Seminar parenting merupakan acara tahunan di sekolah si Cikal. Biasanya pihak sekolah mengadakan acara tersebut di akhir semester satu. Namun, karena jadwal sang narasumber padat, jadi acaranya mundur ke awal semester dua.
Alhamdulillah para orang tua sangat antusias pada setiap acara parenting. Namun, sudah menjadi kebiasaan yang hadir ke acara parenting atau kajian itu mayoritas bunda-bunda. Para ayah sibuk bekerja mungkin, ya. Padahal acara-acara tersebut akan lebih berdampak jika baik suami atau istri menghadirinya.
Narasumber kegiatan kali ini memang istimewa. Beliau adalah Teh Ninih Muthmainnah. Saya sempat mengira kini Teh Ninih bercadar karena flyer yang panitia sebar tidak menampilkan sosok wanita berkacamata tersebut.
Saat memasuki aula tempat berlangsungnya acara Teh Ninih ternyata memakai masker. Beliau mempersilahkan kami mengambil gambar, tetapi setelah Teteh membuka masker semua harus memasukkan ponsel ke dalam tas, tidak boleh ada yang mengambil foto maupun video.
Untuk perempuan seusianya, Teh Ninih masih terlihat ramping dan wajahnya terlihat segar. Beliau juga bertutur kata dengan lembut dan santun. Betah sekali mendengar beliau berbicara, apalagi Teteh menyelipi humor dalam materinya.
Panitia menyodorkan tema Serumah Tapi Tak Sejiwa. Teh Ninih bilang, baru pertama kali ada yang meminta dirinya menyampaikan tema unik tersebut. Biasanya judul semacam Kiat-Kiat Menggapai Keluarga Sakinah dan lain sebagainya. Saya juga merasa judul seminar parenting kali ini cukup “panas”.
Seminar Parenting
Seminar parenting merupakan kegiatan yang bermanfaat. Memang idealnya, suami istri menghadirinya bersama-sama. Namun, tidak mengapa, misal hanya istri yang bisa hadir, dia masih bisa berbagi ilmu dan insight dari acara tersebut kepada suami.
Pasangan yang baik merupakan poin awal menuju parenting yang baik. Jika semua sudah telanjur, kita bisa bersama-sama memperbaiki diri demi terwujudnya tujuan rumah tangga. Tujuan itu meliputi menjalankan sunnah rasul, mencegah dari perbuatan zina, melahirkan keturunan, dan membangun kebahagiaan.
Kalian tahu ayat Al-Qur’an di atas, Playmates? Saya yakin, meskipun tidak hapal, kalian pasti familier dengan ayat tersebut. Kita kerap menemukannya pada kartu undangan pernikahan. Dalam segala hal kita memang harus melibatkan Allah. Dan, Surat Ar-Ruum ini bisa menjadi landasan saat kita dan pasangan melangkah ke jenjang pernikahan.
Dalam ayat tersebut, Allah menekankan bahwa pernikahan merupakan salah satu tanda kebesaran-Nya. Melalui pernikahan kita bisa mendapatkan rasa aman serta berbagi kasih dan sayang. Catatan pentingnya, hanya orang-orang yang berpikirlah yang akan menyadari hal tersebut.
Serumah Tapi Tak Sejiwa
Seiring bertambahnya usia pernikahan, kerap kali semua rasa yang dulu menggebu kini perlahan memudar dimakan waktu. Bersama pasangan, kita tinggal satu atap, tetapi jiwa terasa jauh, tak lagi saling bertaut.
Banyak yang menganggap hal ini merupakan sesuatu yang wajar, sehingga fokus kita sekadar melanjutkan hidup. Padahal setelah menikah pun kita seharusnya menjaga hubungan hangat dengan pasangan. Orang tua yang saling menyayangi tentu akan membuat anak-anak betah di rumah.
Untuk mengetahui, apakah chemistry kita dengan pasangan masih terjaga atau tidak, Teh Ninih memaparkan ciri-cirinya. Cari tahu, yuk, rumah tangga kita termasuk kategori sejiwa atau tidak!
- Rumah Terasa Sepi
- Menyukai Orang lain Selain Pasangan
- Sering Bertengkar
- Malas Berdandan di Depan Pasangan
- Hilang Kepercayaan
Solusi Rumah Tangga Tak Sejiwa
Bagaimana, Playmates? Apa ciri-ciri tersebut ada dalam rumah tangga kalian? Kalau tidak, alhamdulillah. Semoga ikatan kita dengan pasangan tetap hangat, seperti dahulu hingga kini. Nah, kalau ada bagaimana?
