Imam Mahdi dan Dajjal, Sebuah Rivalitas Akhir Zaman

Beberapa saat lalu beredar kabar bahwa akan muncul seorang pembaru di tahun 2024. Kabar ini pun terbit dalam sebuah portal berita online. Fajar Aditya selalu host mengonfirmasi hal ini kepada sang narasumber, Ustadz Felix Siauw. Tulisan ini bersumber dari kanal Youtube RJL 5 – Fajar Aditya tentang Imam Mahdi dan Dajjal juga Freemason dan kehancuran Turki Ottoman.

Kabar pembaru atau mujadid yang muncul tahun ini berdasarkan pada keyakinan bahwa mujadid itu hadir setiap 100 tahun sekali. Keyakinan ini pun bukan sekadar omong kosong karena ada sebuah hadits yang mendasarinya.

“Sesungguhnya Allah akan menurunkan (orang) setiap permulaan 100 tahun seseorang kepada umat yang akan (Tajdid) mengembalikan kegemilangan Agama mereka” [Hadits diriwayatkan oleh Abu Daud, Hakim di dalam Mustadrak dan al-Baihaqi di dalam al-Ma’rifah].

Kemudian pertanyaannya, mengapa 2024? 100 tahun sebelum 2024 itu adalah 1924 dan tahun tersebut merupakan saat runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani. Setelah 100 tahun, Islam kehilangan kejayaannya tentu kehadiran sang mujadid menjadi harapan bagi semua muslim.

Mujadid atau pembaru tidak membawa agama baru, melainkan metode-metode yang memperbaiki kerusakan yang terjadi dalam urusan agama Islam. Mujadid bisa jadi khalifah, ulama, atau cendekiawan.

Menurut Ustadz Felix, contoh para mujadid adalah Imam Al-Ghazali, Ibnu Taimiyah, dan Imam Syafi’i. Sedangkan di Indonesia para mujadid belakangan ini adalah K.H. Ahmad Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah pada tahun 1912 dan K.H. Hasyim Asyhari yang mendirikan Nahdatul Ulama pada tahun 1926.

Imam Mahdi dan Dajjal

Imam Mahdi dan Dajjal, sebuah rivalitas akhir zaman

Adanya berita tersebut kemudian menjadikan banyak orang yang mengaitkannya dengan kemunculan Imam Mahdi. Saat Fajar Aditya mengonfirmasikannya kepada Ustadz Felix Siauw, beliau menjawab “bisa jadi”. Wallahu’alam, kita nantikan saja.

Berbicara Imam Mahdi berarti berbicara juga tentang Dajjal. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena mereka merupakan rival penutup zaman. Rivalitas Imam Mahdi dan Dajjal akan menjadi pertempuran pamungkas sebelum akhirnya alam semesta kandas dan terhempas.

Kehancuran Turki Ottoman

Sebelum membahas tanda-tanda kehancuran dunia, Fajar Aditya dan Ustadz Felix terlebih dahulu membahas kehancuran Ottoman. Ottoman yang eksis selama enam abad harus menelan pil pahit pada tahun 1924. Ia runtuh setelah sebelumnya menjadi pihak yang kalah di Perang Dunia I.

Selain itu, faktor eksternal keruntuhan Ottoman di antaranya adalah perluasan wilayah yang dilakukan Rusia, serangan orang Barat, dan pengaruh Freemason. Di sisi lain, gejolak faktor internal pun turun memberikan andil dalam kejatuhan kekhalifahan Islam tersebut.

Di antara faktor internal tersebut adalah sebagai berikut: Muslim meninggalkan ajaran Islam, pemahaman atau filsafat yang tidak islami, nasionalisme, meninggalkan bahasa Arab, para sultan membangun infrastruktur secara berlebihan, dan menjamurnya kaum munafik.

Perihal bahasa Arab, ini sebenarnya merupakan masalah yang sudah ada sejak awal. Berbeda dengan Rasulullah, Khulafaurrasyiddin, Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah yang berasal dari Arab, Turki Ottoman merupakan satu-satunya kekhilafahan Islam yang bukan penutur asli bahasa Arab.

Ustadz Felix menyebutkan dua orang yang berperan dari makin menjauhnya Ottoman dari bahasa Arab adalah Muhammad Al-Fatih dan Sulaiman Al-Qanuni. Di masa pemerintahan keduanya, kekhalifahan maju pesat, tetapi tidak dengan perkembangan bahasa Arab.

Ditinggalkannya bahasa Arab bersamaan dengan Revolusi Industri. Ketidakfasihan ini mengakibatkan umat Islam tidak punya solusi atas tantangan zaman. Padahal Islam tidak bisa dipisahkan dari bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur’an. Problem pun menumpuk, mendatangkan utang banyak, hingga akhirnya kekhalifahan runtuh.

