Narasi menggugah rasa bangga terdengar begitu lantang membuka webinar “Menerbangkan Adikarya Nuswantara dalam Bingkai Cerita yang Tak Biasa”. Saya dibuat takjub oleh sinergi terpuji antara wanita dan budaya dalam sebuah antologi bersama bertajuk Beri Aku Cerita yang Tak Biasa.
Sebelumnya, saya sempat mendengar perihal buku kumpulan cerpen ini dari akun instagram Ibu-Ibu Doyan Nulis. Namun, saya tidak menyangka ternyata buku tersebut bukan buku yang biasa.
Beri Aku Cerita yang Tak Biasa merupakan kumpulan cerita pendek yang berisi 28 kisah berlatar budaya nusantara. Penulisnya adalah para wanita hebat yang mampu melihat sisi menarik dan nilai luhur dari sebuah budaya.
Sebelumnya, kumpulan cerita pendek ini diluncurkan secara resmi di Perpusnas bersama dua buku lain, Sang Mistikus Kasih dan Pesan yang Belum Sampai. Ketiganya disebut 3 Buku Prosa Budaya Elang Nuswantara. Masing-masing penulis disebut pasukan Elang Biru, Elang Merah, dan Elang Putih.
1. Narasumber Webinar
Webinar yang diadakan pada tanggal 7 Oktober 2022 pada pukul 19.00-21.00 ini dipandu oleh Mbak Novarty, seorang penulis yang saya tahu namanya karena berhasil menjuarai banyak event menulis. Sedangkan narasumbernya adalah:
- Mbak Widyanti Yuliandari, sang ketua komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis,
- Mbak Kirana Kejora, seorang penulis tingkat nasional, serta
- Mbak Rahmi Azis, seorang dokter yang menjajal dunia kepenulisan.
1.1 Widyanti Yuliandari
Nama di atas merupakan nama yang tidak asing lagi di kalangan para blogger. Beliau bukan lagi berada pada tahap juara kompetisi, melainkan sudah menjadi salah satu juri dari blogging competition tingkat nasional yang baru-baru ini dilaksanakan.
Mbak Wid merupakan salah satu pasukan Elang Biru dengan menyumbang cerita yang berjudul Dari Taneyan Lanjang Menuju Wageningen. Kisah ini menceritakan perjuangan seorang perempuan yang ingin mendobrak kekultusan budaya karena bercita-cita mengecap pendidikan tinggi.
Saya terkesan oleh pencapaian Bu Ketua yang telah dikenal sebagai blogger, tetapi mampu menghancurkan batasan-batasan yang dapat mengerangkeng kreativitas dalam berkarya. Tentunya bukan hal mudah untuk menulis cerita fiksi saat telah terbiasa menulis non fiksi. Namun, Mbak Wid membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin.
1.1.1 Tips Menulis
Mbak Widya yang kerap berbagi ilmu kepenulisan itu memaparkan beberapa tips menulis saat webinar berlangsung. Buat kalian para penulis pemula, termasuk saya, tips ini bisa dicoba untuk mengatasi proses menulis yang masih sering mandeg.
1.1.1.1 Banyak Membaca Karya Fiksi dari Berbagai Penulis yang Baik
Membaca dan menulis merupakan kegiatan yang saling berkesinambungan. Dengan membaca, kita bisa menangkap ide yang beterbangan. Kita pun bisa mempelajari diksi dan unsur-unsur intrinsik yang sang penulis terapkan. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula referensi untuk bahan tulisan.
1.1.1.2 Lepaskan Ekspektasi
Semua orang pasti menginginkan untuk mempunyai karya yang bagus. Namun, sebagai pemula kita harus memahami kemampuan diri dan memaklumi atas segala kekurangan. Para penulis kawakan pun tentunya mempunyai langkah kecil di awal karirnya.
Dengan melepaskan ekspektasi, kita akan lebih lancar menulis. Beban dan harapan yang menggelayuti itu bisa terkikis seiring hurup demi hurup yang tercipta. Maafkanlah kelemahan diri dan terus berproses untuk menjadi lebih baik.
