Sebelumnya, kami di open recruitment ODOP Blogger Squad telah menerima materi menulis artikel SEO friendly. Saya pikir pembahasan ini telah selesai. Namun, materi berikutnya ternyata masih perihal yang sama, tetapi lebih mendalam, yakni SEO content writing.
Dewasa ini kita sering mendapati orang-orang yang menyebut diri sebagai content writer. Ini bisa kita lihat di bio media sosial mereka. Namun, apakah kalian sudah bisa membayangkan content writer itu tugasnya seperti apa?
Content writer ini bersifat umum. Cakupan menulisnya masih luas, di antaranya: artikel blog, konten media sosial, infografis, slide presentasi, naskah video, naskah iklan copy writing, transkrip, terjemahan, dan lain sebagainya. Namun, karena OBS itu kelas blogging, pembahasan pun mengerucut hanya pada artikel blog.
Content writer adalah orang yang memiliki keahlian menulis atau membuat konten yang yang dilakukan demi kebutuhan bisnis, misalnya promosi. Lantas apakah jago menulis saja sudah cukup? Jawabannya tentu saja tidak karena para penulis itu harus menguasai SEO content writing untuk bisa bersaing.
SEO Content Writing
Pak Ugi menjadi narasumber pada materi pentingnya SEO content writing. Sosoknya cukup familier bagi saya karena kami berada dalam beberapa komunitas yang sama. Bahkan, lewat postingan beliaulah, saya jadi tahu perihal kelas blogging yang pertama saya ikuti.
Di OBS ini, kami kembali berinteraksi, beliau sebagai coach dan saya sebagai peserta. Berdasarkan pengalaman, saya lebih sering menemui blogger perempuan daripada laki-laki, tetapi sekalinya ketemu blogger laki-laki biasanya jago nggak nanggung-nanggung.
Pada kesempatan kali itu, Pak Ugi menjelaskan bahwa menjadi content writer saja tidak cukup karena yang dibutuhkan sekarang itu bukan sekadar penulis. Namun juga, penulis yang memiliki pemahaman seputar optimasi konten pada mesin pencarian sehingga mudah pengunjung temukan.
Oleh karena itulah menjadi content writer tidak akan pernah cukup karena kita harus bisa bersaing. Lebih jauh lagi, salah satu cara untuk bisa bersaing adalah dengan mempelajari SEO content Writing. Pada akhirnya, content writer yang berdampak adalah content writer yang mampu menghasilkan konten yang SEO friendly.
19 Poin Mustajab untuk SEO Content Writing pada Artikel
Belajar SEO itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Bahkan, beberapa kelasnya berharga cukup mahal. Namun, tentu itu merupakan hal yang wajar, mengingat para ahli SEO pun mendapatkan ilmu tersebut dengan tidak mudah dan murah.
Maka dari itu, kita patut bersyukur karena ada segelintir coach yang berkenan berbagi ilmu mereka secara cuma-cuma. Sudah seharusnya kita berusaha bersungguh-sungguh sebagai bentuk ucapan terima kasih.
Secara terbuka, Pak Ugi membeberkan 19 checklist yang wajib ada pada artikel SEO. 19 poin tersebut adalah sebagai berikut.
Pilih Topik yang Tepat
Ini merupakan kemampuan dasar seorang penulis. Sudah seharusnya penulis mampu menuangkan pikirannya sesuai topik tertentu. Tidak jarang kita temui penulis yang pintar mengolah kata, tetapi kurang bisa “menembak” topik secara tepat.
Hal ini bisa menjadi kendala saat kita sebagai penulis berhadapan dengan klien dan mitra. Tentu klien akan kecewa jika kita menulis topik yang tidak sesuai dengan keinginan mereka meskipun kita menuliskannya dengan kata-kata yang indah.
Lebih bagus lagi, jika kita bisa menulis dari sudut pandang yang unik dan memiliki ciri khas. Keunikan ini biasanya sangat menentukan dalam lomba blog. Panitia menentukan satu tema sehingga jika kita tidak menulis sesuatu yang berbeda dari tulisan pada umumnya, tulisan kita akan “tenggelam”.
Keunikan ini bisa hadir dari pengalaman maupun cara berpikir yang lain dari yang lain. Pengalaman tiap orang pastinya berbeda satu sama lain, sehingga kita bisa menampilkan keunikan di sana. Untuk cara berpikir yang berbeda bisa kita dapatkan dari membaca. Baik membaca buku, maupun membaca situasi. Keduanya bisa membuat cara berpikir kita menjadi kaya.
