Semenjak dulu saya selalu mengaku sebagai penggemar buku, tetapi saat sudah menjadi seorang ibu saya agak kesulitan untuk meluangkan waktu untuk membaca. Meskipun begitu, ketika Coach Marita Ningtyas dahulu memberikan tugas mengulas video di Blogspedia Coaching tetap saja hal yang pertama teringat adalah sebuah buku. Dan, buku itu berjudul Hujan Bulan Juni, sebuah karya dalam lima wahana.
Ini memang karya lawas, tetapi tak lekang oleh waktu. Usia puisi Hujan Bulan Juni hanya lebih muda satu tahun dari saya yang sudah memiliki dua orang anak. Ia telah hidup selama tiga dekade lebih dan tetap mampu membuat hati pembacanya tersentuh.
Table of Contents
ToggleMengenal Lebih Dekat Hujan Bulan Juni
Tugas video, tetapi teringatnya pada sebuah buku? Kok bisa begitu? Tentu saja bisa karena buku ini berawal dari puisi yang berubah menjadi lagu dan komik, kemudian terakhir menjelma menjadi film. Video trailer film inilah yang bisa saya sisipkan pada artikel.
Sebelum saya tampilkan video tersebut, mari kita sambangi setiap wahana yang menjadi rumah bagi Hujan Bulan Juni. Perjalanan panjangnya menyusuri waktu bermula dari barisan puisi indah yang lekat di hati para pecinta.
Puisi Fenomenal Sapardi Djoko Damono
Hujan Bulan Juni adalah kumpulan puisi karya Sapardi Djoko Damono yang Grasindo terbitkan pada 1994. Kumpulan puisi ini memuat 102 puisi karya Sapardi yang beliau tulis tahun 1964 hingga 1994.
Beberapa puisi dalam kumpulan ini merupakan penerbitan ulang dari puisi-puisi yang pernah terbit dalam buku Duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Akuarium (1974), dan Perahu Kertas (1984).
Judul kumpulan puisi ini diambil dari puisi yang Eyang Sapardi tulis tahun 1989. Saat ini, Hujan Bulan Juni sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Jepang, Arab, dan Mandarin.
Lagu Gubahan dari Sebuah Puisi
Tak lama setelah Hujan Bulan Juni selesai, M. Umar Muslim menggubah puisi tersebut. Kemudian Malibu dan Reda Gaudiamo merekam-nyanyikannya.
Lagu tersebut merupakan salah satu materi dalam album musikalisasi puisi Sapardi berjudul Hujan Bulan Juni yang proyeknya Ford Foundation sponsori. Album itu sempat mengalami beberapa kali rilis ulang karena laku di pasaran.
Tak berhenti di situ, beberapa lagu di album tersebut juga sempat menjadi bahan utama lomba musikalisasi puisi yang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan gelar.
Tak berhenti di situ, Ratna Octaviani pun sempat membawakan musikalisasi Aku Ingin, kemudian karya itu menjadi soundtrack film Cinta dalam Sepotong Roti (1991). Hal ini semakin membawa puisi-puisi Sapardi melambung dan menyentuh kalangan lebih luas.
Komik Sebagai Interpretasi dari Sebuah Puisi
Dalam 12 bagian gambar, Mansjur Daman menginterpretasi puisi Sapardi dengan tiga tokoh: seorang perempuan berkursi roda, lelaki bertopi dan berkaca mata, serta seorang sopir.
Kisahnya, dalam suasana hujan seorang sopir mengantar perempuan tersebut berziarah ke pemakaman. Sementara lelaki bertopi mengamatinya dari kejauhan.
Perempuan di atas kursi roda itu meletakkan seikat bunga pada sebuah pusara. Tak lama, lelaki bertopi mengambilnya. Peristiwa singkat tersebut terjadi di bawah guyuran hujan bulan Juni.
Itulah tafsir visual Mansjur terhadap puisi Sapardi Djoko Damono yang masyhur tersebut. Ia tak hanya melakukan proses transformasi teks menjadi suguhan visual, tetapi mereka-reka tokoh lelaki bertopi dan berkaca mata. Ajaibnya, secara kebetulan tokoh itu sekilas mirip perawakan sang penyair.
Film Adaptasi dari Novel Hujan Bulan Juni
Hujan Bulan Juni adalah film Indonesia yang rilis 2 November 2017. Reni Nurcahyo Hestu Saputra bertindak sebagai sutradara, sedang Sinema Imaji dan Starvision yang memproduksinya.
Sebagian besar syutingnya di Sulawesi Utara, antara lain Universitas Sam Ratulangi di Manado, Danau Tondano di Minahasa, dan Pantai Kanada di Likupang. Sisanya berlangsung di Jakarta. Berikut deskripsi film Hujan Bulan Juni.
