Menghayati Doa Nabi Ibrahim, Amalkan, Yuk!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Playmates. Salam sehat untuk semua, ya. Alhamdulillah sudah hari Jumat lagi saatnya kajian lagi dengan tema menghayati doa Nabi Ibrahim.

Setelah minggu kemarin hanya bisa menyimak kajian sekitar satu jam lebih, di minggu keenam ini saya memutuskan untuk tidak membawa si bungsu agar bisa lebih fokus menyimak apa yang disampaikan oleh Ustaz Dadang Hermawan.

Ustaz masih tampak seperti yang bisa saya ingat bertahun-tahun yang lalu. Hanya janggutnya yang kini memutih. Selebihnya masih sama, terutama kulit bersihnya.

Sebagai pembuka, Ustaz Dadang memberikan penguatan bagi kami yang hadir di kajian ini. Kata beliau, Allah memberikan keutamaan bagi yang mendatangi majelis ilmu, yakni:

  • Mengampuni dosa
  • Para malaikat memberikan rahmat
  • Menganugrahkan kenikmatan
  • Menjamin kemudahan jalan menuju surga

Alhamdulillah di sekolah si cikal bukan hanya anak-anak yang belajar, orang tua pun diberikan wadah untuk menimba ilmu lewat kajian mingguan ini. Tinggal datang, duduk, dan menyimak.

Related:

Label Baru di Blogku

Keutamaan Ilmu, Cari Tahu, Yuk!

Jenis-jenis Watak Anak, Kenali, Yuk!

Pengalaman Berkesan Saat Mengikuti Kajian Bersama Ibu Wakil Bupati Garut

Pendidikan Tauhid Kepada Anak, Sepenting Apakah?

Pentingnya Cinta Murni dalam Pembentukan Karakter dan Fondasi Iman pada Anak

1. Sekilas Tentang Nabi Ibrahim

Sekilas tentang Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim merupakan nabi yang istimewa. Tentu kita menyadari bahwa kita terus-terusan menyebut namanya, setiap hari. Kapankah itu? Ya pada tahiyyat saat salat, nama Nabi Ibrahim disebut-sebut.

Beliau adalah bapak para nabi. Bukan hanya di ajaran Islam, di agama samawi lainnya ayah Nabi Ismail dan Nabi Ishaq ini punya tempat spesial.

Di antara 25 nabi dan rasul, Nabi Ibrahim termasuk dalam golongan Ulul Azmi bersama Nabi Muhammad, Nabi Isa, Nabi Musa, dan Nabi Nuh. Saya biasa menyingkatnya MIMIN untuk memudahkan mengingat.

Ulul azmi merupakan para nabi yang memiliki kelebihan dalam perihal kesabaran. Bukan berarti nabi yang lain kurang sabar, tetapi ujian yang ditimpakan pada para nabi ini memang luar biasa.

Dari kelima nabi ini dipilihlah dua kekasih Allah, yaitu Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim. Keduanya merupakan uswatun hasanah, yakni sang suri tauladan.

Nabi Ibrahim beristrikan Siti Sarah, seorang wanita tercantik saat itu. Saking cantiknya sehingga Raja Namrud, sang raja lalim, menginginkan Siti Sarah hingga nekat menyekapnya.

Akan tetapi, Allah melindungi Siti Sarah sehingga Raja Namrud tidak bisa mencederai harga dirinya dan berniat memulangkannya. Karena Raja Namrud tidak memercayai ajudannya maka dia mengutus seorang dayang untuk menemani Siti Sarah pulang.

Dayang tersebut bernama Siti Hajar yang di kemudian hari menjadi istri Nabi Ibrahim atas rekomendasi Siti Sarah. Singkat cerita Siti Hajar melahirkan Nabi Ismail dan Siti Sarah melahirkan Nabi Ishaq.

Saat Siti Hajar baru melahirkan, Nabi Ibrahim meninggalkannya beserta anak yang dilahirkan atas perintah Allah. Beliau menunaikannya tanpa banyak pertanyaan.

Begitu pula saat beliau diperintahkan menyembelih Nabi Ismail, lagi-lagi beliau menaati. Karena itulah tak mengherankan Nabi Ibrahim termasuk golongan Ulul Azmi.

2. Menghayati Doa Nabi Ibrahim

Menghayati doa nabi ibrahim, amalkan, yuk!

