Apa yang harus orang tua persiapkan saat anak akan masuk sekolah dasar?
Demikianlah pertanyaan dari salah satu mama yang hadir di acara kajian parenting TK si cikal. Meskipun acara itu digelar hampir dua tahun lalu, jawaban sang narasumber menjadi salah satu bahan pertimbangan kapan si bungsu baiknya masuk sekolah. Hal ini berkaitan erat dengan persiapan mental anak masuk SD.
Narasumber menjawab persiapan yang paling utama bagi anak yang hendak memasuki sekolah adalah habiskan jatah bermain. Agar nantinya tidak menjadi orang dewasa yang kekanak-kanakan. Usia dini itu hanya berlangsung sekitar 5-6 tahun, sedangkan sekolah sampai sarjana saja bisa sampai usia 22 tahun.
Dari sana saja orang tua harusnya sadar bahwa masa bermain anak-anak itu sekejap saja. Jadi biarkan mereka menikmatinya, tanpa terbebani dengan urusan sekolah yang memiliki rentang waktu yang panjang.
Hal pertama yang harus kita perhatikan adalah perihal usia anak. Secara umum banyak yang menyarankan, anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun. Namun, ini bisa kita sesuaikan dengan kondisi masing-masing anak. Kalau ragu, berkonsultasilah dengan seorang psikolog.
Zaman saya sekolah dulu. Rata-rata dari kami masik sekolah dasar pada usia enam tahun, bahkan ada yang lima tahun. Mereka yang masuk di usia tujuh tahun dianggap terlalu tua. Padahal secara mental, mereka lebih siap. Lucunya, para orang tua malah bangga memasukkan anak dengan usia muda ke sekolah dasar.
Di era kemudahan mendapatkan informasi seperti sekarang, makin banyak orang tua yang tercerahkan. Banyak ilmu parenting yang bertebaran. Salah satunya, pengetahuan persiapan mental anak masuk SD. Kita tinggal memfilter informasi yang ada.
Persiapan Mental Anak Masuk SD
Selain perihal usia, kita pun harus memastikan mental anak-anak telah siap untuk menapaki dunia yang baru. Dunia di mana mereka belajar berinteraksi dengan orang lain, selain keluarga. Tentu respons orang lain akan berbeda dengan keluarga yang biasanya lebih bisa mengalah pada mereka.
Inilah pentingnya anak-anak sudah selesai dengan dirinya sebelum masuk sekolah, agar mereka bisa belajar mengalah atau mempertahankan hak di hadapan teman-temannya sesuai dengan tugas perkembangannya.
Oleh karena itu, orang tua perlu mempersiapkan mental anak sebelum masuk sekolah demi membantu mereka beradaptasi di lingkungan baru dengan lebih mudah. Melansir dari IDN Times, berikut enam tips mempersiapkan mental anak menjelang masuk SD.
Melatih Kemandirian Anak
Setelah sekolah di SD, orang tua tidak lagi diperkenankan menunggui anak. Cukup mengantarkan, lalu nanti menjemput di jam pulang. Saat jeda beberapa jam tanpa orang tua ini, keadaan menuntut anak-anak untuk mandiri.
Saya pribadi sudah terbiasa akan hal ini karena si cikal bersekolah TK di tempat yang tidak memperkenankan orang tua menunggui anak selama belajar. Jadi, kemandirian si cikal sedikit banyak telah terbentuk.
Kemandirian ini bisa berupa kemampuan dasar anak-anak dalam menjalani hari. Seperti memakai baju sendiri, mengikat tali sepatu, ke kamar mandi sendiri (setidaknya bisa memberi tahu guru jika ingin ke toilet), dan lain sebagainya.
Mengenalkan Lingkungan dan Aktivitas Sekolah
Menjelang sekolah, baiknya orang tua mengajak anak mengunjungi sekolah. Sekadar jalan-jalan dan mengenali tempat belajarnya kelak. Meskipun nanti pun ada masa pengenalan yang pihak sekolah adakan, tentu anak-anak akan lebih nyaman bila sebelumnya pernah ke sana.
