Penjara Terbesar di Bumi Itu Bernama Palestina

Adakah yang tahu tahun berapa sekarang? 2023? Sungguh? Benarkah di tahun 2023 masih ada penjajahan satu negara (katanya) atas negara lain? Meskipun sangat sulit untuk percaya, tetapi pada kenyataannya ada sebuah penjara terbesar yang di dalamnya terdapat genosida. Dan, penjara terbesar di bumi itu bernama Palestina.

Saya dapat sedikit memaklumi kalau misal ada orang Belanda atau Jepang yang berdalih tidak tahu-menahu bahwa negara mereka pernah menjajah Indonesia. Karena pada saat itu teknologi belum terlalu canggih dan arus informasi tidak semasif sekarang. Sehingga, penduduk yang berada di satu belahan bumi mungkin saja tidak mengetahui apa yang tejadi di belahan bumi lainnya.

Meski dengan terpaksa, saya bisa mafhum akan ketidaktahuan mereka. Namun, jika ada penjajahan di zaman sekarang, bukankah itu menimbulkan tanda tanya sebegitu besar? How come?

Saya yang berada di sebuah kota kecil di sebuah negara kepulauan dekat Australia bisa mengetahui kabar selebriti dari berbagai negara. Bahkan orang biasa pun bisa viral sampai ke luar negeri, saking sudah tidak ada lagi sekat antar negara dalam penyebaran informasi.

Dari sini siapa pun bisa paham bahwa ada tangan-tangan tak terlihat dalam kasus penjara terbesar di bumi ini. Karena bagaimana mungkin ada sebuah negara yang secara terbuka dijajah selama 75 tahun, tetapi dunia tidak bisa mengatasinya? Pastinya ada kekuatan besar yang bermain di sini.

Benarkah Israel Berhak atas Tanah Palestine?

Benarkah Israel Berhak atas Tanah Palestine?

Pendudukan Israel atas Palestina secara tersirat meminta sebuah pengertian bahwa tanah sengketa itu memanglah milik bangsa Yahudi. Hal itu dikarenakan mereka mengklaim sebagai keturunan para nabi penghuni Palestina masa lampau. Sehingga, Israel merasa berhak untuk mendiami tanah suci bagi tiga agama samawi itu.

Sebenarnya kita pun turut andil dalam kesalahpahaman fatal ini. Kita menganggap bahwa para nabi dari bangsa Israel itu tidak beragama Islam, melainkan Yahudi. Padahal Al-Qur’an menyebutkan bahwa:

  • Nabi Yusuf Beragama Islam (Q.S. Yusuf: 101)

Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.”

Nabi Sulaiman Beragama Islam (Q.S. An-Naml: 30-31)

30. Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

31. janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang memeluk Islam.”

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa para Nabi dari bangsa Israil itu beragama Islam. Jadi, tanah Palestine itu memang milik orang Islam tak peduli apa bangsa mereka.

Lebih dari itu, menentukan siapa pemilik tanah suci itu sebenarnya tidak perlu merunut kisahnya sampai para nabi karena di zaman modern ini pun sudah jelas siapa pemiliknya.

Adalah Arthur James Balfour, Menteri Luar Negeri Inggris, yang memantik awal penjajahan Israel atas Palestina ini. Pada 2 November 1917, dia menulis surat kepada Baron Lionel Walter Rothschild, seorang Yahudi yang tinggal di Inggris. Surat itu berisi dukungan Pemerintah Inggris terhadap pembentukan tanah air di Palestina.

Lagi-lagi, semua terang benderang bahwa tanah Palestina memang merupakan milik warga Palestina. Di depan mata dunia, Israel melakukan genosida secara brutal dalam kurun waktu 75 tahun ini. Mereka membantai rakyat Palestina di rumah mereka sendiri. Penjelasan ini saya dapat dari postingan Instagram @hepiandibastoni.

Mengapa Kita Harus Peduli Kepada Penjara Terbesar di Bumi itu?

Dalam sebuah cuplikan wawancara di acara berita, saya melihat seorang narasumber yang dengan berapi-api mempertanyakan mengapa banyak orang Indonesia yang peduli pada Palestina. Katanya, negeri kita saja punya banyak masalah ngapain ikut campur urusan negara lain.

Saya hanya mampu beristigfar mendengar pernyataan itu. Dalam benak ada satu tanya, “Berapa Anda dibayar sehingga tega mematikan hati nurani?” Orang awam pun pasti paham siapa yang bersalah dalam perang ini, tetapi pihak Zionis selalu punya dalih untuk terus menyanggah.

