Alhamdulillah, saya dan lima orang teman di grup Emmahaven bisa bertahan sampai pekan ke-4 OPREC ODOP. Memasuki awal pekan ke-5, kami kembali mendapat kelas materi. Setelah sebelumnya ada kelas nonfiksi, sekarang giliran kelas fiksi, khususnya cerita pendek.
Membahas cerita pendek mendatangkan sensasi de javu karena saat awal belajar menulis, saya lebih fokus pada cerita fiksi. Sekian lama menulis artikel, sedikit banyak memercik rasa rindu pada cinta pertama di dunia literasi tersebut.
Panitia OPREC ODOP menghadirkan Kak Jamal Irfani sebagai narasumber. Nama beken Kak Jamal ini unik, Jirfani. Kebayang kalau manggil dengan suku kata paling depannya, auto yang dengar pada melongo.
Cerita Pendek
Secara sederhana, cerpen merupakan karya sastra dengan genre fiksi. Cerpen berfokus pada satu tokoh, jadi tidak ada ceritanya cerpen memiliki banyak tokoh sebagai pemeran utama atau tidak jelas siapa pemeran utamanya.
Jumlah kata pada cerita pendek berkisar dari 500 kata (cerpen pendek) hingga 10.000 kata (cerpen panjang). Cerpen kerap dianggap sebagai cerita yang bisa ditulis maupun dibaca dalam sekali duduk.
Orang-orang yang tidak terlalu suka novel, biasanya menjadikan cerpen sebagai alternatif. Mereka bisa menyelesaikan membacanya saat menunggu antrean atau dalam suatu perjalanan ketika menumpang kendaraan umum. Sekali duduk, cerita sudah sampai pada ujungnya.
Bagi penulisnya pun, meski tentunya sekali duduk pembaca dan penulis membutuhkan waktu yang berbeda, menulis cerpen dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Cerpen ini memang hiburan yang langsung tuntas tanpa harus menunggu-nunggu kelanjutannya.
Ciri-Ciri Cerpen
Cerpen tidak hanya dilihat dari jumlah katanya. Namun, ada beberapa ciri yang harus kita perhatikan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
Cerita Padat dan Singkat
Meskipun sekilas menulis cerpen itu tidak terlalu susah karena jumlah katanya yang relatif sedikit. Namun, di situlah tantangannya. Jumlah kata yang terbatas itu harus efektif, artinya tidak meluber di bagian tertentu atau terlalu dangkal di bagian lainnya.
Diksi dan penokohan harus sederhana sehingga ceritanya padat dan singkat. Jadi, semuanya tepat sasaran, tidak terlalu berputar-putar untuk hal yang tidak ada esensinya.
Fokus pada Satu Tokoh
Ini merupakan poin wajib yang harus ada dalam sebuah cerpen. Tokoh utamanya harus jelas dan hanya ada satu.
Selain itu, penokohan tersebut tidak hanya berhubungan dengan penggambaran karakter. Namun, harus juga ada konflik yang dialami tokoh utama.
Kak Jirfani menekankan bahwa tiap cerita pendek harus memiliki konflik karena ia merupakan nyawa dari jenis tulisan tersebut. Karya pendek tanpa konflik lebih tepat kita sebut sebagai laporan, jurnal, atau kisah motivasi.
Secara sederhana, konflik dalam tulisan fiksi adalah suatu hambatan yang merintangi tokoh utama untuk mencapai keinginan atau tujuannya. Meskipun, saya sudah familier dengan materi cerpen, tetapi saya mendapat sebuah insight baru.
Insight tersebut adalah sama sekali tidak tepat jika atribut yang melekat pada tokoh kita jadikan sebagai konflik. Misalnya, nenek miskin sakit keras. Hal tersebut bukanlah konflik, melainkan atribut.
Untuk menjadikannya konflik, nenek tersebut harus memiliki tujuan tertentu dan rintangan yang mengadang. Kak Jirfani memberi contoh:
Nenek miskin yang sakit keras itu ingin meninggal di rumah warisan suaminya, tetapi rumah itu sebentar lagi akan digusur untuk dijadikan jalan tol.
Hanya Satu Alur
Hanya satu alur di sini maksudnya bukan berarti hanya boleh menggunakan alur maju saja atau alur mundur saja. Tidak mengapa alurnya maju mundur, asalkan cerpen yang kita tulis hanya mengulas satu sisi peristiwa yang tokoh utama alami. Dengan kata lain, tidak ada cabang-cabang cerita lain.
Yeaaay baca rangkuman materi waktu itu. Pas kelas cerpen aku nggak fokus karena disambil-sambil. Jazakillah atas rangkumannya Kak Mon..
Yap, kuncinya konflik adalah adanya tujuan tertentu yang dihadang oleh sebuah rintangan. Ini yang perlu diramu secara tepat agar cerpen tidak berakhir seperti sebuah laporan perjalanan.
bikin cerpen yang alurnya nggak meluber ke mana-mana itu tantangan tersendiri buat saya. seringnya udah bikin outline, tapi ceritanya tetep nabrak batas kata.
Materinya seru banget kak. Buat newbie dalam nulis cerpen, berguna banget resume ini. Tapi aku masih bingung juga ya orang orang dapatin ide dan plot twist itu terinspirasi dari apa. Kok bisa kreatif banget.