Ustaz Dadang menyebutkan bahwa Surat Asy-Syuaro ayat 83-87 merupakan salah satu doa Nabi Ibrahim. Dan, ayat 88-89-nya merupakan penjelasan peristiwa hari kebangkitan.

Nabi Ibrahim saja yang sudah dijamin masuk surga masih berdoa meminta surga, apalagi kita yang belum tentu memiliki amalan baik yang banyak harusnya bersungguh-sungguh dalam berdoa.

2.1 Q.S. Asy-Syuaro Ayat 83

رَبِّ هَبْ لِيْ حُكْمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ ۙۙ

Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh.

Dalam ayat ini, Nabi Ibrahim meminta hal berikut:

1. Memohon dan meminta hikmah

Hikmah sendiri ditafsirkan berbeda-beda. Menurut Ibnu Abbas, hikmah itu ilmu, menurut Ikrimah hikmah itu akal, sedangkan menurut Asyuni hikmah itu kenabian.

Secara istilah hikmah bisa berarti ilmu luas pemahaman dalam kemampuan untuk menjadi panutan.

2. Himpunkanlah aku pada kelompok orang yang saleh

Iman itu fluktuatif. Ada kalanya kita berada dalam keimanan yang baik, tetapi adakalanya pula kita lemah iman. Oleh karena itu, kita butuh lingkungan yang baik agar bisa senantiasa mengingatkan pada kebaikan saat iman kita melemah.

2.2 Q.S Asy-Syuaro Ayat 84

وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙۙ

dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.

Buah tutur berarti bahan perbincangan banyak orang, tentunya yang dibicarakan adalah hal baik. Tidak terbatas pada orang-orang yang sezaman, melainkan generasi yang mendatang.

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ibrahim ini. Hingga kini banyak orang yang mengisahkan tentang kesalehannya, bahkan namanya disebut dalam bacaan salat.

2.3 Q.S. Asy-Syuaro Ayat 85

وَاجْعَلْنِيْ مِنْ وَّرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ ۙۙ

dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan.

Kita pasti sering mendengar kata-kata,

“Wahai tuhan, ku tak layak ke surga-Mu,
namun tak pula aku sanggup ke neraka-Mu.”

Memang benar adanya dengan dosa yang tak terhitung, surga terasa terlalu agung untuk kita. Namun, ke neraka pun rasanya tak sanggup karena ada kebaikan dari dalam diri kita, sekecil apa pun. Insyaallah.

Meski demikian, meminta surga tetap menjadi salah satu isi doa kita. Dan, Nabi Ibrahim memberi contoh dalam ayat ini.

2.4 Q.S. Asy-Syuaro Ayat 86

وَاغْفِرْ لِاَبِيْٓ اِنَّهٗ كَانَ مِنَ الضَّاۤلِّيْنَ ۙۙ

dan ampunilah ayahku, sesungguhnya dia termasuk orang yang sesat.

Ayah Nabi Ibrahim adalah Azar, sang pembuat berhala. Sampai akhir hayat, beliau tidak berhasil mengajak sang ayah mengecap keimanan. Namun, beliau tetap mendoakannya.

2.5 Q.S. Asy-Syuaro Ayat 87

وَلَا تُخْزِنِيْ يَوْمَ يُبْعَثُوْنَۙ

dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.

Seorang nabi yang agung masih meminta untuk tidak dihinakan di hari kebangkitan nanti. Kita yang manusia biasalah yang harusnya meminta hal itu.

3. Penutup

Alhamdulillah bisa kembali mengikuti kajian rutin ini. Dengan turut serta dalam kegiatan seperti ini, banyak ilmu dan insight yang didapat. Kajian kali ini menyadarkan saya tentang dahsyatnya doa.

Nabi Ibrahim saja yang merupakan nabi mulia dan dijamin masuk surga masih berdoa kepada Allah. Beliau meminta kebaikan untuk dirinya dengan detail.

Beliau sebutkan satu per satu apa yang menjadi doanya. Memang seharusnya seperti itulah saat kita berdoa, jelas dan rinci.

Menghayati Doa Nabi Ibrahim semakin menguatkan bahwa memang benar doa tanpa amal itu sia-sia dan amal tanpa doa itu takabur.

Sumber Ayat Al-Quran:
https://www.google.com/amp/s/www.tokopedia.com/amp/s/quran/asy-syuara/