- Sutradara: Hestu Saputra
- Produser : Chand Parwez Servia, Avesina Soebli, dan Tina Talisa
- Penulis: Titien Wattimena
- Didasarkan dari: Novel “Hujan Bulan Juni” oleh Sapardi Djoko Damono
- Pemeran: Adipati Dolken, Velove Vexia, Baim Wong, Surya Saputra, Koutaro Kakimoto, Ira Wibowo, Sundari Soekotjo, Jajang C. Noer, Andibachtiar Yusuf, Widi Dwinanda, Sapardi Djoko Damono
- Penata musik: Andhika Triyadi
- Sinematografer: Faozan Rizal
- Penyunting: Ryan Purwoko
- Perusahaan produksi: Sinema Imaji dan Starvision Plus
- Distributor: Starvision Plus
- Tanggal rilis Indonesia: 2 November 2017
- Durasi: 96 menit
- Negara: Indonesia
- Bahasa: Bahasa Indonesia
Ghaitsa Kenang menyumbangkan suaranya untuk lagu tema berjudul Hujan Bulan Juni. Sedang Monita Tahalea menyanyikan lagu Memulai Kembali. Berikut cuplikan trailer filmnya yang bikin penasaran.
Novel Hujan Bulan Juni
Wahana yang inilah yang akan saya ulas karena belum menonton filmnya. Di tugas Blogspedia Coaching sebelumnya, saya mengatakan akan segera mengulas sebuah buku. Namun, saya sendiri tidak menyangka ternyata sesegera ini. Alhamdulillah ucapan adalah doa. Let’s check this out.
Deskripsi
- Judul: Hujan Bulan Juni
- Penulis: Sapardi Djoko Damono
- Tebal: 135 halaman
- Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
- Cetakan ketujuhbelas: Juni 2019
Sinopsis
Sarwono dan Pingkan mempunyai hubungan tersirat di atas berbagai perbedaan. Bukannya mereka tidak menyadari itu, tetapi mereka lebih memilih untuk menjalin kasih sayang tanpa memedulikan hal lain di luar itu.
Untuk beberapa saat itu berhasil, sampai kemudian lelaki Jawa dan perempuan Manado-Jawa itu melakukan perjalanan dinas ke kampung halaman ayah Pingkan.
Mereka berdua berasal dari Solo. Semenjak remaja sudah saling mengenal karena Sarwono ini merupakan sahabat kakak lelaki Pingkan. Dan, Takdir menuliskan kemudian mereka sama,-sama merantau ke Jakarta menjadi dosen yang cemerlang. Sarwono dosen Antropologi, sedangkan Pingkan Dosen Sastra Jepang.
Perjalanan mereka ke bagian utara Indonesia itu demi kepentingan kampus, tetapi Pingkan sekalian mampir ke rumah para kerabat, Sarwono turut serta. Di sanalah mereka melihat bahwa orang lain menganggap hubungan mereka itu sebuah masalah.
Sarwono dan Pingkan mulai menghayati hubungan yang telah dijalin rapi dari dulu, haruskah itu dirombak? Ditambah Pingkan akan berangkat ke Jepang selama beberapa tahun untuk belajar.
Selain itu, Sarwono mulai merasakan tubuhnya melemah. Dari kecil kesehatannya memang bermasalah, apalagi kini dia sering mendapat tugas penelitian lapangan keliling Indoneia.
Apakah jarak antara Jakarta-Kyoto akan merontokkan kasih sayang yang dijalin diatas perbedaan itu? Atau malah membuatnya semakin kuat? Cari tahu jawabannya di novel Hujan Bulan Juni ya.
Ulasan
Jumlah halaman di novel ini sedikit saja, hanya 135. Namun, setiap lembarnya padat akan pergolakan batin dan kaya akan diksi. Wajar saya karena penulisnya merupakan penyair masyhur, Sapardi Djoko Damono.
Paragrafnya panjang dan banyak istilah yang asing bagi saya, sehingga otakku yang sudah emak-emak ini agak sulit memahami dan sering terdistraksi. Namun, itu sama sekali tidak membosankan karena keindahan kata dan kecepatan adegan yang mendominasi.
Ini kisah dua orang dewasa, sama sekali tidak cengeng. Meski masalah-masalah yang mengadang bisa dikatakan cukup besar, tetapi respons keduanya bijak dan kerap diselingi candaan.
Untuk endingnya, penulis menyisipkan sebuah puisi. Dia mengajak pembaca untuk menyelami apa yang terjadi kemudian tanpa kata-kata yang tersurat. Saya suka ending cerita yang seperti ini. Kalau kalian, Playmates?
Penutup
Keagungan Hujan Bulan Juni ini menyisipkan rasa kerdil di hati saya. Apakah pantas saya membahasnya? Rasanya tidak, tetapi kemudian saya teringat kata-kata Sapardi Djoko Damono bahwa arti sebuah puisi (karya) ia serahkan kepada pembaca untuk memaknainya sendiri.
Berbekal itu saya memberanikan mengulas novel yang saya suka ini, merangkum dan memaknainya secara singkat sesuai apa yang saya pahami dalam goresan Hujan Bulan Juni, sebuah karya dalam lima wahana ini.
Referensi:
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hujan_Bulan_Juni_(kumpulan_puisi)
- https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparannews/sapardi-dan-kisahnya-tentang-hujan-bulan-juni-1GJCQp
- https://muda.kompas.id/baca/2013/04/14/komik-hujan-bulan-juni-di-tangan-man/
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hujan_Bulan_Juni_(film)