Menulis untuk Keabadian itu Bernama Evergreen

Apa yang pertama terlintas di pikiran saat mendengar istilah evergreen?

Awalnya evergreen dalam benak saya adalah sebuah pohon. Ya, pohon yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Nun jauh di negeri yang memiliki empat musim, kebanyakan pohon kehilangan warna hijau pada daunnya di musim dingin. Namun, ada pohon yang tidak berubah, ia abadi dalam warna hijaunya. Pohon itu mereka sebut evergreen. Nah, begitu pula, saat kita menulis untuk keabadian, tulisan tersebut berarti evergreen.

Sebelumnya, di sebuah coaching blog, saya pernah mendapat materi tentang tulisan evergreen. Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk mendapatkan lagi ilmu tentang jenis tulisan tersebut.

Adalah komunitas ODOP yang menyelenggarakan acara tersebut sebagai salah satu kelas materinya di rangkaian open recruitment ODOP batch 12.

Menulis untuk Keabadian

Pak Sugianto atau yang lebih sering kami sapa Kang Ugie yang menjadi sang narasumber. Materi ini termasuk materi menantang dan tidak bisa dikupas tuntas hanya dalam waktu satu setengah jam.

Terbukti dari beberapa jawaban atas pertanyaan peserta, Kang Ugie beberapa kali menjawab, “Nanti lebih lanjut akan kita bahas di kelas OBS. Makanya kalian harus lulus OPREC dulu, ya, agar bisa ikutan OBS.”

Fyi, OBS merupakan kependekan dari ODOP Blogger Squad. Ini merupakan salah satu kelas lanjutan yang bisa kita ikuti jika lolos menyelesaikan tantangan OPREC. Wah, saya harus mampu bertahan, biar bisa join OBS!

Apa Itu Konten Evergreen?

Sama halnya seperti pohon evergreen yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun, konten evergreen sampai kapan pun selalu relevan dalam jangka waktu yang panjang. Saat kita mengetik satu buah kata kunci di mesin pencari, artikel-artikel evergreen-lah yang selalu berada di posisi teratas.

Penjelasan di atas sejalan dengan pengertian konten evergreen menurut Si Quan Ong, seorang content marketer @Ahrefs. Menurutnya,

Evergreen content is content that is always relevant. (Konten evergreen merupakan konten yang selalu relevan).

Apa Manfaat Konten Evergreen?

Menulis untuk keabadian dengan konten evergreen

Setelah para peserta mengetahui apa itu konten evergreen, Kang Ugie lanjut memaparkan manfaat atau keuntungan yang kita dapat jika menulis artikel yang selalu relevan dalam jangka waktu yang lama.

  • Peringkat Teratas Halaman Pertama

Artikel-artikel yang muncul ketika kita mengetikkan sebuah kata kunci tidaklah tampil secara ujug-ujug. Artikel tersebut telah menerapkan SEO dan menjadi artikel yang direkomendasikan Google.

  • Bisa Mendatangkan Traffic Organic

Makin atas peringkat sebuah artikel, makan banyak besar pula kesempatan artikel tersebut untuk diklik. Bukankah kita pun selalu begitu? Setiap klik tersebut bisa mendatangkan traffic organik.

  • Traffic Konsisten

Setiap harinya, klik di konten evergreen akan terus ada karena topik yang kita tulis banyak orang cari. Seperti maksud namanya yang telah kita bahas di atas, artikel tersebut tetap relevan dalam jangka waktu yang lama.

  • Meningkatkan Authority Website/Blog

Setiap blog mempunyai poin yang disebut Domain Authority (DA) dan Page Authority. Poin tertinggi keduanya adalah 100. Dan, konten evergreen bisa meningkatkan authority sebuah blog atau website.

  • Peningkatan SEO on Page

Karena banyak orang yang mencari topik evergreen kita, SEO on page blog pun bisa meningkat.

