Assalamualaikum warahmatullahi wabarakutuh, Playmates. Salam sehat untuk semua, ya. Waktu melesat begitu cepat. Rasanya baru kemarin saya mengantar si cikal ke sekolah di hari pertamanya. Kini semester pertama segera usai. Usainya semester satu berarti kajian juga akan segera berakhir. Dan, kajian rutin terakhir di semester satu mempunyai tema masuk surga sekeluarga.
Jadwal kajian itu pukul delapan, sedang si cikal mulai belajar pukul 07.30. Jadi saya punya waktu setengah jam untuk ngobrol dengan wali murid lainnya. Namun, kala itu kami menunggu agak lebih lama karena sang pemateri terlambat datang.
Ternyata Ustaz Dede Ishak Munawwar keliru melihat jadwal kajian. Beliau berpikir acara dimulai pukul 09.00. Saat menunggu itulah seorang panitia acara membagikan pengalaman unik kehidupan keluarganya untuk mengisi kekosongan. Tidak berselang lama setelah mama itu selesai bercerita, Ustaz Ishak pun tiba.
Ustaz Ishak bertanya apakah kami yakin akan masuk surga. Kebanyakan hadirin terdiam. Beliau paham pastinya kami menganggap diri banyak dosa, tetapi tidak sanggup pula jika harus membayangkan panasnya api neraka.
Beliau menjelaskan bahwa kita harus yakin bahwa kita akan masuk surga karena tempat itu merupakan kampung halaman manusia. Kita harus percaya bahwa kita akan pulang ke sana.
Related:
Keutamaan Ilmu, Cari Tahu, Yuk!
Jenis-jenis Watak Anak, Kenali, Yuk!
Pengalaman Berkesan Saat Mengikuti Kajian Bersama Ibu Wakil Bupati Garut
1. Mari Masuk Surga Sekeluarga
Keluarga merupakan miniatur terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. Kualitas bangsa sangat ditentukan oleh kualitas keluarga. Oleh karena itu, pendidikan harus dimulai dari rumah. Tentunya menyenangkan jika hidup dalam suasana keluarga yang hangat dan harmonis.
Lantas apakah kemudian kita menjadi puas setelah mengecap kebahagiaan bersama keluarga di dunia? Jangan dulu, ya, Playmates. Kita ikhtiarkan untuk masuk surga sekeluarga.
Surat Ar-ra’du ayat 22-23 menyebutkan kriteria calon penghuni surga, berikut terjemahan ayat tersebut:
22. Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhannya, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang men-dapat tempat kesudahan (yang baik)
23. (yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.
Related:
Pendidikan Tauhid Kepada Anak, Sepenting Apakah?
Pentingnya Cinta Murni dalam Pembentukan Karakter dan Fondasi Iman pada Anak
Menghayati Doa Nabi Ibrahim, Amalkan, Yuk!
1.2 Kriteria Penghuni Surga
Q.S. Ar-Ra’du Ayat 22 menyebutkan bahwa kriteria penghuni surga adalah:
- Sabar yang berlandaskan rida Allah
Kita pasti sering mendengar orang-orang berkata, “Sabar itu susah makanya hadiahnya surga. Kalau gampang mah hadiahnya payung cantik.” Meskipun tampak seperti guyonan, kata-kata itu benar adanya. Susah sekali untuk bersabar dalam kesempitan.
Bersabar bukan hanya tentang menunggu, tetapi juga sikap kita selama kita menunggu itu seperti apa. Karena Allah atau bukan? Namun, jangan patah semangat ya, Playmates. Man shabara dhafara. Yang sabar pasti beruntung.
- Menegakan salat
Salat merupakan tiang agama dan amalan pertama yang akan dipertanyakan kelak. Kita wajib melaksanakan salat bagaimana pun kondisinya. Baik sedang sakit atau di perjalanan, kita tetap harus melaksanakannya. Tentu dengan ketentuan-ketentuan khusus yang sudah ditetapkan Allah.
- Menginfaqkan harta, baik sembunyi-sembunyi, maupun terang-terangan
Mulai sekarang jangan nyinyir lagi kalau ada yang menunjukan dirinya berinfaq, ya. Kita tidak pernah tahu apa yang ada dalam hati seseorang. Bisa saja dia berniat memberikan contoh dan dalam rangka mengajak pada kebaikan.
Apalagi ayat ini jelas-jelas memperbolehkan menginfaqkan harta secara terang-tetangan. Untuk kalian yang berada di sekitar Garut bisa berbagi kepada sesama melalui yayasan Panda. Yayasan tersebut memiliki banyak kegiatan, seperti: bagi nasi untuk pejuang keluarga, labirin, larisin, bangun masjid, dan lain sebagainya. Kalian bisa kepoin akun Teh Lia untuk mengetahui informasi yayasan Panda.
- Menolak keburukan dengan kebaikan
Saat melakukan satu keburukan, beristigfarlah, lalu ganti dengan dua kebaikan. Dengan semakin bertambahnya keimanan semoga kebaikan-kebaikan itu sepenuhnya menjauhkan kita dari keburukan.
Related:
Wanita Perindu Surga, Kita Termasukkah?
Rahasia Emas Bagi Pemburu Ilmu
Mendapatkan Ketenangan Hati Anti Galau, Bisakah?
