajarkan tentang persahabatan, mimpi, dan pentingnya pendidikan. Ada sepercik kisah cinta pertama di sini, tetapi tidak menjadi inti cerita. Kalau kalian paling suka bagian mana dari kisah Ikal ini, Playmates?

20 pemikiran pada “Novel Laskar Pelangi, Karya Anak Bangsa yang Mendunia”

  1. Novel yang tidak membosankan meski dibaca berulang kali. Ingat banget dulu, ketawa sendiri, nangis sendiri, waktu baca novel ini sambil bergelantungan di TransJakarta. Kereeen novelnya.

    Balas
  2. Ya ampun novel Laskar Pelangi ini zamannya aku SMP. Dulu sampai hype juga yaa sama filmnya. Aku udah baca dan nonton bareng temen-temen, rame banget, nonton bioskop pertama kali ya film Laskar Pelangi, hehe. Seru banget masih membekas sampai sekarang. Keren yaa sampai go international. Bagus banget memang karyanya.

    Balas
  3. Dari novel Laskar Pelangi ini terbaca pentingbanget peran guru dalam menjaga nyala motivasi siswa untuk belajar dan menempuh pendidikan di level yang lebih tinggi ya. Saya suka sama novel ini juga. Salut banget sama ibu gurunya dan Andrea Hirata.

    Balas
  4. Aku malah belum baca buku ini kak. Tapi nonton filmnya udah. Hahaha… Entah kenapa mood belum terkumpul untuk baca bukunya. Laskar pelangi ini semacam kritik bagi pendidikan indonesia yang masih belum merata untuk beberapa tempat ya. And gara-gara laskar pelangi ini, provinsi bangka belitung jadi tersorot juga. 🤭

    Balas
  5. Novel Laskar Pelangi ini sangat inspiratif menurutku. Becerita tentang sekelompok pemuda yang ingin menempuh pendidikan sampai di level yang lebih tinggi dari yang sekarang mereka tempuh

    Balas
  6. Jadi pas baca berasa memahami karakter masing-masing yang muncul yaa..
    Dari mulai keresahan sulitnya pendidikan di tempat yang seharusnya bisa memakmurkan penduduk sekitar hingga ada kisah cinta dan cita.
    Seseru itu mengitu tetralogi Laskar Pelangi.

    Tapi aku jadi paham kalau Laskar Pelangi edisi terbaru banyak memangkas hal-hal sedetil nama tempat dan Edensor, Maryamah Karpov menjadi Buku Besar Peminum Kopi.

    Apakah Buku Besar Peminum Kopi ini rangkuman ending Laskar Pelangi?

    Balas
  7. ya Allah ni bener banget sih, pertama kali baca novel ini nangissss dan ngefans sama penulisnya sampai sekarang. kalau ada novel baru dari bang Andrea aku berusaha untuk beli update gimana tulisan beliau, huhu bismillaah bisa belajar dan ngikuti jejaknya bang Andrea Hirata, aamiin

    Balas
  8. Kayaknya aku aja nih yang belum baca novel maupun nonton film “Laskar Pelangi”…hiks. Tapi malah sempat ke Belitung, ke lokasi shooting filmnya. Gedung sekolah-sekolahan itu. Bagus sih visualisasi lokasi shootingnya.
    Seolah waktu itu memang beneran kayak gitu…

    Balas
  9. Kemaren pinjam ini di perpustakaan daerah sini, sayang nggak kelar bacanya, malah anak saya yang kelarin bacanya.
    Katanya bagus banget.
    Saya malah duluan nonton filmnya yang memang fenomenal

    Balas
  10. Jujur nih aku pas baca novel laskar pelangi itu nggak ngerti banget sama isinya karena gaya bahasa Andrea Hirata yang menurutku tinggi banget. Tapi anehnya aku bisa menikmati Novel berikutnya kayak edensor dan sang pemimpi. Tapi laskar pelangi ini memang keren banget sih karena sampai level internasional novelnya

    Balas
  11. Saya masih menikmati versi filmya karena belum baca versi novelnya. Dari ulasan ini sepertinya banyak hal menarik yang bisa saya temukan jika membaca versi novelnya, ya, Mba. Btw, tentang kekuatan impian dalam cerita ini turut mewarnai hari-hari saya. Satu per satu kurengkuh impianku.

    Balas

Tinggalkan komentar