Sejarah Hagia Shopia, Sebuah Simbol Kemenangan Islam

“Aku muslim, tetapi wedding dream-ku tuh di tempat seperti ini.”

Begitulah kutipan komentar yang saya temukan saat sedang melihat konten tentang gereja klasik yang megah. Kemudian ada netizen lain yang menanggapi, “Mbak, di Hagia Shopia saja. Itu masjid, tetapi dulunya gereja”. Cuitan inilah yang mengingatkan saya pada sejarah Hagia Shopia.

Saya pertama kali mendengar tentang Hagia Shopia saat masih duduk di bangku sekolah pertama. Sekolah saya berbasis agama, jadi di sana ada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Terkadang, kalau lagi melamun saya kerap mempertanyakan kepada diri sendiri, mengapa dahulu tidak kuliah jurusan Sejarah. Padahal saya sesuka itu pada masa lalu. Eh.

Akan tetapi, saya buru-buru istigfar. Semua yang terjadi pasti yang terbaik dan tidak baik berandai-andai perihal masa lalu. Segala yang terjadi pasti atas izin Allah subhanahu wata’ala.

Meskipun tidak mengambil kuliah Sejarah, saya bisa mempelajarinya dari buku. Selain itu, saya bisa dengan mudah mengakses informasi apa pun dari internet. Masalahnya hanya di keinginan dan validitas sumbernya.

Kejadian yang mengingatkan pada masjid yang terletak di Turki itu memantik keingintahuan lebih lanjut. Untuk mendapatkan informasi akurat mengenai Konstantinopel tentu langsung mengarahkan pikiran saya pada sosok cerdas itu.

Saya langsung menuju saluran Youtube Ustadz Felix Siaw. Tentu beliau pilihan pertama. Bahkan beliau tidak keberatan saat ada yang menganggapnya terobsesi pada 1453.

Memang begitulah adanya, katanya. Plat mobil dan nama anak-anak lelakinya menjadi bukti.
Kalian tahu apa maksud dari 1453, Playmates?

Ini adalah bagian dari sejarah Hagia Shopia. Ketika itu Al-Fatih berhasil membebaskan Konstantinopel. Hal ini sesuai dengan sabda nabi. Oleh karena itu, banyak yang menganggap Konstantinopel sudah terbebaskan semenjak nabi mengatakannya.

Sejarah Hagia Shopia

Sejarah Hagia Shopia

Dalam video berdurasi kurang dari 30 menit itu, Ustadz Felix menceritakan kisah pembebasan Konstantinopel. Video itu singkat saja, tetapi mampu menyalakan girah perjuangan.

Betapa masih mudanya pemuda itu. Namun mampu menjadi pemimpin penaklukan sebuah kota bersejarah.

Hagia Shopia telah menjalani perjalanan panjang. Mulai dari merupakan gereja Kristen Ortodoks, berubah menjadi gereja Katolik, kemudian berubah kembali menjadi gereja Ortodoks. Berikut history timeline of Hagia Shopia mulai dari tahun 532 M.

  • 532 – 537 M

Hagia Shopia dibangun untuk ketiga kalinya setelah dua kali hancur.

  • 628 M

Rasulullah bersabda, “Pasti akan dibebaskan Konstantinopel oleh kalian. Sebaik-baiknya pemimpin adalah dia dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan itu.”

  • 1453 M

Sultan Muhammad Al-Fatih membebaskan Konstantinopel.

  • 29 Mei 1453

Konstantinopel dibuka. Perintah pertama Al-Fatih adalah fungsikan Hagia Shopia menjadi tempat salat. Hari itu juga, azan Asar berkumandang di sana.

  • 1934 M

Kabinet Turki memaksa mengubah Hagia Shopia dari masjid menjadi museum.

  • 2020 M

Erdogan dan pemerintahannya membatalkan keputusan itu. Membuka jalan untuk Aya Sofya kembali lagi menjadi masjid pada tanggal 10 Juli.

Sebuah Simbol Kemenangan Islam

Muhammad Al-Fatih memasuki Konstantinopel dengan kudanya. Tepat di depan Gereja Saint Shopia, beliau turun dari kuda, membuka sorban, dan mengambil segenggam tanah, lalu menaburkannya ke kepala. Ini sebagai wujud bahwa beliau merasa bukan apa-apa.

Al-Fatih memasuki gereja tersebut dan mendapati banyak wanita dan anak-anak yang ketakutan. Namun, beliau meyakinkan bahwa tidak akan ada yang terluka, apa pun pilihannya. Apakah hendak tetap tinggal di sana atau keluar Konstantinopel.

Rasa takut para warga cukup beralasan karena sebelumnya ada pembantaian umat muslim di Spanyol. Sehingga mereka berpikir pasukan Al-Fatih akan membalas dendam. Namun, hal seperti itu tidak pernah terjadi.Ā Sesuai perkataan Nabi Muhammad, Al-Fatih merupakan pemimpin terbaik.

Hari itu juga, gereja tersebut berubah menjadi masjid dan saat menjelang sore, azan Asar pertama berkumandang dari sana. Masyaallah, ini menjadi tanda kemenangan umat Islam.

Kemenangan itu ternoda pada tahun 1934, tetapi alhamdulillah pada tahun 2020, Hagia Shopia atau Ayasofia kembali menjadi masjid. Tentu ini menjadi momen kebangkitan umat Islam.

Ustadz Felix mengatakan ini merupakan kemenangan kecil, insyallah akan ada kemenangan-kemenangan yang lain.

Salah satunya adalah pembebasan Al-Aqsa. Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk menyaksikan atau bahkan turut serta salat berjamaah di sana sebagai muslim yang merdeka.

