Harga Novel Negeri Para Bedebah Murah? Cek di Sini!

Di antara puluhan karya Tere Liye, Pulang masih menjadi takhta tertinggi bagi saya. Pada perjalanannya, novel tersebut ternyata tidak berdiri sendiri. Bahkan menjalar menjadi serial yang melibatkan karakter utama lain. Kalian sudah membaca judul apa saja dari serial aksi ini? Intip harga novel Negeri Para Bedebah yang merupakan buku pertama dari serial aksi ini, yuk!

Berhadapan dengan karya-karya Tere Liye itu menjadikan tidak adanya genre favorit. Semua terasa menarik, tak peduli apa genre dari tulisan tersebut. Baik itu religi, roman, aksi, fantasi, maupun slice of life.

Saya pun tidak menyangka dari semua novel Bang Tere yang sudah dibaca ternyata hati ini paling tertambat pada genre aksi. Dari pertama membaca kisah Bujang beberapa tahun lalu, hingga kini kesannya masih tertinggal dalam memori.

Apalagi kini kisah sang Babi Hutan kian rumit dan berkembang. Tidak hanya Bujang, Thomas, dan Padma pun muncul sebagai pemeran utama di serial aksi. Namun, satu yang membuat sedih, Tere Liye pernah berkata ini adalah serial aksi, bukan serial Bujang atau serial Thomas sehingga ada kemungkinan karakter mereka tidak abadi. Sebagai penggemar Bujang tentu saya waswas, khawatir suatu saat Bujang tiba-tiba jadi “ubi”.

Saya sangat takjub dengan inisiatif Bang Darwis dalam menyatukan Bujang dan Thomas dalam satu novel. Keduanya sama-sama ganteng, kaya raya, dan jago bela diri. Meskipun tidak ada yang menyuruh memilih, pasti para pembaca beramai-ramai menentukan pilihan.

Bagi para pencinta serial ini wajib banget tahu harga novel Negeri Para Bedebah agar kalian tahu harus menyiapkan budget berapa. Serial ini terdiri dari delapan buku, kalian sudah baca yang mana, nih, Playmates?

Urutan Series Negeri Para Bedebah

Pada awalnya serial Negeri Para Bedebah yang menampilkan Thomas sebagai pemeran utama hanya memiliki dua judul, yakni Negeri Para Bedebah itu sendiri dan Negeri di ujung tanduk. Genre kedua novel ini adalah aksi. Untuk kalian yang menyukai adegan pertarungan cocok banget dengan jenis cerita seperti ini.

Meskipun kisahnya fiksi, kalian akan menemukan bahwa kejadian-kejadian yang diceritakan terasa tidak asing. Intrik politik menghiasi kebobrokan sebuah negara yang memanjang dari hulu ke hilir.

Serial aksi Tere Liye ini lalu beralih ke kisah Bujang dengan judul Pulang dan Pergi. Di kedua novel itu tidak ada Thomas. Jadi dua novel pertama dan dua novel berikutnya menceritakan dua tokoh utama yang berbeda. Mereka sama-sama dominan sehingga membuat para pembaca bingung memilihnya.

Barulah di novel kelima Thomas dan Bujang bertemu dalam judul Pulang Pergi. Di kisah ini Bujang tampil lebih menonjol. Kemudian di buku berikutnya, Bedebah di Ujung Tanduk, Thomas muncul sebagai pemicu huru hara antar negara. Kali ini Bujang membantunya melewati masa perburuan.

Meskipun Bujang dan Thomas mendapatkan spotlight secara bergantian, saya merasa karakter utama di antara yang utama dipegang oleh Bujang. Entah memang begitu atau sekadar perasaan saya sebagai penggemar si Babi Hutan.

Di novel ketujuh yakni, Tanah Para Bandit, Tere Liye menghadirkan tokoh utama lain. Buku ini menceritakan seorang gadis asal Sumatera yang menjadi vigilante di ibu kota. Gadis itu adalah Padma, cinta pertama Bujang dan teman kuliah Thomas.

Di Tanah Para Bandit muncul pula Zaman Zulkarnain dari novel Tentang Kamu. Dia juga muncul sebagai teman kuliah Padma di jurusan hukum. Di novel kedelapan serial aksi, Zaman kembali muncul dengan porsi cerita yang lebih banyak. Sayangnya, saya belum membaca Bandit-Bandit Berkelas ini, jadi belum bisa berbagi cerita.

Harga Novel Negeri Para Bedebah

Sinopsis Negeri Para Bedebah
Sumber gambar: Tere Liye Official Store (Shoppe)

Tere Liye sangat vokal dalam memerangi pembajakan. Tengok saja postingannya di media sosial, dia garang kali kalau sudah membahas bajak membajak.

Hal ini tentunya wajar, mengingat usaha Bang Tere untuk memperjuangkan haknya, tetapi hingga kini belum menemui titik terang.

Entah berapa kali, dia menghubungi beberapa marketplace untuk membicarakan toko-toko bandel yang menjual buku bajakan. Bahkan, penulis lebih dari 50 novel ini sudah pernah berdiskusi dengan mentri.

Tampaknya kasus pembajakan di negeri ini sudah mengakar kuat, sehingga sangat sulit untuk memberantasnya. Terlebih, selama masyarakat kita masih doyan buku bajakan, selama itu pula para bandit itu akan tetap eksis.