1.1.1.3 Gunakan Setting yang Mudah Dibayangkan
Setting tempat di luar negeri atau negeri dongeng selalu menarik, tetapi untuk langkah awal kita bisa menulis setting di sekitar tempat kita tinggal. Seringnya melihat suasana tempat itu akan membuat kita lebih mudah membayangkannya sehingga kata-kata akan lebih gampang dirangkai.
1.1.1.4 Gunakan Bantuan Video, Foto, Rekaman Suara, dsb.
Saat kita sulit mentransformasikan bayangan menjadi kata-kata, kita bisa menggunakan video, foto, dan rekaman suara sebagai alat bantu. Alat bantu tersebut menggambarkan setting tempat dengan jelas sehingga kita bisa lebih mudah menuliskannya.
1.1.1.5 Jangan Lupa Meminta Bantuan kepada Sang Maha Esa
Ikhtiar tanpa doa adalah sebuah keangkuhan. Sudah selayaknya semua usaha kita dalam menulis dibarengi dengan doa. Mintalah kepada yang Maha Esa kemudahan dan keberkahan atas apa yang kita lakukan.
1.1.2 Selayang Pandang Tentang IIDN
Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) adalah komunitas literasi yang mewadahi kreasi para penulis perempuan. Dengan tagline aktif-kreatif-produktif, IIDN telah membersamai ibu-ibu yang gemar menulis berkarya selama dua belas tahun.
Saya pun beberapa kali ikut serta dalam event yang diadakan IIDN. Kompetisi blog masih menjadi favorit saya. Meskipun belum pernah merasakan menjadi juara, banyak pelajaran dan benefit yang didapatkan.
Hampers berbagai produk dan hadiah hiburan kerap mewarnai lomba blog IIDN. Selain itu, reward kadang berbentuk webinar kepenulisan yang bisa diikuti para peserta lomba yang berhasil menyelesaikan misi.
IIDN juga aktif mengadakan kegiatan literasi seperti pelatihan dan sharing session yang tidak jarang diberikan secara free. Dalam webinar kali ini, Mbak Wid pun memperkenalkan IIDN karena pesertanya kebanyakan bukan merupakan anggota IIDN.
1.2 Kirana Kejora
Narasumber yang berikutnya adalah Kirana Kejora, seorang penulis nasional yang karya-karya telah dialihwahanakan menjadi sebuah film. Kala itu dua trailer film yang digarap berdasarkan buku beliau ditampilkan.
Yang pertama Ayah Menyayangi Tanpa Akhir yang dibintangi oleh Fedi Nuril dan yang kedua Air Mata Terakhir Bunda yang menampilkan Vino G. Bastian. Gimana? Bukan kaleng-kaleng kan cast-nya?
Saya telat mengenal sosok Mbak Kirana, padahal karya-karyanya sudah dikenal di nusantara. Dari cara berbicaranya terpancar semangat dan ketegasan. Pantaslah Elang Biru membumbung tinggi karena dipimpin sosok impressive seperti beliau.
Mbak Kirana mendorong para penulis untuk menjadi writerpreneur. Ini bukan semata-mata tentang menjual buku yang kita tulis, melainkan menghasilkan karya yang mampu melekat di hati pembaca.
Dalam menulis cerita pun, Mbak Kirana menyarankan menghadirkan tulisan filmis yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
- Menentukan ide cerita yang jelas. Hal ini ditandai dengan adanya premis dan sinopsis.
- Tulisan harus logis sekalipun genre fantasi karena itulah wajib riset sebelumnya.
- Adanya konflik.
- Narasi yang menggetarkan di paragraf awal. Tidak disarankan menulis dialog sebagai pembuka.
- Terdapat aspek romance, hubungan dengan Tuhan, drama keluarga, dan plot twist.
1.3 Rahmi Azis
Narasumber berikutnya adalah Rahmi Azis atau Rahmi C. Mangi. Beliau adalah seorang dokter gigi yang ambil bagian di dalam antologi bersama Beri Aku Cerita yang Biasa. Beliau juga merupakan top seller yang mampu menjual buku tersebut sebanyak 117 ekslemplar.
Bu Dokter menyumbang cerita Mappasikarawa yang berarti proses pertemuan pertama antara mempelai laki-laki dan perempuan dalam budaya pernikahan Bugis. Beliau mengganggap banyak orang yang belum mengetahui adat ini sehingga Mbak Rahmi ingin memperkenalkannya melalui sebuah cerita pendek.