Misalnya, kita mendapat tugas menulis artikel SEO dan kita punya pengalaman menulis baik di WordPress maupun Blogspot. Tentu ini bisa menjadikan tulisan kita berbeda karena ada sentuhan personal di sana.
Sedang untuk cara berpikir unik, saya ambil contoh dari tulisan Coach Marita Ningtyas. Saat blogger lain menulis review laptop seperti biasanya kebanyakan pengulas berbicara, Coach Marita menulis dengan mengambil sudut pandang laptop itu sendiri. Beliau mem-personifikasi laptop seolah-olah benda tersebut hidup dan memiliki pikiran.
Lakukan Riset Keyword Utama dan Turunan
Belakangan ini saya mulai membiasakan diri untuk melakukan riset keyword terlebih dahulu sebelum menulis. Hasilnya memang tidak langsung terlihat, tetapi perlahan-perlahan page view blog merangkak naik. Ini bisa kita lihat di laporan yang Google Analytics tampilkan.
Tools untuk melakukan riset ini banyak, mulai dari yang gratis maupun berbayar. Saya riset menggunakan ekstensi Whatsmyserp dan SEOQuack. Berhubung Whatsmyserp kerap gangguan, ada yang menyarankan menggantinya dengan Keyword Surfer.
Saya ngeblog di ponsel dan kendalanya di ponsel itu tidak semua mesin pencari bisa kita pasangkan ekstensi. Salah satu yang bisa adalah Kiwi Browser. Saya sangat berterima kasih atas keberadaannya.
Riset keyword ini memang merepotkan, tetapi dampaknya pada page view tidak main-main. Artikel saya pun kini ada yang nangkring di page one dan menyumbang banyak trafik. Meskipun repot, lama-kelamaaan kita pun akan terbiasa melakukannya.
Lakukanlah riset keyword utama dan turunan dengan saksama. Perhatikan kompetitor, tingkat kesulitan, dan jumlah pencariannya. Untuk bisa bersaing, pilihlah long tail keyword, artinya ia memiliki minimal tiga kata.
Tentukan Search Intent yang Diharapkan dari Konten
Search intent merupakan hal baru bagi saya, sehingga belum banyak yang bisa saya bagikan. Dari salah satu artikel Pak Ugi, saya mendapatkan pengetahuan bahwa search intent memiliki beberapa manfaat bagi blogger utamanya dalam menghasilkan tulisan berkualitas, di antaranya:
- Mempermudah proses riset keyword
- Mempermudah proses pembuatan konten
- Konten yang dihasilkan lebih berkualitas dan tepat sasaran.
Sebagai blogger sebaiknya kita memiliki produk atau jasa untuk dijual karena akan lebih menghidupkan blog. Misal jasa penulis, desain grafis, atau toko online.
SEO Content Writing: Gunakan Judul Menarik
Sebuah judul memiliki peranan penting dalam menghimpun para calon pembaca. Judul harus memuat inti dari keseluruhan artikel, tetapi juga mempunyai daya pikat yang sulit untuk dilewatkan. Bukan perkara yang mudah, ya, Playmates.
Oleh karena itu, kita harus mengusahakan judul menarik yang membuat audiens penasaran. Namun, yang harus diingat, kita harus menghindari clickbait karena itu bisa membuat mereka kecewa.
Gunakan Power Words pada Judul
Kita memang harus menghindari clickbait, tetapi judul harus menarik. Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkan power words untuk menarik dan memprovokasi calon pembaca. Sesuai dengan namanya, kata-kata tersebut mempunyai kekuatan untuk memengaruhi audiens.
Contoh dari power words adalah “unik” dan “terbaru”. Kedua kata tersebut bisa kita tempatkan di awal judul dan jangan lupa tambahkan tanda seru untuk semakin menguatkan kesan yang ingin kita tampilkan.
Beri Angka pada Judul
Angka pada judul bisa menghasilkan tulisan SEO friendly. Sesuai aturan penulisan EYD, seharusnya angka yang bilangannya terdiri dari satu kata harus kita tulis dengan huruf. Namun, demi kepentingan SEO kita bisa menuliskannya dengan angka pada judul.
Sebagai catatan, angka tersebut hanya boleh ada di judul, bukan pada permalink. Permalink hanya boleh memuat huruf. Contohnya ada pada judul dan link artikel ini. Perhatikan baik-baik, ya, Playmates.
Gunakan Meta Deskripsi yang Tepat
Meta deskripsi itu penting tidak hanya sebagai inti sari sebuah artikel. Namun, ia juga sebagai pewakilan dari keseluruhan artikel yang bisa muncul di mesin pencari. Gunakan kalimat aktif dan menarik di kolom yang tersedia.
