Nabi Isa dan Yesus dalam Pandangan Ustadz Felix Siauw

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Playmates. Salam sehat untuk semua, ya. Kali ini saya kembali akan menulis ulasan video kajian dari Ustad Felix Siauw. Kajian ini agak sensitif karena menyangkut agama lain. Oleh karena itu, perlu ada disclaimer dahulu bahwa pembahasan Nabi Isa dan Yesus ini berdasarkan pandangan Ustadz Felix Siauw, dengan kata lain dalam perspektif Islam.

Dalam sejarahnya, agama samawi yang terdiri dari Yahudi, Nasrani, dan Islam itu saling terkait karena ketiganya berada dalam satu garis yang sama. Garis tersebut membawa satu ide, yakni ketauhidan yang berarti meyakini keesaan Allah.

Islam mempunyai banyak nabi, di antaranya ada 25 rasul. Nama-nama rasul itu memiliki kemiripan dengan penyebutan rasul Yahudi dan Nasrani. Misalnya Ibrahim dan Abraham, Nuh dan Noah, Daud dan David, Sulaiman dan Solomon, Musa dan Moses, Yakub dan Jacob, serta Harun dan Aaron.

Lantas apakah Isa juga berarti Yesus? Lanjut baca artikel tentang Nabi Isa dan Yesus ini untuk mengetahui jawabannya, ya. Ustadz Felix Siauw akan menjelaskannya dengan sersan, serius tapi santai.

Nabi Isa dan Yesus

Ustadz Felix merupakan seorang mualaf. Awalnya beliau beragama Katolik, pada usia 15 tahun menjadi atheis, lalu menjadi agnostik, dan saat kuliah di IPB memutuskan untuk masuk Islam. Menurutnya, masuk Islam itu enak karena tetap mengganggap Yesus sebagai manusia yang istimewa, sama seperti di keyakinannya terdahulu.

Sekali lagi “manusia”, ya. Islam memang memuliakan semua nabi dan rasulnya, tetapi tidak sampai pada menuhankan satu di antara mereka. Ini yang menjadi poin penting pembedanya. Hingga kini banyak yang masih berselisih paham perihal apakah Nabi Isa dan Yesus itu orang yang sama. Begini penjelasan Ustadz Felix Siauw.

Perbedaan Penyebutan Nama

Nabi Isa dan Yesus dalam Pandangan Ustadz Felix Siauw

Yesus merupakan keturunan Bani Israil. Bani ini termasuk Semit yang artinya berasal dari Sam bin Nuh. For your information, berarti suatu kesalahan kalau orang Israel menuduh orang Arab anti-semit karena keduanya sama-sama Semit.

Para ahli meyakini bahwa bangsa itu setidaknya menuturkan dua bahasa, yakni Aramaik dan Ibrani. Keduanya merupakan bahasa serumpun, jadi ada banyak kata yang bermakna sama, tetapi beda sedikit pada pelafalannya. Begitu pula dengan nama “Isa”.

Kata “Isa” adalah pelafalan orang Arab. Sedang dalam Aramaik, mereka menyebutnya “Yeshu” dan bangsa Ibrani menyebutnya “Yeshua”. Singkat cerita, orang Yunani mulai menganut agama Nasrani dan mereka menyebut Sang Juru Selamat dengan “Iesus”. Dari sana lah menjadi “Jesus” dalam bahasa Inggris.

Begitu pula dengan perbedaan penyebutan “Kristus”. Arab menyebutnya “Almasih”, Ibrani “Almasiah”, dan Yunani “Kristos”. Semuanya memiliki arti “Yang Diurapi”. Tadinya saya tidak paham arti kata tersebut, tetapi setelah saya googling ternyata itu maksudnya “Yang Terpilih”.

Memiliki Banyak Persamaan

Meski ada yang menolak bahwa Nabi Isa dan Yesus itu orang yang berbeda, persamaan keduanya terlalu banyak untuk kita abaikan. Keduanya sama-sama keturunan dari Bani Israil dan terlahir dari seorang perawan suci. Nama sang bunda pun mirip, Maryam dan Maria.

Keduanya berasal dari roh yang langsung Allah tiupkan. Selain itu, Yesus/Isa memiliki mukjizat berupa kemampuan untuk menghidupkan orang yang sudah meninggal. Yang menyedihkan, Bani Israil tidak menerima Yesus/Isa padahal nabi tersebut berasal dari bangsa mereka.

Baik Nasrani maupun Islam meyakini bahwa Yesus/Isa kini berada di sisi Allah dan akan datang kembali ke dunia dan menjadi hakim di akhir zaman. Hanya dalam sebuah video berdurasi 27:06, Ustadz Felix melimpahi saya dengan banyak pengetahuan, baik yang baru maupun yang telah saya ketahui.

Perbedaan Mendasar Antara Nabi isa dan Yesus Menurut Nasrani dan Islam

Perbedaan fundamental itu tentunya adalah Isa/Yesus bagi Islam adalah nabi, bahkan Nabi Isa termasuk golongan Ulul Azmi. Sehingga dalam perdebatan antar agama, seorang Islam sejati akan selalu menghormati sosok Yesus.