Padahal kalau mau berpikir jernih, rugi kali kalau kita membeli buku bajakan. Sudah mah dosa, buruk rupa lagi. Sedangkan untuk mendapatkan karya ori saja harganya terjangkau.

Terjangkau itu relatif, tetapi jika mempertimbangkan upaya penulis dan proses penerbitan buku, saya yakin 100% kalian akan menganggap novel-novel Tere Liye itu murah. Apalagi kalau sedang ada diskon atau memilih barang reject, harganya bisa balap-balapan dengan harga buku bajakan.

Di bawah ini saya data bukan hanya harga novel Negeri Para Bedebah, tetapi juga harga judul lainnya dari serial aksi Tere Liye. Sumber dari toko resmi Tere Liye di toko oren dan harga bisa berubah sewaktu-waktu.

  • Negeri Para Bedebah: Rp. 78.750
  • Negeri di Ujung Tanduk: Rp. 79.200
  • Pulang: Rp. 79.200
  • Pergi: Rp. 79.200
  • Pulang Pergi: Rp. 79.200
  • Bedebah di Ujung Tanduk: Rp. 79.200
  • Tanah Para Bandit: Rp. 79.200
  • Bandit-Bandit Berkelas: Rp. 81.750
  • Paket Negeri Para Bedebah + Negeri di Ujung Tanduk: Rp. 121.500
  • Paket Pulang + Pergi + Pulang Pergi: Rp. 212.400
  • Paket Negeri Para Bedebah + Negeri di Ujung Tanduk + Pulang + Pergi + Pulang Pergi: Rp. 342.000
  • Paket Negeri Para Bedebah + Negeri di Ujung Tanduk + Pulang + Pergi + Pulang Pergi + Bedebah di Ujung Tanduk: Rp. 386.640

Sinopsis Negeri Para Bedebah

Sinopsis Negeri Para Bedebah
Sumber gambar: Tere Liye Official Store (Shopee)

Thomas, seorang konsultan keuangan sukses, secara tiba-tiba dihadapkan pada situasi pelik. Sang paman sedang membutuhkan kemampuan sang keponakan untuk menyelamatkan perusahaannya, yakni Bank Semesta.

Sebenarnya Thomas enggan terlibat dengan urusan Om Liem karena dia masih menyimpan luka dan dendam masa lalu. Hal ini berkenaan dengan peristiwa tewasnya orang tua tercinta dalam sebuah peristiwa kebakaran.

Akan tetapi dengan berbagai pertimbangan, pemuda peranakan Cina itu bersedia menangani kasus bank milik sang paman. Bank Semesta yang di ambang kebangkrutan ternyata malah memberikan kejutan dengan segala borok yang ada padanya.

Thomas bukanlah orang yang 100% bersih, dia melanggar batas-batas hukum untuk melarikan Paman Liem dan istri selagi dia berusaha menyelesaikan permasalahan Bank Semesta. Bank Semesta yang tidak sehat ini ternyata bukan yang terburuk, di sekelilingnya ada banyak keburukan yang menonton keruntuhan bank tersebut dalam seringai jahat.

Dalam dua hari Thomas berjibaku melawan polisi dan pihak lain yang mengadang rencananya. Untuk memuluskan jalan, pemuda itu membangun sebuah frame perihal Bank Semesta, yakni dampak sistemik.

Di depan media, Thomas menjelaskan betapa dahsyatnya dampak ekonomi dan sosial jika Bank Semesta tidak diselamatkan. Satu dan lainnya saling berkaitan layaknya jaring laba-laba yang berkelindan, sehingga akan timbul chaos jika bank tersebut bangkrut.

Pada retorikanya yang meyakinkan ternyata ada seorang jurnalis wanita yang meragukan kata-kata Thomas. Mengingat hubungan pemuda tersebut dengan pemilik bank yang yang saat itu belum terungkap di depan publik.

Mampukah Thomas menjalankan rencananya dengan baik tanpa gangguan jurnalis tersebut? Langsung meluncur ke bukunya, ya, Playmates. Empat ratus empat puluh halaman untuk petualangan Thomas dalam dua hari.

Penutup “Harga Novel Negeri Para Bedebah”

Meskipun fiksi, saat membaca novel ini akan begitu kuat terasa bahwa apa yang Tere Liye ceritakan adalah sepenggal kisah nyata. Hal ini menyadarkan kita untuk tidak berpikiran naif, segala yang tampil di media itu belum tentu menggambarkan aslinya.

Semua berlomba-lomba mengeruk keuntungan demi kepentingannya. Sementara itu, kongkalikong tidak mustahil terjadi selama masih berada dalam barisan yang sama. Ini tidak abadi, saat kepentingan tiba-tiba berseberangan, pecah kongsi pun tak terhindarkan lagi.

Novel Negeri Para Bedebah ini merupakan buku pertama dari total delapan novel dari serial aksi. Harga satuannya di bawah 100 ribu dan menurut saya itu terjangkau. Apalagi kalau kita memilih paketan.

Harga novel Negeri Para Bedebah setara dengan satu kali hangout bersama kawan, bahkan bisa saja lebih murah. Kelebihannya, buku itu jajanan awet, bahkan bisa menjadi koleksi. Kalian sudah membaca serial aksi tersebut, Playmates? Jangan lupa, hindari buku bajakan, ya.

Tinggalkan komentar