Tidak perlu bertele-tele, langsung saja ke pokoknya dengan maksimal 150 karakter. Saya menggunakan WordPress dan plug in YoastSEO, sehingga sebenarnya tidak pernah menghitung jumlah karakternya karena ada lampu indikator yang menginformasikan bahwa karakter yang kita tulis sudah cukup.
Gunakan Struktur Artikel yang Baik
Artikel yang baik tidak hanya bagus menurut mesin, tetapi juga nyaman dibaca manusia. Tulisan panjang tanpa ada sub heading tentu akan membuat mata lelah. Pastikan template kalian SEO friendly sehingga urutan heading-nya sudah tepat.
Heading pada artikel harus berurutan. H1 untuk judul utama sehingga hanya boleh ada satu H1. Setelahnya harus H2 dan bila masih ada yang perlu kita jelaskan gunakanlah H3. Begitu seterusnya tanpa ada yang terlewat.
Tempatkan Keyword Utama dan Turunan Senatural Mungkin
SEO content writing memang harus mengandung keyword. Namun, bukan berarti kita menyisipkan keyword tersebut secara membabi buta di dalam satu paragraf yang sama. Di sinilah pentingnya banyak membaca dan latihan menulis agar mempunyai kosakata dan diksi yang kaya.
Sebarkanlah keyword di judul, permalink, paragraf pertama, heading dan paragraf akhir. Pastikan jumlah keyword ini sebanding dengan keseluruhan jumlah kata pada artikel. Semakin banyak kata tentu memerlukan semakin banyak sebaran kata kunci.
SEO Content Writing: Gunakan Gambar Berkualitas
Gambar di sini bisa berupa foto, infografis, quote, atau apa pun yang bisa kita olah untuk mempercantik artikel. Lebih dari itu, yang terpenting dari gambar itu adalah sarana untuk menjelaskan atau memberikan informasi tambahan dari artikel yang kita tulis.
Pastikan gambar itu tidak melebihi 100kb karena sangat berpengaruh pada loading blog. Blog yang loading-nya lama tentu bisa memengaruhi performa blog itu sendiri. Selanjutnya adalah perihal jenis file gambar. Ubahlah gambar ke dalam format webp.
Yang terakhir, kreasikanlah gambar itu sendiri agar tidak berbenturan dengan hak cipta. Sebagai pemula, saya memilih membuat gambar di aplikasi Canva. Kalau kalian memilih menggunakan gambar orang lain, jangan lupa untuk menuliskan sumbernya.
Buat Artikel Informatif dan Bermanfaat untuk Pembaca
Buatlah artikel E-E-A-T, yakni Experience, Expertise, Authoritativeness, dan trustworthness. Artikel seperti ini mampu memberikan informasi mendalam tentang sesuatu pengalaman yang dimiliki.
Inilah salah satu kelebihan dari blog yang mempunyai niche. Mesin pencari akan lebih mudah mengenali blog kita jika blog tersebut memiliki satu pembahasan tetap dalam bidang tertentu.
Nggak percaya? Coba saja klik sesuatu permasalahan tentang kesehatan pasti yang ada di page one adalah artikel-artikel yang berasal dari blog khusus yang memiliki niche kesehatan juga.
Bagikan Artikel ke Media Sosial
Hal ini pun termasuk optimasi artikel SEO off page. Selain itu, dengan membagikan artikel ke media sosial, branding kita sebagai blogger pun akan semakin terbentuk. Jadi, jangan pisahkan keduanya, justru buatlah untuk saling menguatkan.
Saya sudah berhenti membagikan hal tidak penting dan bersifat pribadi ke media sosial. Selain karena faktor umur yang merasa hal-hal seperti itu sudah lewat masanya, media sosial kini menjadi wadah utama pembentukan branding sebagai penulis.
SEO Content Writing: Lakukan Optimasi Artikel Berkala
Jika ingin artikel kita tetap bersaing, lakukanlah optimasi artikel secara berkala. Selain terus melangkah ke depan, blogger pun harus mau memperbaiki artikel-artikel yang telah diposting. Apalagi artikel yang sama sekali belum tersentuh SEO, wajib segera diperbaiki.
Sekali artikel kita berada di page one, itu bukan berarti artikel tersebut akan selamanya berada di sana. Ada banyak kompetitor yang berusaha menggeser posisi kita. Oleh karena itu, kita harus cek artikel lama dan tambahkan sesuatu yang baru
Gunakan Tools SEO untuk Riset dan Report
Jangan khawatir, selain memang ada tools berbayar, yang gratis pun banyak. Untuk mengetahui performa blog, blogger wajib memasang Google Analytics dan Google Search Console. Fungsi keduanya mirip, hanya saja GA lebih bersifat laporan internal, sedangkan GSC laporan eksternal blog.