Freemason

Freemason menjadi faktor eksternal sekaligus internal dalam runtuhnya Ottoman. Perkembangan Freemason termasuk faktor eksternal kemudian juga menjadi faktor internal saat banyak kaum munafik di dalam kekhalifahan yang bergabung dengan organisasi tersebut.

Freemason merupakan sebuah organisasi persaudaraan atau sekte gerakan Zaman Baru, yaitu gerakan spiritual yang memercayai bahwa Tuhan berada di dalam diri setiap manusia.

Awal berdirinya organisasi ini adalah ketika bangsa Yahudi di-banned dari Baitul Maqdis tahun 135. Mereka berpencar ke wilayah Eropa, seperti Inggris dan Irlandia. Kemudian untuk menyatukan kekuatan mereka mendirikan organisasi ini. Nama lain Freemason adalah Illuminati, Templar Knight, dan Atomic Knight.

Freemason sudah masuk ke Indonesia sejak zaman Belanda, tetapi Soekarno membubarkannya. Setelah puluhan tahun kemudian Gusdur mencabut larangan tersebut.

Peninggalan Freemason di Indonesia adalah Loji Bintang Timur yang kini telah menjadi gedung Bappenas. Freemason ini berkaitan dengan Dajjal karena konon mereka menyembahnya.

Rivalitas Imam Mahdi dan Dajjal

Doa agar terhindar dari fitnah Dajjal

Rasulullah telah menyebutkan bahwa kita adalah umat akhir zaman. Kita pun telah melihat ciri-cirinya, seperti maraknya gempa, banyaknya gedung pencakar langit, dan manusia tidak malu lagi saat melakukan maksiat.

Kehadiran Imam Mahdi dan Dajjal nanti akan menjadi bab penutup zaman. Umat Islam percaya kisah alam semesta ini akan berakhir di Syam.

Oleh karena itu, sampai kapan pun Muslim menaruh perhatian besar pada tempat suci tersebut. Wilayah Syam ini tidak hanya mencakup Palestina, tetapi juga Yordania, Suriah, Lebanon, dan Turki bagian tenggara.

Dalam sebuah hadits Ummu Syuraiq bertanya kepada Rasulullah, “Ya, Rasulullah di manakah orang-orang Arab ketika terjadinya fitnah Dajjal?” Kata Rasulullah, “Orang Arab ada, tetapi jumlahnya sedikit. Mereka berkumpul di Baitul Maqdis dan diimami oleh seorang pemuda saleh.”

Kita artikan kemungkinan pemuda saleh itu Imam Mahdi. Kemudian suatu waktu pada saat Salat Subuh, turunlah Nabi Isa. Beliau menuju Masjidil Aqsa dan melihat imam telah berada pada posisinya.

Imam Mahdi mempersilakan Nabi Isa untuk memimpin salat berjamaah. Namun, Nabi Isa menolaknya dengan alasan hal ini sudah menjadi yang ditetapkan untuk Imam Mahdi.

Setelah selesai salat, Nabi Isa memerintahkan untuk membuka pintu. Begitu pintu terbuka, Dajjal sudah ada di sana bersama 70.000 pasukan Yahudi dari Bani Isfahan.

Fitnah Dajjal merupakan fitnah yang sangat besar bagi kita. Dia datang dengan membawa mis-informasi sehingga orang kehilangan iman. Simulasi Dajjal sudah bisa kita lihat dari keadaan manusia zaman sekarang.

Tentu kita sering melihat orang yang suka berlebihan pada idola, klub sepak bola, atau uang. Rasa suka tersebut tidak jarang tanpa sadar telah melunturkan iman. Jangankan berhadapan dengan Dajjal, berhenti menyukai idol yang melakukan blunder soal isu Palestina pun terasa syulit.

Penutup “Imam Mahdi dan Dajjal”

Sangat wajar kabar kedatangan Dajjal ini bisa membuat kita ketakutan. Namun, kita tidak boleh sampai lupa untuk mempersiapkannya. Tidak kah kita sadar bahwa setiap selesai membaca tahiyyat, kita pun senantiasa memohon perlindungan Allah dari fitnah Dajjal?

Ustadz Felix menambahkan bahwa 10 ayat awal surat Al-Kahfi merupakan penangkal Dajjal. Jika kita telaah, kita akan menemukan bahwa ayat-ayat tersebut berisi penangkal mis-informasi.

Dajjal hadir di saat paceklik berkepanjangan dan bagi orang-orang yang menerimanya, ia hadirkan hujan. Tentu ini menjadi ujian bagi keimanan dan terbelahnya umat, ada yang bertahan, ada yang tergoda.

Akan tetapi, kita tidak perlu terlalu khawatir, dengan mengembalikan segala sesuatu pada Al-Qur’an, insyaallah kita akan senantiasa terhindar dari fitnah Dajjal karena tidak akan lagi ada mis-informasi.

Meskipun, misal kita tidak menyaksikan rivalitas Imam Mahdi dan Dajjal secara langsung, menghindari mis-informasi akan selalu membuatmu beruntung.

Tinggalkan komentar