Selain perihal lingkungan, aktivitas belajar juga mulai kita perkenalkan. Misalnya dengan memberitahu anak bahwa mereka akan menimba ilmu dan mendapatkan banyak teman di sekolah. Selain itu, jelaskan bahwa mereka akan menemukan dunia baru dan itu menyenangkan.
Membiasakan Anak dengan Rutinitas Sekolah
Beberapa minggu sebelum masuk sekolah, biasakanlah anak menjalani ritme seolah-olah proses belajar mengajar sudah mereka mulai. Mulai dengan bangun pagi, mandi, sarapan, lalu membereskan buku-buku.
Persilakan anak-anak untuk menggambar atau sekadar corat-coret. Selain itu, perhatikan pula jam tidurnya. Tentu agar mereka tidak bangun kesiangan dan terbiasa tidur tepat waktu. Hal demikian bisa memudahkan anak-anak beradaptasi dengan kegiatan sekolah yang sesungguhnya.
Melatih Keterampilan Sosial
Kemampuan sosialisasi merupakan tugas perkembangan anak usia sekolah dasar. Sehingga kita harus mulai melepas anak-anak untuk mulai bermain dengan teman sebaya. Lambat laun, mereka akan mampu berinteraksi dengan banyak orang secara baik.
Misal di lingkungan rumah tidak ada teman sebaya, cobalah untuk bermain peran. Orang tua bisa berperan sebagai teman dan masuk ke dalam dunia sandiwara yang anak-anak ciptakan. Ini bisa melatih anak untuk mengemukakan pendapat dan merespons perilaku orang lain.
Mempersiapkan Mental Anak Masuk SD: Meningkatkan Minat Belajar Anak
Proses pembelajaran di sekolah dasar dan taman kanak-kanak tentu berbeda. Oleh karena itu, orang tua harus memperkuat minat belajar anak-anak karena porsi bermain di sekolah akan berkurang dari sebelumnya.
Tahap awal tentu dengan menyediakan buku, pensil, dan alat sekolah lainnya beberapa saat sebelum sekolah dimulai. Selain itu, kita bisa membiasakan anak-anak membaca buku meskipun mereka belum bisa membaca.
Hal tersebut dapat merangsang rasa ingin tahu dan ketertarikan untuk belajar. Biasakanlah untuk membacakan anak-anak buku sebelum tidur. Ini merupakan salah satu cara efektif meningkatkan minat belajarnya.
Memantau Perkembangan Anak
Tibalah anak-anak di masa awal sekolah dasar mereka. Tetap pantau setiap perkembangannya agar kita tahu bagaimana harus bersikap. Jika anak-anak masih kesulitan memulai hari di dunia baru, teruslah memberikannya motivasi dan arahan.
Pun, jika anak-anak telah menunjukkan progress membanggakan, jangan lupa untuk memberikan pujian dan penghargaan. Tentu hal ini sangat berdampak pada meningkatnya semangat untuk bersekolah.
Penutup “Persiapan Mental Anak Masuk SD”
Usia dan mental anak-anak menjadi pertimbangan utama siap tidaknya mereka memasuki dunia baru, yakni sekolah dasar. Saat usia mereka cukup, bukan berarti kita sebagai orang tua bisa berpangku tangan.
Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mempersiapkan mental anak. Berikut 6 tips persiapan mental anak saat hendak masuk sekolah dasar: melatih kemandirian anak, mengenalkan lingkungan dan aktivitas sekolah, membiasakan anak dengan rutinitas sekolah, melatih keterampilan sosial, meningkatkan minat belajar anak, dan memantau perkembangan anak.
Lebih lanjut, kewajiban orang tua tentu tidak berhenti pada tahap persiapan. Selama masa pembelajaran, anak-anak tetap membutuhkan pendampingan, arahan, dan evaluasi dari orang tua. Oleh karena itu, sebagai orang tua pun kita harus terus belajar agar bisa mendampingi mereka dengan ilmu, pengetahuan, dan cinta murni.
Enam tips persiapan mental anak masuk SD ini pun bertujuan untuk membantu para orang tua dalam membersamai tumbuh kembangnya. Yuk, mulai terapkan agar mental anak perlahan terbentuk. Semoga bermanfaat, Playmates.