Sejarah Baitul Maqdis 2 –Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sehat untuk semua, ya, Playmates. Sebelumnya saya sudah menulis tentang sejarah Baitul Maqdis, tetapi tulisan itu belum selesai. Ini merupakan bagian kedua dari artikel tersebut.
Sama halnya seperti bagian pertama, tulisan ini pun berdasarkan dari penjelasan Ustadz Felix Siauw yang ada di kanal Youtube-nya. Bagian pertama berakhir di upaya bangsa Yahudi untuk mendirikan negara.
Sang penggagas, Theodor Herzl telah mendapatkan sponsor, yakni Lord Rothschild. Setelah itu, mereka menentukan wilayah tanah terjanji yang akan menjadi tempat berdirinya negara tersebut.
Kemudian Herzl melobi Sultan Abdul Hamid II, selaku pemilik tanah Palestina, agar berkenan menjual tanah itu pada bangsa Yahudi. Namun, sang sultan menolaknya, bahkan beliau tidak mau menemui Herzl.
Saat itu kepemimpinan Islam masih berada dalam satu panji, yaitu kekhalifahan Utsmani. Meskipun keadaan kekhalifahan sedang tidak stabil, tetapi Sultan Abdul Hamid II tidak tergoda untuk menyerahkan tanah Palestina pada bangsa Yahudi.
Beliau menekankan bahwa Yerussalem adalah milik umat muslim sejak masa Umar Bin Khatab yang kita dapatkan dari Sophronius. Sang Sultan tidak ingin menanggung malu karena menjualnya.
Meskipun kekhalifahan Utsmani memiliki banyak utang, beliau tidak tertarik dengan penawaran Herzl. Baginya, perkara utang itu tidak memalukan karena Prancis pun memilikinya. Di sejarah Baitul Maqdis 2 ini, Ustadz Felix melanjutkan kisahnya.
Sejarah Baitul Maqdis 2
Ustadz Felix memaparkan bahwa perjalanan membebaskan Baitul Maqdis itu memerlukan waktu panjang. Pada zaman Rasulullah pun proses itu mengalami tiga fase, yakni:
- Berjihad secara ilmu
Pada fase ini Rasulullah menghabiskan waktu 14 tahun. Selama itu Rasulullah memberikan pemahaman kepada umat perihal Baitul Maqdis.
- Berjihad secara politik
Pada fase ini, Rasulullah melakukan berbagai negoisasi dengan penguasa Baitul Maqdis saat itu. Masa ini berlangsung selama dua tahun.
- Berjihad secara militer
Ini merupakan fase terakhir, umat muslim berperang dengan musuh dan akhirnya Baitul Maqdis berhasil kita bebaskan pada tahun 638 M pada zaman kekhalifahan Umar Bin Khatab.
Maka dari itu, marilah kita pahami betul sejarah Baitul Maqdis sebagai fase pertama dari pembebasannya seperti yang Rasulullah contohkan. Kita lanjut kisahnya, yuk!
Sejarah Baitul Maqdis 2: 1897
Sultan Abdul Hamid II menolak tawaran dari pihak Yahudi. Beliau tidak gentar meskipun kekhalifahannya sedang terpuruk dan mempunyai banyak utang.
1901
Pihak Yahudi kembali mencoba peruntungan. Kali ini mereka menawarkan 150 juta poundsterling atau setara 305 triliun kurs rupiah sekarang. Tidak hanya itu, mereka pun akan memberikan bonus berupa universitas Usmani dan kapal perang. Namun, lagi-lagi Sultan Abdul Hamid II menolak tawaran tersebut.
1914 – 1918
Momen inilah yang membuka jalan berdirinya negara yahudi. Saat itu meletus Perang Dunia I antara blok sekutu dan dan blok sentral.
Inggris dan Prancis memimpin blok sekutu, sedangkan Jerman memimpin blok sentral. Entah bagaimana, pada perang itu kekhalifahan Utsmani berada di pihak Jerman.
Singkat cerita, blok sentral kalah. Sehingga mereka harus menanggung biaya dan kerugian perang. Wilayah kekuasaan Utsmani pun terdampak, termasuk Palestina.
16 Mei 1916
Pihak pemenang perang membagi-bagi wilayah kesultanan Utsmani. Ada yang berada di bawah kendali Inggris, ada yang di bawah kendali Prancis, dan ada pula yang menjadi milik bersama.