Lebih jauh, narasumber itu mengatakan Hamaslah yang bersalah karena menyerang Israel. Kalaupun Israel melakukan tindakan brutal itu hanyalah aksi balasan terhadap serangan Hamas. Secara logika saja, apakah Hamas akan menyerang kalau Israel tidak pernah menduduki Palestina? Jadi siapa yang memulai?

Bukan hanya saya yang mengelus dada, sang pewawancara pun tampaknya tidak habis pikir dengan pernyataan-pernyataan narasumber itu. Di tengah usaha mereka memutarbalikan fakta dan mengobrak-abrik logika, apakah menurut kalian kita harus peduli atau tidak pada perang Palestina ini, Playmates?

Berbuat Baik Sesama Manusia

Tidak perlu menjadi Muslim untuk peduli pada Palestina, cukup menjadi manusia.

Pastinya kata-kata di atas sudah tidak asing lagi. Setiap perang memanas, kalimat tersebut kerap muncul. Kita cukup menjadi manusia untuk bisa berempati pada apa yang terjadi di negeri Palestine. Sehingga, kalau ada yang hatinya tidak terenyuh, masihkan pantas kita sebut manusia?

Malam tadi bukankah tidur kita lelap di tempat yang nyaman? Coba bayangkan, di sana kilatan cahaya merobek pekatnya malam. Bukan karena kembang api, bukan. Zionis membombardir tanpa ampun. Tak peduli anak kecil, wanita, rumah sakit, sekolah, pers, bagi mereka sama saja.

Saya termasuk orang yang tidak suka berbicara kasar, tetapi untuk menggambarkan kekejaman Israel rasanya tidak ada kata sekasar apa pun yang bisa cukup menggambarkan betapa laknatnya mereka.

Bagaimana mungkin ada manusia yang tega melakukan hal seperti itu pada manusia lainnya? Jangankan pada manusia, pada binatang saja secara naluri kita pasti tidak ingin menyakiti.

Seperti pada zaman dahulu, ada seorang wanita pekerja seks komersil yang memberi minum seekor anjing.
Wanita itu mempunyai profesi yang tidak baik, tetapi tidak lantas menjadikannya jahat pada sekitar. Hal baik itu pun akhirnya mengantarkan dia untuk mendapatkan surga. Masyaallah.

Berbuat baik kepada binatang saja pahalanya sebegitu besarnya, apalagi berbuat baik pada sesama manusia.
Seperti yang Al-Qur’an sebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 195 berikut ini:

Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Berbuat Baik Sesama Muslim

Peduli Palestina, Peduli Penjara Terbesar di Bumi

Meskipun ada agama lain di Palestina, tetapi mayoritas penduduknya beragama Islam. Sebagai Muslim sudah sepatutnya kita memberi perhatian lebih atas masalah ini karena sesama Muslim itu bersaudara, seperti penjelasan dalam surat Al-Hujurat ayat 10.

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Sebagai saudara, kita pasti ikut merasakan saat saudara mengalami kesusahan. Layaknya satu anggota tubuh, saat semisal tangan terluka, anggota tubuh yang lain pun akan turut kesakitan. Apalagi penderitaan yang Palestina alami sudah sangat luar biasa.

Lebih dari itu, kita pun berutang banyak pada Palestina. Mereka mewakili kita mempertahankan tanah para nabi sampai mengorbankan nyawa. Lantas masih butuh alasan apalagi bagi kita untuk menunjukkan kepedulian kepada mereka?

Palestina Sebagai Tanah Warisan yang Menjadi Penjara Terbesar di Bumi

Dalam surat Al-Maidah ayat 21 terdapat seruan yang berbunyi:

Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.

Menurut kalian siapa yang dilarang berbalik karena takut kepada musuh itu? Apakah itu hanya untuk warga Palestina? Tentunya bukan karena kaum Nabi Muhammad itu bukan hanya warga Palestina. Subhanallah. Sungguh besar utang kita pada mereka.

Palestina itu tanah warisan bagi kaum Muslimin, tetapi hanya orang Palestina yang berjuang secara fisik di sana. Tidakkah kita merasa malu jika kita abai pada keadaan saudara kita di penjara terbesar di bumi itu?

Apa yang Bisa Kita Lakukan Bagi Penjara Terbesar di Bumi Itu?

Kita tahu musuh kita itu bukan hanya Israel, tetapi juga negara-negara penyokongnya yang memiliki kekuatan ekonomi mahabesar. Namun, bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa-apa. Dengan menyatukan kekuatan tidak ada yang tidak mungkin.