Tools untuk riset KW sudah saya sebutkan beberapa ekstensi yang bisa dipakai. Sedangkan untuk mengukur performa, kita bisa menggunakan Ahrefs dan Meta Seo Inspector. Selain itu masih banyak yang lainnya, kita bisa pilih sesuai kebutuhan.
Sabar dan Konsisten Menulis Artikel
Optimasi SEO tidak menjanjikan hasil instan. Oleh karena itu, kita harus sabar dalam menjalani setiap tahapan-tahapannya. Itulah pentingnya memiliki big why ngeblog agar kita tetap mempunyai pegangan saat merasa lelah.
Ingat mie instan yang namanya instan saja tetap memilik step-step yang harus dilalui sampai akhirnya semangkuk mi dapat kita nikmati. Apalagi belajar SEO yang beda guru, beda ilmu dan kita belum tahu bagian mana yang work ke blog kita. Tanpa kesabaran, jangan harap akan ada perbaikan dan hasil atas apa yang kita kerjakan.
SEO Content Writing: Gunakan Internal Link
Internal link adalah link yang menuju artikel lain di blog kita. Tidak ada aturan pasti berapa link yang harus kita tanam pada setiap artikelnya. Yang pasti internal link harus lebih banyak dan lebih awal muncul daripada eksternal link.
Usahakan warna internal link berbeda dengan warna huruf lain agar keberadaannya mencolok dan gampang audiens temukan. Jangan lupa selalu klik “buka di tab lain” pada pengaturannya agar artikel utama punya kesempatan lebih lama berada pada posisi terbuka.
Gunakan Eksternal Link
Eksternal link adalah link yang mengarah pada artikel dari blog lain. Perbandingan eksternal link dan internal link sebaiknya 1:3. Keberadaan eksternal link bisa menambah kredibilitas artikel kita, apalagi kalau link tersebut berasal dari blog dengan performa yang bagus.
Artikel tanpa internal dan eksternal link layaknya anak yatim piatu yang sebatang kara di dunia ini. Tidak ada sandaran atas keberadaannya. Oleh karena itu, tanam-tanam link pun termasuk pada optimasi SEO content writing.
Gunakan Anchor Text yang Tepat dan Sesuai dengan Target URL
Pada tugas sebelumya, artikel saya mendapat catatan dari Kak Alfida Husna. Catatan tersebut berkenaan dengan anchor text. Pada artikel itu, saya memang secara sembarang menanamkan link.
Padahal seharusnya internal link tersebut berkaitan dengan artikel yang kita tulis. Selain itu, anchor text pun tidak perlu dalam kalimat panjang, cukup frasa singkat yang menggambarkan isi keseluruhan artikel yang link-nya kita sisipkan.
Perkuat Juga Local SEO
Jika kita menulis artikel bisnis daerah tertentu, kita bisa mengoptimasinya dengan mendaftar Google Bisnisku. Jenis tulisan jenis ini biasanya berupa rekomendasi, misal rekomendasi tempat makan di sekitar lokasi kita mendaftar.
Jangan lupa untuk mencantumkan profil bisnis kita. Seperti nomor telepon, alamat, website, dan berbagai akun media sosial bisnis tersebut.
Penutup “Pentingnya SEO Content Writing”
Apakah kalian bercita-cita menjadi content writer, Playmates? Content writer itu tidak sebatas pada penulis yang bertugas membuat tulisan untuk konten di media sosial. Banyak sekali cabang dari content writer.
Beberapa karya content writer mencakup: artikel blog, konten media sosial, infografis, slide presentasi, naskah video, naskah iklan copy writing, transkrip, terjemahan, dan lain sebagainya. Namun, karena OBS ini kelas blog, content writing yang dibahas adalah artikel blog.
Pemahaman akan SEO content writing sangatlah penting agar kita mampu menulis artikel blog yang menjangkau banyak audiens. Bukankah tulisan bagus itu adalah tulisan berdampak? Dan bagaimana mungkin sesuatu bisa berdampak jika tidak dibaca atau diketahui banyak orang?
Beruntung saya mengikuti kelas OBS 2024 sehingga saya mengetahui 19 checklist yang wajib ada pada artikel. Sembilan belas poin tersebut merupakan nyawa pada SEO content writing. Poin mana saja yang sudah kalian biasa terapkan pada artikel blog, Playmates? Yuk, biasakan dari sekarang untuk menerapkan semuanya.