Palestina merupakan milik bersama. Mereka membagi wilayah menjadi dua bagian, yakni wilayah Yahudi dan Arab. Hal ini tertuang dalam perjanjian Sykes-Picot.
Nama perjanjian tersebut merupakan nama dua orang diplomat. Sir Mark Sykes dari Inggris dan Francois Geroges Picot dari Prancis.
2 November 1917
Seakan melihat celah, Lord Rothschild mengirim surat kepada kerajaan Inggris terkait keinginan bangsa Yahudi untuk memiliki rumah nasional Yahudi di Palestina.
Mentri Luar Negri Inggris saat itu, Arthur Balfour memberikan respons positif. Respons tersebut tertuang dalam sebuah surat yang kita kenal sebagai Deklarasi Balfour.
Juni 1922
Inggris mencapai legitimasi dengan memperoleh mandat Palestina dari Liga Bangsa-Bangsa.
1920-1940
Jutaan orang Yahudi pindah ke tanah terjanji.
29 November 1947
Pasca Perang Dunia II, Liga Bangsa-Bangsa berubah menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tampuk kepemimpinan menjadi milik Amerika Serikat sebagai pemenang perang.
United Nation partision plan of Palestine membagi Palestina menjadi 55% untuk Israel dan 45% untuk Palestina. Sedangkan wilayah Yerussalem menjadi zona internasional.
14 Mei 1948
Berdirilah negara Israel dengan Inggris sebagai bapa, Amerika sebagai ibu, dan PBB sebagai bidannya.
5-10 Juni 1967
Terjadilah Perang Enam Hari antara negara Arab melawan Israel. Negara Arab yang terlibat adalah Mesir, Syiria, Irak, Jordan, dan Lebanon.
Secara mengejutkan Israel keluar sebagai pemenang yang mengakibatkan bertambah luasnya wilayah Israel.
Palestina yang Selalu Membara dalam Sejarah Baitul Maqdis 2
Hingga kini permasalahan Palestina dan Israel belum berakhir. Makin lama, Palestina makin terdesak. Secara terbuka, Israel melakukan penjajahan dan Genosida.
Berbagai perjanjian dan gencatan senjata seolah tak ada artinya. Israel selalu menjadi pihak yang melanggar.
PBB sebagai penengah terasa bagai ironi karena PBB sendirilah yang memuluskan jalan Israel menjadi sebuah negara. Sehingga bagaimana mungkin pihak mereka akan membuat keputusan yang merugikan Israel?
Selain itu, meskipun negara-negara lain di PBB mendukung Palestina akan selalu ada Amerika yang mem-veto. Sejatinya tidak ada yang bisa kita lakukan untuk saat ini, selain doa, donasi, dan share.
Tahun 2024 menjadi sejarah terburuk Palestina. Saudara kita kini hanya memiliki wilayah Raffah. Itu pun masih terus-terusan Israel serang.
Dukungan warga dunia terhadap Palestina makin masif, tetapi Israel makin jemawa. Kapankah akhir bahagia untuk Palestina yang selalu membara itu tiba?
Penutup “Sejarah Baitul Maqdis 2, Berdirinya Negara Yahudi”
Berawal dari sebuah buku yang menuangkan ide bahwa Yahudi harus menjadi negara, akhirnya negara itu benar-benar berdiri pada 14 Mei 1948. Secara bersamaan, ini menyebabkan Palestina menjadi stateless karena yang dunia akui adalah Israel.
Melihat duduk perkaranya, bukan sesuatu yang mudah untuk membebaskan Baitul Maqdis. Namun, itu bukan berarti menjadi alasan bagi kita untuk tidak membela tanah suci tersebut.
Rasulullah telah mencontohkan. Dalam perjalan pembebasan Baitul Maqdis kala itu yang pertama beliau lakukan adalah jihad secara ilmu. Maka pahamilah sejarah sesungguhnya terlebih dahulu agar kita mempunyai dasar yang kuat.
Video Sejarah Baitul Maqdis 2 dari Ustadz Felix pun berakhir. Semoga ini bisa menjadi bara yang membuat kecintaan kita terhadap Palestina selalu menyala.
Seru kak bahas sejarah begini. Aku pun kalau pengen tau tentang beberapa sejarah, pasti nontonnya youtube ust felix
menarik sekali rangkumannya, lanjutkan teh
Masyaallah Kak Mona pun berjihad secara ilmu.