1.2 Masuk Surga Sekeluarga
Menurut Ibnu Katsir, maksud surat Ar-Ra’du ayat 23 adalah bahwa Allah akan mengumpulkan seseorang bersama keluarganya, orang tua, istri dan anak cucunya di surga. Ini adalah dalil satu keluarga bisa masuk surga bersama.
Beliau berkata: Allah mengumpulkan mereka dengan orang² yang mereka cinta di dalam surga yaitu orang tua, istri, dan anak keturunan yang mukmin dan layak surga . Sampai-sampai Allah mengangkat derajat yang rendah menjadi tinggi tanpa mengurangi derajat keluarga yang tinggi (agar berkumpul di dalam surga yang sama derajatnya).
Ayat lain menyebutkan hal yang serupa. Surat Ath-Thur ayat 21 berbunyi:
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Menurut Jalalain, maksud dari “Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka yaitu, anak-cucu mereka kelak di surga, sehingga jadilah anak cucu mereka sama derajatnya dengan mereka walaupun anak cucu mereka tidak beramal seperti mereka.
Sebagai penghormatan terhadap bapak-bapak mereka agar bisa berkumpul dengan anak cucu mereka (di surga kelak). -Tafsir Jalalain 535, Darus Salam, 1422 H
2. Tarik Menarik Anak dan Orang Tua di Akhirat
- Anak bisa mengangkat derajat orang tua mereka
Misalnya anak sebagai amal jariyah yang terus mendoakan orang tuanya. Rasulullah saw bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh.” (HR. Muslim nomor 1631)
- Derajat orang tua naik karena istigfar anaknya
Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga lalu dia pun bertanya, ‘Dari mana ini?’ Dijawab, ‘Karena istigfar anakmu untukmu’. Sunah Ibnu Majah no. 3660
- Orang tua pun bisa menarik anaknya ke tingkatan surga yang lebih tinggi
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya. (At-Thur:21)
- Seorang hafidz bisa menaikkan derajat orang tua
- Saling dorong ke neraka
Selain tarik menarik ke surga, anak dan orang tua pun bisa saling dorong ke neraka, seperti yang tertuang dalam surat Al-Araf 40-51
3. Penutup
Pernikahan merupakan ibadah pertama yang disyariatkan. Lebih dahulu dari salat, zakat, haji, dan sebagainya. Selain itu, pernikahan merupakan ibadah terlama. Namun, selama-lamanya di dunia itu berapa lama, sih? Mungkin sekitar 30-40 tahun.
Pernah nggak terpikirkan untuk bisa kembali bersama-sama dengan pasangan dan keluarga di surga kelak? Masyaallah, sungguh suatu kebahagiaan yang hakiki. Mulai sekarang, masuk surga sekeluarga sudah sepatutnya masuk list doa-doa kita.
Related:
Kualitas Hubungan dengan Pasangan, Pentingkah?
aamiin ya Rabb, semoga kita semua bisa kembali ke pangkuannya dengan mendapatkan tempat yang indah. Surga itu memang perlu diusahakan ya, Kak, dan pernikahan salah satu jalan untuk memfasilitasi kita mendapatkan sarana beramal baik, sebagai tabungan untuk melancarkan ke surga. Masyaallahu tabarakallahu.
Bismillah mudah”an kita semua termasuk golongan orang” yang masih dicintai Allah Swt. Setelah membaca artikel ini hati dan pikiran mulai terbuka lagi. Mengajak anak” dan semuanya untuk selalu patuh kepada Allah Swt, dengan harapkan bisa bersama” lagi pada akhirnya nanti.
Sehidup sesurga dengan orang-orang yang kita cintai, orang tua, pasangan, anak, asik kakak, keluarga, teman dan semua kaum muslimin jadi cita-cita kita semua.
Bukan pernah lagi… ingin ya begitu. Karena didekatkan, direkatkan, disatukan dengan pelantara Tuhan yang efeknya mendamaikan diri kita dan dunia kita ialah dambaan hati ini.
Semoga kita diridhoi Allah untuk dapat masuk surga bersama seluruh keluarga. Kebahagian bersama yang singkat di dunia semoga diabadikan Allah dengan kebahagiaan di surga
Subhanallah
Baca artikel ini bikin merinding
Semoga bisa memantaskan diri biar bisa bertemu lagi dengan pasangan ketika kembali ke pangkuanNya
MasyaAllah, pastinya jadi cita-cita semua keluarga untuk bisa masuk ke surga bersama-sama. Semoga Allah meridhoi dan kita pun bisa menjalankan syariat agar dapat memantaskan diri dengan surganya Allah
Semoga kita bisa berkumpul bersama dengan keluarga di surga-Nya kelak dan memang perlu diperjuangkan bersama anggota keluarga, saling menjaga dan saling melindungi
Kepikiran mbak, biar bisa ke jannah bareng. Tapi ya itu, manusia hanya berusaha, berusaha sekaligus berdoa. Karena kita tak pernah tahu esok kita kan bagaimana. Auto merinding mengingat bab ini.
masya Allah, pernah denger juga dalam satu kajian bahwa kalau berdoa pada Allah jangan nanggung. Minta lah surga, minta surga firdaus sekalian. Dan kita harus yakin bahwa setiap kita (umat islam) pasti masuk surga, insya Allah.