Jangan sedih berlarut-larut dan langsung menyerah, ya. Ingat kembali semua rasa yang dahulu ada dan kuatkan lagi niat bahwa pernikahan itu adalah ibadah. Ibadah terlama yang kita harap maut merupakan ujungnya.
Teh Ninih pun memberikan beberapa solusi untuk menghadapi situasi tersebut. Yuk, simak apa saja poin-poinnya.
- Sadari ada masalah
- Diskusi dengan pasangan dalam keadaan tenang
- Fokus pada solusi
- Boleh melibatkan orang lain, jika tidak bisa menyelesaikan berdua
- Jangan dipendam
- Siap dengan proses
- Dekati Allah dengan salat dan doa
Kita bisa simak Q.S. An-Nisa ayat 69 untuk meneguhkan langkah di jalan Allah. Ayat tersebut menekankan bahwa setiap dari kita harus mempunyai tujuan hidup abadi. Dalam perjalanan menuju keabadian itu kita harus senantiasa taat kepada Allah dan rasul.
Dalam pernikahan pun, setiap ada masalah, kembalikan semuanya pada ketaatan itu agar nanti di kehidupan abadi kita bisa berdampingan dengan orang-orang yang terpilih. Siapakah mereka? Yakni, para nabi, orang-orang yang benar, syuhada, dan orang-orang saleh.
QnA Bersama Teh Ninih
Setelah pemaparan materi, sepeti biasa panitia mempersilakan peserta seminar untuk bertanya. Pertanyaan dibagi dua sesi dan tiap sesi terdiri dari tiga pertanyaan. Berikut pertanyaan dan jawaban seminar parenting bersama Teh Ninih kala itu.
Q: Apa tips n tricks Teteh agar bisa sejiwa dengan anak?
A: Berada dekat secara fisik dengan anak belum tentu bisa menciptakan bonding yang kuat. Oleh karena itu, kita sebaiknya membangun kebersamaan ruhiyah dan lahiriyah. Contoh kebersamaan lahiriah adalah dengan membiasakan salat berjamaah dan baca Al-Quran bersama. Sedang kebersamaan lahiriah bisa berupa makan bersama. Selain membangun kedekatan, jangan lupa senantiasa berdoa dan cintai anak secara full.
Q: Bagaimana menciptakan suasana hati agar cepat tenang?
A: Tentu ini bukan hal yang mudah, tetapi bukan pula hal yang mustahil. Kita harus belajar mengendalikan perasaan. Maka dari itu, kita harus pandai mengambil hikmah. Seperti banyak membaca kisah para ibu luar biasa, contohnya ibu Nabi Musa. Di samping itu, kuatkanlah zikir.
Q: Bagaimana mindset yang harus ibu punya jika serumah tak sejiwa?
A: Ingatlah kehidupan abadi kita kelak, yakni akhirat. Apa pun yang kita lakukan, jadikanlah akhirat sebagai pegangan.
Q: Apa solusi serumah tak sejiwa untuk usia 60 tahun ke atas?
A: Pada prinsipnya sama dengan apa yang telah Teteh paparkan sebelumnya. Namun, ketika sudah berusaha, tetapi tidak mungkin lagi untuk bersama, berpisahlah dengan baik.
Q: Bagaimana solusi untuk menghindari riba dari dana pensiun?
A: Semuanya butuh proses dan pastinya proses itu akan menantang. Sebagai contoh, kita bisa membuka usaha, jadi kita hidup dari sana. Uang pensiunnya bisa kita sedekahkan.
Q: Bagaimana solusi untuk mendekatkan diri dengan anak yang boarding school ketika sudah menginjak usia remaja?
A: Jika dari kecil kita sudah membangun kedekatan ruhiyah, insyaallah jarak tidak akan mengendurkan bonding yang sudah tercipta.
Penutup ” Seminar Parenting Bersama Teh Ninih”
Kegiatan parenting ini sudah kami tunggu-tunggu dari Desember tahun lalu. Alhamdulillah pada Senin, 29 Januari 2024 penantian itu berakhir. Acara berlangsung lancar dan kondusif, meskipun kami harus menunggu agak lama karena Teh Ninih terjebak macet.
Acara tersebut bertajuk “Serumah Tapi Tak sejiwa”. Para peserta antusias menyimak dan memberikan feed back. Banyak ilmu dan insight dari seminar ini, terutama perihal ciri-ciri rumah tangga tak sejiwa serta solusinya.
Tiga jam berlalu tanpa terasa, pembawaan Teh Ninih yang santun dan humoris menjadikan suasana acara menyenangkan dan tidak kaku. Seminar parenting pun berakhir dengan suka cita karena selain ilmu, peserta juga mendapatkan doorprize. He-he.