Hal ini sangat berbeda dengan pandang orang Nasrani yang menganggapnya sebagai Tuhan. Pada awalnya, Nasrani seperti agama samawi lainnya yang menganut ketauhidan.

Akan tetapi, dalam perjalanannya berubah menjadi penganut trinitas. Ustadz Felix mengatakan akan membahas hal ini lebih detail di sebuah video tersendiri.

Selain perbedaan itu, yang menjadi pembeda adalah bagi orang Islam Nabi Isa belum meninggal. Allah mengangkatnya ke langit setelah menjadikan salah satu wajah muridnya menyerupai sang nabi. Murid pengkhianat itu bernama Yahuda atau Yudas Eskariot.

Sedang dalam kepercayaan Nasrani, Yesus meninggal di kayu salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Perbedaan berikutnya adalah tempat lahir, Yesus di Kandang domba, sedang Nabi Isa di bawah pohon kurma.

Hal Kecil yang Bisa Menodai Akidah

Mukjizat Nabi Isa dan Yesus

Perbedaan keyakinan atas kedudukan Yesus ini menimbulkan beberapa konsekuensi. Ustadz Felix termasuk pada ulama yang tidak memperbolehkan mengucapkan “Selamat Hari Natal”.

Meskipun ada yang menganggap itu sebagai sikap intoleran, tetapi ini berhubungan dengan akidah yang tidak bisa kita tawar.
Mengucapkan “Selamat Hari Natal” berarti mengakui kelahiran Yesus sebagai tuhan dan itu bertentangan dengan ketauhidan.

Lebih jauh lagi, toleransi itu bukanlah ikut-ikutan keyakinan orang lain, melainkan membiarkannya melakukan apa yang dia yakini. Jadi, kita tidak lantas menjadi orang yang intoleran saat tidak ikut merayakan hari besar agama lain.

Ustadz Felix pun memperingatkan agar menghindari penyebutan tahun Masehi dalam bahasa internasional, yakni AD. AD merupakan singkatan dari Anno Domini yang artinya “tahun Tuhan kita”.

Sedangkan, untuk sebelum Masehi a.k.a BC yang artinya “Before Chist”, ini tidak ada masalah. Untuk kebalikannya, kita bisa menyebut AC, “After Christ”.

Mengapa demikian? Karena memang Islam tidak bermasalah dengan kata Chris, Kristus, atau Almasih. Yang bertentangan dengan keyakinan Islam itu hanya statusnya sebagai tuhan.

Penutup “Nabi Isa dan Yesus”

Nabi Isa dan Yesus merupakan sosok penting dalam agama Nasrani dan Islam. Ada yang berpendapat mereka sosok yang sama, ada pula yang menganggapnya berbeda. Apa pun itu, hal tersebut tidak perlu kita perdebatkan karena itu sudah masuk ranah personal.

Kita harus saling menghargai atas kepercayaan yang telah orang lain pilih. Hidup akan terasa lebih menyenangkan bila kita bisa bersatu dalam perbedaan. Bukankah pelangi pun indah karena memiliki warna yang berbeda-beda?

Akan tetapi, saling menghargai pun ada batasnya. Jika dirasa sesuatu bisa menjadi alasan ternodanya akidah, lebih baik kita menghindar. Sekali lagi, toleransi adalah membiarkan, bukan ikut-ikutan.

Video Ustadz Felix Siauw tentang Nabi Isa dan Yesus itu singkat saja, tetapi mampu memberikan banyak insight bagi saya. Begitu pun tulisan ini, semoga bisa memberikan manfaat untuk kalian semua, Playmates.

10 pemikiran pada “Nabi Isa dan Yesus dalam Pandangan Ustadz Felix Siauw”

  1. Satu hal yang sudah lama selalu menjadi perdebatan, tetapi apapun itu perbedaan dan persamaannya, kita harus slalu menjaga toleransi antar umat beragama. kembali ke apa yang kita yakini masing-masing.

    Balas
  2. Ternyata persamaannya banyak ya antara Nabi Isa dan Yesus. Baru tau setelah baca artikel ini. Dan juga baru tau kalo alasan nggak boleh mengucapkan “selamat hari natal” adalah karena sama saja dengan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Terimakasih banyak ya mbak Monica untuk ilmu barunya.

    Balas
  3. Ini pembahasan yang sering ditanyakan anakku, Apakah Yesus sama dengan nabi Isa? Kayaknya anak-anak zaman sekarang dari bahan bacaan Dan tontonan saja sudah mulai kritis ya. Makanya perlu sekali meluruskan pemahaman mereka agar nggak merusak aqidah. Suka kalau nonton yutup nya Ustad Felix

    Balas
  4. Kalau udah denger Ustadz Felix yang cerita, bawaannya jadi ikut semangat. Penjelasannya juga detil dan mudah dipahami orang awam yaa mbak.

    Balas

Tinggalkan komentar