Yang bisa kita lakukan untuk Palestina, penjara terbesar di bumi

Melangitkan Doa

Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah mengirimkan doa untuk warga Palestina. Kita bisa berdoa sebisanya dengan kata-kata sendiri atau bisa juga mengikuti anjuran para ahli agama. Salah satunya doa qunut nazilah dari Dewan Hisbah PP Persis. Doa ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) bernomor 012 Tahun 1443 H/ 2023 M dan berbunyi:

“Allahumma anjilmustadh’afiina minal mu’miniina fii falasthina wa fii kulli makanin wasydud wath’ataka ‘alalqaumidhalimiin.”

“Ya Allah! Selamatkanlah orang-orang yang lemah dari mu’minin di Palestina dan di setiap tempat dan keraskanlah siksaan-Mu atas kaum yang zhalim.”

Qunut nazilah sendiri merupakan doa khusus atas musibah besar yang menimpa umat muslim. Qunut tersebut berisi doa untuk keselamatan dan kebaikan saudara-saudara kita.

Mengoptimalkan Donasi

Dalam masa genting seperti sekarang, banyak pihak yang menggalang donasi bagi Palestina. Kita tinggal pilih mau menitipkan sedekah terbaik di mana. Pastikan penyelenggara itu amanah dan memiliki track record yang baik. Kalau saya pribadi berdonasi lewat sekolah si cikal yang merupakan salah satu pesantren terbaik di kota kami.

Beberapa kali ada kegiatan doa bersama di sekitar sini. Pada akhir acara biasanya ada penggalangan dana. Tidak usah merasa berkecil hati kalau semisal kita belum bisa berkontribusi dalam jumlah besar. Insyaallah sekecil apa pun pastinya berdampak bagi saudara kita di sana.

Mengupayakan Boikot

Sejak awal kita tahu musuh kita itu memiliki super power, dalam hal apa pun itu, termasuk ekonomi. Terkadang kita pun menjadi percaya bisikan setan bahwa kita tidak ada apa-apanya dibanding mereka. Namun, beberapa hari ini kabarnya saham perusahaan-perusahaan pro Israel mengalami penurunan. Seharusnya hal itu membuat kita percaya bahwa tidak ada yang sia-sia selama kita berada di jalan Allah.

Mulai saat ini, mari kita satukan kekuatan untuk memboikot produk-produk mereka. Kita bisa mulai dari produk harian, seperti pasta gigi, sabun, kecap, bumbu, dan sebagainya. Kita tidak akan mati saat kita berhenti mengonsumsi produk mereka. Namun, saudara kita di Palestina menanggung akibatnya saat kita terus berbelanja produk pro Israel.

Selain itu, kita pun bisa membidik perusahaan-perusahaan franchise yang ada di Indonesia. Kebanyakan waralaba yang berasal dari Amerika Serikat itu mendukung Israel. Jadi, hentikan perpindahan uang kita ke mereka karena itu sama saja kita ikut memerangi Palestina.

Menyebarluaskan Fakta

Ada fakta menarik di riuhnya perang Palestina tahun 2023 ini, yakni gelombang protes dari warga Barat. Sebelumnya, aksi unjuk rasa kebanyakan dilakukan negara-negara berbasis Islam. Namun, kita negara Barat pun tergerak untuk menyuarakan pembebasan bagi Palestina. Bahkan, ada salah satu supporter sepak bola yang mengibarkan ribuan bendera Palestina saat club kesayangan bertanding.

Fenomena ini tentunya salah satu dampak dari penyebaran informasi di dunia maya yang semakin masif. Jadi, berhentilah berpikir kita tidak bisa melakukan apa-apa untuk saudara kita. Punya ponsel kan? Punya kuota? Terus sebarkanlah fakta terkini tentang apa yang menimpa Palestina agar mata dunia terbuka bahwa penyiksaan atas warganya sudah sangat sedemikaan parah.

Penutup “Penjara Terbesar di Bumi Itu Bernama Palestina”

Palestina telah mengalami banyak hal. Dari mulai menyaksikan perjuangan para nabi hingga menjadi tanah yang diperebutkan hingga kini. Lantas, milik siapakah sebenarnya tanah suci ini? Sebagai orang Islam, kita percaya bahwa negeri Palestine adalah tanah warisan untuk kaum muslimin.