Asli ya,satu dua point itu ada di aku beberapa tahun yang lalu. Terus sampai ikut konseling pernikahan dan bersyukurnya bisa mengurai masalah di keluarga. Seminar parenting ini bagus banget lo, kirain cuma bahas cara mendidik anak, tapi juga cara membangun ikatan suami istri. Keren!! ❤️❤️
Bagus sekali materinya kak. Bisa nih sebagai pengingat diri dan pasangan. Di usia yg sudah tidak muda lagi (otw 60) dan usia pernikahan yang sudah tidak muda lagi, harus selalu membangun bonding dengan pasangan agar bisa sejiwa.
Menarik temanya, serumah tapi tak sejiwa, fisik berdekatan tapi hati dan pikiran berjauhan, semoga terhindar dari hal tersebut
Duh jadi tertampar, serumah tapi tak sehati 😀
Ini masalah yang banyak dialami pasangan suami istri zaman now.
Entahlah apa yang terjadi, ketika ga serumah dulu ngebet mau serumah.
Giliran udah berjodoh, malah diam-diaman aja serumah hahaha
Wajib banget ikut seminar kayak gini
Bagus banget temanya, sederhana tapi dalam maknanya. Ilmu parenting dan insight dari teh ninih ini dibutuhkan banget bagi semua ibu. Tapi bukan hanya bahas masalahnya saja, solusinya pun juga dibagi dalam seminar ini
wah temanya menarik sekali ya, mbak mengingat sekarang ini banyak banget kasus perselingkuhan yang pastinya membuat kita resah. memang dalam rumah tangga itu katanya harus selalu dibangun ya cintanya agar bisa langgeng hingga maut memisahkan
Nunggu banget seminar parenting seperti ini, meskipun merasa yakin baik-baik saja terkadang hubungan antar keluarga bagaikan roller coster, adakalanya hangat dan nyaman namun dilain waktu terasa menegangkan dan saling menutup diri, tidak hanya hubungan suami istri tapi juga antara orangtua dengan anak, apalagi ketika anak mulai beranjak remaja. Di moment titik terendah inilah butuh asupan untuk jiwa agar cakrawala berpikir bertambah luas.
Temanya Mak jleb banget Mbak. Memang dalam perjalanan kehidupan rumah tangga ada banyak pernak perniknya ya? Semoga rumah tangga kita menjadi rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah.
Realita nya saat ini. Baik pasangan suami istri bahkan anak sedang berada pada masalah ini..serumah tapi tak sejiwa.
Wah malas berdandan ternyata indikasi kalau hati tak saling tertaut ya, huhuhu, padahal kadang kalau udah di rumah itu capek banget, jadi rasa rasa gak sempat dandan, sisiran aja kadang gak. apa cuma aku yang begini
Hihi jadi ingat gimana perjuangannya apalagi punya anak banyak kadang mau dandan eh malah ketiduran lagi mengasihi.belum lagi anak-anak pada nanya..umi kenapa ..mau kemana
Masya Allh, tema yang benar-benar berbeda dan sanat menarik. Serumah Tapi Tak Sejiwa. Sepertinya ini banyak dialami dalam sebuah keluarga meski levelnya berbeda-beda. Namun dari seminar ini sangat membantu dan bermanfaat bagi pasangan suami istri
sejenak, saya jadi merenung mbak. Cukup related dengan kondisiku yang sekarang. Masha Allah, cukup jadi reminder bagi diriku ini. Yang masih sangat kurang, menjadi ibu dan istri
Bonding dengan anak ini gampang-gampang susah, dan memang orangtua yang harus mendekatkan diri dengan anak.
MasyaAllah….luar biasa sekali artikel ini. Sepenting itu ilmu parenting. Banyak ilmu yang diperoleh, nanti bisa neng Ai terapkan kalau sudah berumah tangga. Kadang ikut senang lihat para pasangan yang harmonis bersama anak-anaknya. Semoga kelak terhindar dari serumah tapi tak sejiwa.
Parenting selalu menjadi agenda wajib para Bunda ya, Mbak. Masya Allah setelah mengikuti kelas-kelas parenting jadi recharge semangat dalam mendidik anak-anak. Terima kasih sudah berbagi ilmunya, Mbak.
Judulnya menarik sekali…Serumah bukan hanya hadir secara fisik ya…tapi kebersamaan hingga jiwa nya juga saling terpaut. Masih menapaki masa menghadirkan jiwa dalam pernikahan ini..semoga Allah memberikan kekuatan
Bisa buat bekal untuk para jomblowati, nih mbak untuk persiapan menikah. Dan serumah tapi tak sejiwa emang beneran ada mbak apalagi gempuran gadget sekarang ini.