Pada saat webinar Mbak Rahmi memberikan tips agar bisa menarik pembeli. Yang pertama perbaiki niat. Tekadkan dalam hati untuk berbagi pesan baik, tidak sekadar berfokus pada tujuan material.
Selain itu, menjaga komunikasi yang baik dengan semua teman. Agar tidak ada omongan “menghubungi saat butuh saja” saat kita hendak mempromosikan karya pada kerabat.
Penutup
Webinar ditutup dengan pengumuman pemenang challenge dan beberapa penulis terbaik. Kemudian Mbak Wid memberikan bocoran bahwa akan ada event serupa yang mengangkat tema alam dan konservasi. Wah, semoga kali berikutnya saya bisa bergabung menjadi salah seorang penulisnya. Aamiin.
Webinar ini memberikan saya motivasi untuk terus menulis dengan lepas tanpa banyak kekhawatiran dan ekspektasi yang terlampau tinggi, serta melibatkan yang Maha Esa baik dalam proses menulis maupun isi tulisan.
Semoga Beri Aku Cerita yang Tak Biasa ini memberikan manfaat dan keberkahan yang lebih luas dan lebih banyak lagi karya sastra yang mengangkat tema budaya.
Keren banget Mbak, semoga bisa jadi penulis yang baik dan menebar banyak manfaat bagi masyarakat. mungkin bisa share tipsnya bagaiman abisa jadi penulis yang produktif dan dapat apresiasi
Aamiin ya rabbal alaamiin. Belum bisa ngasih tips, Mbak. He-he.
Mbak Monica menuliskan dengan detail, Saya juga hadir di Zoom meeting Beri Aku Cerita yang Tak Biasa ini. Luar biasa ya isinya. Mbak Wid sudah berkali2 jadi juri untuk kompetisi tingkat nasional dan beliau teliti dalam menilai tulisan … Mbak Kirana Kejora, luar biasa sepak terjangnya. Banyak novelnya yangsudah difilmkan, saya pernah browsing dan sempat menonton juga filmnya. Bu Rahmi, teman saya di Makassar … saya blm pernah bertemu secara fisik krn kesibukannya. Perkenalan kami hanya di medsos, ada sahabat SMA-nya yang kawan sekolah saya dulu. Beliau bergabung di IIDN Makassar belum terlalu lama dan mampu belajar menulis dengan cepat di sela-sela kesibukannya sebagai dokter gigi.
Masyaallah tabarakallah, pantesan Mbak Mugniar hebat, circle-nnya juga nggak kaleng-kaleng.
Selamat atas penerbitan buku IIDN yang bertema unik dan mengangkat budaya ini. Semoga memperkaya dunia sastra dan mendorong penulis lain untuk mengeksplorasi budaya Indonesia.
Aamiin ya rabbal alaamiin.
Ketiga narasumbernya betul2 keren banget. Apalagi mba bintang kejora.
Senang sekali IIDN menyelenggarakan kegiatan literasi terkait seni dan budaya dengan menerbitkan buku yang benar-benar berisi kisa tak biasa ini
Semoga buku ini bermanfaat bagi penikmat literasi di Nusantara
Aamiin ya rabbal alaamiin.
gara-gara ikut webinar ini saya jadi suka cerita terkait budaya mbak, ternyata budaya jika dikemas dengan cantik sangat menarik ya
Iya, Mbak pasti ada sisi unik dan menarik dari sebuah budaya.
Wah sayang sekali, Mbak, eh tapi bisa diintip di akun Youtube Ibu-Ibu Doyan nulis. Video-nya di-upload di sana.
Salam kenal Mbak Monica. Sepertinya saya baru mampir ke blog Mbak ini untuk pertama kali. Anyway, selamat ya Mbak tulisan Mbak menjadi salah satu yang mendapatkan hadiah utama dalam kompetisi blog IIDN.
Terasa banget diksi-diksi yang dipilih Mbak Monica uwoooow banget
Alhamdulillah. Masyaallah. Terima kasih sudah mampir, ya, Mbak. Kalau saya sudah nggak asing dengan nama Mbak Julia. Soalnya aktif banget di event IIDN, sudah langganan juara juga. Salam kenal, ya.