  • Mendapatkan backlink

Backlink biasa kita sebut juga eksternal link. Saat orang lain memasukkan link blog kita dalam artikel mereka, secara otomatis kualitas blog kita di mata Google akan meningkat. Makin sering artikel kita nangkring di page one, makin besar pula kesempatan orang lain menanamkan link di artikelnya menuju blog kita.

  • Kesempatan Dibagikan Lebih Banyak

Hal ini pasti sering kita lakukan. Saat menemukan konten bagus, kita tidak segan untuk menyebarluaskannya. Dengan berada di posisi pertama, sebuah artikel menjadi mudah untuk orang temukan, lalu bagikan.

Bagaimana Membuat Konten Evergreen?

Setelah mengetahui manfaat menulis konten evergreen, kini saatnya kita cari tahu bagaimana cara menulis untuk keabadian. Kebalikan evergreen adalah viral. Konten viral memang memiliki kemungkinan untuk “meledak”, tetapi evergreen akan selalu ada. Berikut tahapan-tahapan menuliskannya.

  • Tentukan Topik yang Relevan
  • Lakukan Riset Keyword. Perhatikan Search Volume dan Key Difficulty
  • Tentukan Format Penulisan yang Sesuai
  • Tulis dengan SEO Content Wtiting dan publikasikan

Kang Ugie tidak terlalu membahas materi di atas terlalu detail. Hal ini juga pastinya materi lanjutan untuk kelas OBS. Namun, ini bagus sebagai pengenalan agar para bloger bisa tahu bahwa mengoptimalkan kualitas artikel itu bisa bermanfaat dalam jangka waktu yang lama.

Untuk saya pribadi, setelah mendapatkan coaching blog di tahun 2022, saya selalu berusaha menulis sesuai apa yang telah diajarkan. Artikel yang saya publikasikan adalah hasil sebuah riset sebelumnya.

Saya menggunakan tool gratis dari Google. Tools itu bernama Whatsmyserp dan Seoquake. Keduanya merupakan ekstensi di mesin pencari.

Kita tinggal memasangnya. Namun, jika kalian nge-blog melalui ponsel, ektensi ini tidak selalu ada, hanya ada di mesin pencari tertentu, seperti Kiwi Browser.

Dengan memasang keduanya, kalian akan mengetahui search volume, CPC, Key Difficullty, dan lain sebagainya. Untuk tambahan, kalian bisa melihat KW turunan di bagian “orang lain juga bertanya” dan “penelusuran terkait”.

Dalam penerapan SEO, saya sebagai pengguna WordPress mendapatkan kemudahan. Saya tinggal pasang plug in SEO dan mendapatkan pedoman untuk pengaplikasiannya.

WP ini memang punya kelebihan yang membuat bloger tidak harus terlalu ngulik. Namun, ini juga bisa menjadi suatu kelemahan jika kita pandang dari sisi yang lain.

Penutup “Menulis untuk Keabadian Itu Bernama Evergreen”

Walaupun sudah pernah mendapatkan materi konten evergreen di kelas lain, tetapi saya tetap merasa bersyukur mendapatkannya lagi. Selain materi yang Kang Ugie paparkan, pertanyaan-pertanyaan dari rekan-rekan peserta OPREC ODOP menambah pengetahuan baru untuk saya.

Konten evergreen merupakan konten yang selalu relevan dengan pencarian pengguna internet, sehingga ia mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama. Bisa mendapatkan trafik organik, backlink, dan peningkatan SEO on page merupakan beberapa manfaat dari konten evergreen.

Kang Ugie pun memaparkan cara membuat konten tersebut, mulai dari menemukan topik yang relevan sampai publikasi. Selain itu sang narasumber menyebutkan beberapa jenis konten evergreen, yaitu konten tutorial, tips, review, infografis, dan FAQ. Setelah mendapatkan materi ini, apakah kalian tertarik menulis untuk keabadian, Playmates?

2 pemikiran pada “Menulis untuk Keabadian itu Bernama Evergreen”

Tinggalkan komentar