Hingga pada akhir Perang Dunia I, tiba-tiba ada yang mengklaim tanah para nabi itu dan menjadikan warga Palestina terjajah di rumahnya sendiri. Sebagai saudara tentu kita tidak bisa menutup mata atas apa yang terjadi.

Kita bisa mendukung Palestina dengan cara melangitkan doa, mengoptimalkan donasi, mengupayakan boikot, dan menyebarluaskan fakta. Dengan menyatukan kekuatan insyaallah kita bisa melakukan perubahan. Kalau misalkan tidak ada yang berubah, setidaknya kita sudah menentukan sikap. #freepalestine #savepalestine

15 pemikiran pada “Penjara Terbesar di Bumi Itu Bernama Palestina”

  1. Yaa Allah sedih banget atas ujian yang dialami oleh saudara-saudara Palestine. Semoga Allah memberi yang terbaik untuk saudara-saudara di Palestine. Dan kita yang di Indonesia bisa membantu mulai dari doa, donasi dan gerakan positif lainnya yang mendukung Palestine.

    Balas
  2. saya juga dulu sering dengar kajian ustadz Hepi teh, beliau salah satu pakar sejarah islam yang mumpuni. Kisah Palestina ini semoga membuka mata dunia tentang kekejaman Israel dan sekutunya yaa..sediihh kalau lihat berita-beritanya..Yaa Allah kuatkan para muslim untuk membela sodaranya

    Balas
  3. ‘Tidak perlu menjadi Muslim untuk peduli pada Palestina, cukup menjadi manusia.’
    cuplikan di atas sudah sering lewat di TL media sosial ku akhir-akhir ini. Setuju banget sih…
    Menurutku, hal terbaik yang bisa kita lakukan selain berdoa adalah memboikot barang atau makanan produk Israel atau yang berafiliasi ke sana…. Yuk kita serang Israael dengan sebisa yang kita lakukan…

    Balas
  4. Tidak harus menjadi muslim untuk membela Palestina, kondiis saat ini tentang kemanusiaan, setega itu mereka terhadap warga yang tidak bersalah.
    Hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini boikot produk pendukung zionis, optimalkan donasi, langitkan doa
    Untuk tetangga yang saat ini masih menjual produk, saat in kita bantu dulu untuk beli, karena bagaimanapun juga mereka sudah membayarnya, mereka hanya pemilik toko kecil. Bagi pekerja di perusahaan yang mendukung zionis semoga dimudahkan untuk memperoleh pekerjaan lain

    Balas
  5. mba… terimakasih sudah menuliskan ini, semoga Allah melihat kita termasuk ke dalam orang-orang yang tidak diam ketika saudaranya didzolimi. di kala ada yang menonton konser dan ikut bernyanyi “semoga kita semua masuk neraka”, aku sih gamau, naudzubillaah, semoga kita bisa berkumpul di surga, bersama para syahid yang mendahului kita.

    Balas
  6. Dan menjadi dosa jariyahlah bagi Inggris dan negara-negara Eropa yang mendukung terbentuk negara Israhell. Yuk setuju kita langitkan doa-doa kita untuk kemenangan Palestine. Amiin

    Balas
  7. Bila kita tidak bisa turun langsung ke Palestina, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu saudara-saudara kita disana. Bahkan seruan untuk boikot dan mengurangi produk yang terafiliasipun sudah membuat omset menurun dan bikin ketar ketir pemerintah disana

    Balas
  8. Tidak perlu menjadi muslim untuk mendukung Palestina, karena yang terjadi disana sudah bukan lagi perang agama, tetapi tragedi kemanusiaan. Bahkan Israel dengan sengaja sudah melakukan pelanggaran hukum internasional. seharusnya PBB dan negara-negara didunia memberikan sanksi pada Israel. Tapi ya begitulah

    Balas
  9. insya Allah, Palestina akan segera merdeka, awal-awal aku sedih banget lihat para korban disana mba, tapi setelah mendalami lagi, mereka yang berjuang disana memanglah orang-orang pilihan yang telah Allah jamin surga. Mengutip kajian UAS, satu-satunya negeri yang tidak terjajah justrulah palestina yang terus mau dan bisa berjuang mempertahankan tanah suci disana, apapun resikonya. justru negara-negara lain seperti kita ini yang terjajah dari faktor ekonomi dan lainnya.

    Balas
  10. semoga saudara-saudara kita yang saat ini sedang berjuang di Palestina diberikan kekuatan dan diberikan kemudahan untuk mempertahankan tanah kita (milik Islam). Sedih sebenernya melihat kondisi mereka.

    Balas

Tinggalkan komentar