Perjalanan ke Istanbul

Muhammad Al-Fatih dalam sejarah Hagia Shopia

Meskipun sangat mengagumi Al-Fatih, bahkan sempat menulis buku tentangnya di tahun 2011, Ustadz Felix memerlukan waktu cukup panjang untuk bisa menjejakkan kaki di Konstantinopel, atau yang sekarang kita kenal sebagai Istanbul.

Barulah di 2013, beliau bersama sang istri berkesempatan untuk melihat Hagia Shopia secara langsung. Saat itu, Ustadz Felix merasa diperlihatkan kilas balik detik-detik Al-Fatih membebaskan kota tersebut.

Setelah dari sana, sang ustadz bertolak ke masjid lain. Di masjid inilah terdapat makan Al-Fatih. Di dekat makam tersebut ada sebuah tulisan. Kini tulisan tersebut tidak ada karena tempat tersebut telah direnovasi. Berikut penggalan kalimatnya:

He finally destroyed the byzantine empire and conquare Constantinopel. He changed Saint Shopia into a mosque and willed: “Whoever should abolish this, may he be cursed by Allah The Almighty”. Fatih Sultan Mehmed.

Penutup “Sejarah Hagia Shopia, Sebuah Simbol Kemenangan Islam”

Nabi kami tidak pernah berbohong

Demikian ungkap Muhammad Al-Fatih saat membebaskan Konstantinopel. 700 tahun sebelumnya Rasulullah telah mengatakan hal tersebut, maka itulah yang terjadi. Masyaallah.

Kisah ini seharusnya menjadi pengingat bahwa umat muslim merupakan umat yang kuat. Namun, kita harus bersatu agar kekuatan itu bisa terkumpul dengan penuh.

Kemenangan atas Konstantinopel ini merupakan kemenangan kecil, kita akan segera menyongsong kemenangan berikutnya, yaitu pembebasan Al-Aqsa. Insyallah.

Kiranya sejarah Hagia Shopia ini semoga menjadi keyakinan bahwa suatu hari nanti kita bisa salat berjamaah di Masjid Al-Aqsa sebagai muslim yang merdeka. Aamiin.

 

16 pemikiran pada “Sejarah Hagia Shopia, Sebuah Simbol Kemenangan Islam”

  1. Penaklukan konstantinopel menjadi sejarah kejayaan Islam yang begitu melekat dan menjadi kebanggaan sebagai seorang muslim. Hagia Sophia menjadi saksi dari sejarah tersebut, semoga nanti diberi kesempatan berkunjung ke sana ya, kakšŸ¤­

    Balas
  2. Hagia Sophia sangat menarik perhatian bukan hanya tempatnya yang indah tetapi juga sejarahnya…ingin sekali nnti berkesempatan untuk ke negara turkey bersama keluarga….dn ke hagia sophia…melihat tempat sejarah ini secara langsung aamiin

    Balas
  3. Hagia Sophia memang keren dan sejarah nya banyak dipelajari orang dari berbagai penjuru dunia.
    Sejarah di Islam yg terkenal ya salah satunya pembebasan Al-Aqsa.

    Amin banget kalau Allah memberikan kita kesempatan untuk menyaksikan atau bahkan turut serta salat berjamaah di sana sebagai muslim yang merdeka di sana ya…

    Balas
  4. Lepas dari kontroversi Hagia Sophia pernah jadi gereja, masjid, museum, lalu masjid lagi. Aku kagum dengan arsitektur Hagia Sophia, zaman belajar Arsitektur Islam ketika kuliah & mengajar.
    Strukturnya tuh istimewa, ada kubah besar dan kubah kecil-kecil itu, padahal kolomnya 4 di tiap sudut. Nah, perubahan dari lingkaran ke segi-empatnya itu yg bikin kagum…
    Apalagi didesain & dibangunnya kan abad 15, ratusan tahun yg lalu…

    Balas
  5. Salah satu wishlist tempat yang pengen banget aku kunjungi, salah satunya Hagia Sophia ini. Selama ini cuma bisa lihat di gambar ajaa huhu. thanks kak insightnya tentang Hagia ini

    Balas
  6. merinding bacanya mbaa..Hagia Sophia begitu melegenda dan jadi simbol kemenangan…saya juga pernah baca bukunya ust Felix dan beliau detil sekali menceritakan tentang sejarah kemenangan Muhammad Al-Fatih

    Balas
  7. Kalau baca sejarah tentang masa kejayaan Islam dahulu memang luar biasa sekali, walaupun fungsi bangunan sudah berganti bahkan coba dihilangkan tapi tetap tidak mengurangi rasa kebanggaan kita sebagai muslim

    Balas
  8. Jadi merinding beneran lhoo baca kalimat penutupnya. Iya bener, sudah waktunya Al Aqsa bisa dijangkau dengan mudah, tak lagi ada penderitaan di sekitarnya. Sudah waktunya muslim bersatu utk memenangkan yang haq.

    Balas
  9. Aku pertama kali lihat visualisasi Hagia Sophia dari film (lupa film apa, Langit Terbelah di Amerika atau apa sih lupa aku). Sebelumnya cuma tahu nama, tapi nggak pernah ngepoin. Dari arsitekturnya aja sudah kelihatan situs ini punya sejarah yang panjang sekali berkaitan dengan perkembangan Islam di dunia. MasyaAllah yaa… Sebegitu ‘wow’ nya sampe gak bisa berkata2. Kalo aku yang menjejakkan kaki di sana, nangis sih kayaknya. Nama Muhammad Al Fatih akan selalu abadi, inspiratif sekali.

    Balas

Tinggalkan komentar