Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Playmates, salam sehat untuk semuanya, ya. Di masa pandemi yang berlangsung lebih dari dua tahun itu, secara signifikan kita menjadi lebih aware pada kesehatan jasmani. Kita menjadi lebih sering cuci tangan dari sebelumnya, lebih akrab dengan hand sanitizer, lebih sering mengenakan masker, dan lain sebagainya.
Hal-hal di atas merupakan dampak positif yang timbul atas keberadaan virus fenomenal tersebut. Namun, selain lebih peduli pada kesehatan jasmani, kita pun tidak boleh abai pada kesehatan rohani.
Di tengah situasi yang tidak menguntungkan secara ekonomi, sosial, pendidikan, dan aspek lainnya, pada saat itu keadaan menuntut untuk tetap waras agar tetap bisa bertahan hidup. Oleh karena itu, kita harus pandai mengelola emosi agar terhindar dari stres dan bisa bahagia.
Menjaga Kewarasan Ibu
Kadar kebahagiaan setiap orang memang berbeda satu sama lain. Bisa jadi hal yang merupakan sesuatu yang sepele bagi satu orang itu sangat berharga bagi yang lainnya.
Saya pun sebagai ibu rumah tangga full time dengan dua anak merasakan itu. Terkadang moment saat para ibu bekerja menuju perjalanan ke tempat kerja merupakan saat-saat yang bisa mereka manfaatkan untuk rehat dari hiruk pikuk urusan domestik.
Begitu pula saat mereka bisa tertawa dan bercanda bersama rekan pada jam makan siang. Hal sederhana seperti itu tampak indah di mata saya yang menghabiskan hampir dua puluh jam sehari hanya di rumah saja.
Akan tetapi, tentunya yang terlihat tidak selamanya sesuai dengan kenyataan. Selain itu, hal tersebut kurang elok karena membandingkan pilihan hidup yang satu dengan yang lainnya. Tentu saja ini bisa mengikis rasa syukur yang seharusnya tak terukur.
Atas dasar itulah saya berusaha menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Tentunya belum seratus persen terwujud, tetapi setidaknya bisa membuat saya tetap waras dan terkendali. Berikut adalah cara sederhana untuk menjaga kewarasan ibu.
Waktu untuk Menggeluti Hobi
Setelah menikah kita mengabdikan jiwa dan raga untuk keluarga. Semua kita lakukan demi keluarga bahagian dan terurus. Namun, kita sering lupa bahwa kita juga berhak bahagia.
Ibu yang bahagia akan lebih mudah mengendalikan situasi yang tidak mengenakkan, misalnya anak yang rewel dan rumah yang berantakan. Namun, jika sebaliknya, kesalahan sedikit saja bisa membuat seorang ibu tertekan bahkan meledak.
Salah satu hal yang bisa menjernihkan pikiran adalah dengan menggeluti hobi. Bisa apa saja, asal ibu senang. Misalnya, berkebun, menjahit, memasak aneka kue, menulis, menggambar, dan lain sebagainya. Menggeluti hobi itu semacam healing, apalagi kalau melihat hasilnya, pasti ada kepuasan tersendiri.
Meminta Jatah Nafkah Khusus dari Suami
Karena sudah berumah tangga, tentunya kita harus mendiskusikan apa pun dengan partner hidup, terutama soal nafkah. Biasanya kita itu cuma jadi tempat penitipan uang gaji. Begitu menerima, kita langsung membelanjakannya untuk keperluan sehari-hari dan biaya hidup seperti uang listrik dan air.
Seringnya para suami lupa bahwa istri harus mereka beri nafkah untuk keperluan pribadi. Jika suami belum noticed akan hal itu, tidak ada salahnya para istri mendiskusikannya dari hati ke hati.
Kita paparkan dengan lemah lembut apa arti nafkah pribadi itu. Berbeda dengan saat kita punya uang pribadi yang tidak akan menimbulkan rasa bersalah untuk membelanjakannya, tentu diskusi perihal itu akan membuat ibu lebih lega.
Untuk jumlahnya pun tidak harus banyak, misalkan 200.000-300.000 per bulan. Tentu hal itu akan membahagiakan bagi istri. Uang tersebut bisa kita tabung untuk kesenangan pribadi, misalkan untuk daftar kelas menulis atau biaya kursus.
Meet Up dengan Besties
Sekali-kali kita juga bisa jalan-jalan atau makan di luar bersama sahabat. Biasanya kalau bertemu dengan mereka, kita bisa berbagi cerita dan tawa.
Hal ini bisa membuat kita sejenak keluar dari kepenatan urusan rumah. Sehingga nanti saat pulang ke rumah daya kita telah terisi full.
Self Reward
Kita telah terus-terusan berkutat dengan urusan rumah tangga. Tentunya kita harus mengapresiasi kerja keras diri ini. Wajar jika kita memberikan hadiah untuk diri sendiri.
Misalkan dengan pergi merawat diri ke salon dan spa atau membeli skincare untuk perawatan di rumah. Untuk budgetnya bisa minta pada suami atau kalau dia sedang tidak ada uang, kita bisa menggunakan uang nafkah yang telah disebutkan di poin 2.
Liburan bersama Keluarga
Katanya tidak ada istilah liburan bagi ibu rumah tangga. Yang ada hanya pindah tempat dalam mengasuh anak. Benar juga, sih, karena di mana pun berada, kita pasti akan tetap hectic mengurus anak, apalagi yang mempunyai balita.
Akan tetapi, suasana yang itu-itu saja bisa membuat penat jadi ibu membutuhkan suasana baru. Meskipun di tempat liburan tetap ngasuh-ngasuh juga.
Untuk budget liburan harus sudah kit siapkan jauh-jauh hari. Jangan sampai meminjam uang ke sana kemari hanya untuk liburan. Nantinya yang diniatkan healing malah jadi pusing karena pulang liburan jadi punya utang.
Liburannya tidak mesti yang jauh dan mewah. Ke kebun binatang atau kolam pemandian air panas pun pasti bisa bikin ibu senang.
Penutup “Menjaga Kewarasan Ibu”
Nah, itu tadi lima tips sederhana agar ibu rumah tangga tetap bisa bahagia ala saya. Semoga bermanfaat, ya.